Typo masih bertebaran.....Mereka sepakat tidak bercerai. Hubungan mereka sempat membaik ketika mereka tinggal dirumah orang tua Jooheon sementara waktu.
Shina yang mulai berbicara duluan dan selalu tersenyum.
Tapi, sikapnya menjadi acuh dan dingin entah apa kesalahan yang diperbuat Jooheon kembali.
"Tidak usah repot-repot." tangan putih nan mulusnya itu mengambil alih koper besar yang tadinya mau dibawa oleh sang suami.
Jooheon hanya menampilkan senyuman manisnya itu dan langsung mengekori istrinya.
Ia merasa tidak melakukan kesalahan apapun. apakah ada seseorang yang mengatakan hal buruk tentangnya?
Ia terkejut istrinya hendak masuk ke kamar tamu bukan kamar utama mereka. Tangannya menahan tangan sang istri yang hendak membuka pintu.
"Sayang, kamar kita di sebelah sana." Jooheon menunjuk. Bukan disebelah sini.
Dengan wajah tak suka shina menyatakan bahwa dirinya tidak ingin satu kamar dengan seorang penghianat. Jooheon yang mendengar itu seakan hatinya tertusuk oleh benda tajam.
Lalu, pintu yang dihadapannya tertutup keras mungkin terdengar seperti dibanting.
Perasaannya campur aduk dengan perilaku sang istri.
Sakit tapi tidak berdarah.
Jooheon tidak menyukai perilaku istrinya yang menyeramkan ini.
"YAK SHINA KATAKAN APA KESALAHAN KU SEKARANG?" Jooheon berteriak dan memukuli pintu kamar dengan keras. Tidak menyadari orang yang ia teriaki sedang menahan rasa sakit dihatinya dan menutup kedua telinganya.
Terdengar suara tangisan dari dalam.
Jooheon terkejut dan hatinya teriris ia menyesal telah berteriak.
Ia membuat gadisnya terluka.
Jooheon tidak memiliki kuci cadangan kamar itu tanpa berpikir lagi dia langsung mendobrak pintu itu hingga terbuka.
Ia melihat gadisnya yang terduduk lemas dengan tubuh yang gemetar Jooheon langsung menghampiri dengan langkah yang cepat ia langsung memeluk dengan erat.
"Maafkan aku." Jooheon terus melontarkan kata maaf dan berserta kalimat penenang.
Bukan respon baik yang ia dapatkan. Dengan kasarnya shina mendorong Jooheon menjauh dari tubuhnya. Lalu berlari dan masuk ke kamar mandi dan menguncinya.
"Aku tau ini rumah mu, setidaknya pergilah dari kamarku."
Jooheon mengangguk pelan sambil berkata. "kau masih marah padaku? maafkan aku, tolong jangan melukai dirimu terus." dia berlalu dari kamar itu.
"Saat ini aku butuh waktu."
Hal yang tidak diketahui Jooheon. ialah, sang istri punya masalah lain selain masalah mereka berdua. Masalah yang harus diselesaikan si sebuah pengadilan.
Ia hanya menyelamatkan muridnya yang hendak dilecehkan oleh seorang pria dan sialnya ia yang ditangkap. Ia hampir melenyapkan sang pelaku itu alasan sang polisi.
Ia tak merasa terkejut maupun takut ia pernah mengalami hal ini sebelumnya. Ia yang hampir dilecehkan tapi dia yang jadi tersangka.
dia cuma membela diri dan tanpa disadari ia menusuknya dan memukulnya dengan benda keras. Tapi kedua kasus ini telah dia menangkan dengan susah payah.
Walau sempat difitnah oleh mantan teman muridnya bahwa ialah yang menganiaya lessa dan menusuk sang pria yang berniat menolongnya lalu berniat memukuli dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FREE+HATIN
RomanceJika kalian berada pada posisi yang sama seperti gadis yang cintanya direbut orang lain atau kesalahan pahaman yang terjadi pada mereka berdua ... Dan berakhir pada perpisahan. apa yang kalian akan lakukan? bertahan atau memutuskan untuk berpisah?