3.

3.5K 327 5
                                    

<<JANGAN LUPA FOLLOW& VOMMENT>>

Kasih tau kalo ada typo hehe:v

Hembuskan angin malam yang dingin tak mengurungkan niat wanita cantik ber piyama hitam untuk menikmati langit malam yang gelap di sebuah kursi belakang rumahnya.

“Apakah aku sanggup menjalankan peran ibu ini? Aku takut gagal” Lirih wanita itu memutar gelas berisikan wine.

Setelah makan malam dan menidurkan kedua putranya Fanya pergi mencari tempat yang bisa menenangkan pikiran, dan pilihannya jatuh pada taman indah sekarang ini.

Fanya terkekeh lirih melirik dadanya sekilas. “Dulu empat peluru yang masuk kesini. Apakah jika gagal ribuan peluru akan menembus tubuhku?” Kekeh nya hambar.

Fanya termenung, memejamkan matanya nyaman namun tiba-tiba kilasan kehidupan pertama melintas tanpa seizin nya.

Flashback on

Gadis berusia 20 tahun terapung di dasar laut, tak jauh dari situ sebuah kapal hendak melintas. Seorang pria yang sedang memegang teropong berteriak kepada rekannya bahwa di depan mereka ada seorang mayat.

Rekannya yang mendengar teriakan itu pun langsung melapor pada atasannya. ‘Maaf mengganggu waktu santai anda tuan, jarak dua meter dari kapal terdeteksi seorang mayat perempuan. Perlukah kita mengambilnya?

Pria paruh baya mengepulkan asap rokok nya ke udara. ‘Apa sekarang profesi mu sudah beralih menjadi angkut mayat, Theo?’ Ujar pria itu dingin.

Pria bernama Theo menunduk hormat. ‘Tidak tuan, namun di lihat sepertinya dia seorang dokter’

Lantas?

Kita kekurangan tenaga medis, tiga dokter tidak cukup untuk membedah 300 orang dalam satu hari’ Jelas Theo dingin.

Pria itu mengangguk, membuang puntung rokok nya asal beranjak berdiri. ‘Ah mari kita lihat kehebatan dokter buangan itu’ Ujarnya beranjak keluar ruangannya.

Tuan Barat’ Sapa rekan Theo.

Bawa dia ke hadapan ku’

Rekan Theo bernama Air itu mengangguk patuh, dengan di bantu oleh beberapa rekannya mereka mengangkat sosok wanita yang mengapung itu.

Barat dan Theo menatap apa yang sedang mereka kerjakan.

MASIH HIDUP’ Teriak Air.

‘TARIK’ Bukan Barat yang menjawab melainkan Theo.

Barat menatap dokter perempuan itu dengan seksama. ‘Bukankah dia dokter Tiyas?’ Kaget Theo saat melihat wajah perempuan itu.

Jelaskan!

Titaniyas Ambara, salah satu dokter terbaik di ruang sakit tempat saya menyamar. Dia dokter muda yang berhasil menemukan obat untuk penyakit kanker otak dan kanker hati. Saya tak tau pasti apa yang terjadi, namun setelah penemuan itu saya tak bertemu dengannya lagi’

Cukup. Sepertinya kita menemukan harta yang berharga’ Potong Barat tersenyum miring.

Uhuk

Uhuk

Melihat Tiyas yang mulai dasar, Theo langsung menatapnya. ‘Tiyas bisa mendengar suara ku?’ Gadis itu mengangguk kecil.

Flashback off

Itu adalah kilasan awal pertemuan mereka, Barat menjadikan Tiyas sebagai alat bedah untuk dirinya menghasilkan uang.

Sepotong lukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang