10. Choi San -OBSESI

39 24 55
                                        

Kawan kalau ada typo atau kesalahan tolong diingatkan hehehe...

Sekumpulan anak gadis sedang berkumpul di bangku paling belakang mereka sedang menyanyikan lagu yang sedang viral, lagu Korea yang berjudul Queen cards.

Datanglah gadis perawakan tinggi dan berambut panjang. ia memakai dress rajut berwarna hijau yg panjangnya diatas lutut.

Sangat pas untuknya, ditambah dengan tubuh ideal nya lekukan tubuhnya sangat indah, dipadukan dengan sepatu boot. Gadis itu adalah Nessa.

Mereka saling adu vokal dan memperagakan gerakan dari lagu itu hingga gadis disebelah Nessa menganggu momen itu.

Dia memperlihatkan beberapa lembar Poto pada Nessa, Diena mengedit Poto Nessa menjadi Poto yang sangat jelak. Nessa ingin merebutnya tapi Diena selalu menjauhkan Poto itu dari tangannya.

"Gambar ini mau gue kasih ke crush lu." Ancam Diena.

"Ih, apaan sih gak sopan banget Nessa" berusaha mengambil lembaran Poto tersebut.

Nessa segera mengejar Diena yang sedang menuju ke tempat San. Dia berlari secepat mungkin, sambil berteriak meminta Diena untuk berhenti. Dia ingin merebut foto itu dari tangan Diena, sebelum Diena menunjukkannya pada san.

Diena tidak menghiraukan teriakan Nessa. Dia terus berlari menuju ke tempat San , sambil memegang erat foto itu. Dia ingin segera menyelesaikan misinya, yaitu menghancurkan Nessa di depan San.

Nessa dan Diena pun terlibat dalam sebuah kejar-kejaran yang dramatis dan tegang. Mereka berdua berlomba-lomba untuk mencapai San terlebih dahulu. Mereka berdua tidak peduli dengan pandangan orang-orang di sekitar mereka.

Dan lebaran Poto itu telah berada ditangan San.

San menatap lembaran Poto itu dengan tatapan kosong. Dia tidak bisa percaya apa yang baru saja dilihatnya. Di sana, terpampang foto Nessa yang memakai pakaian yang sangat terbuka . Foto itu tampak jelas dan tidak ada tanda-tanda rekayasa. San merasa seperti tersengat listrik. Dia tidak tahu harus berbuat apa.

Nessa yang melihat reaksi San langsung panik. Dia berusaha merebut ponsel dari tangan San, tetapi San menolak melepaskannya. "San, dengarkan aku! Itu bukan aku! Aku tidak pernah melakukan hal itu!" Nessa berteriak dengan nada putus asa. Dia berharap San bisa mempercayainya, tetapi dia tahu itu mustahil.

Nessa tidak tahan lagi menahan amarahnya.Nessa langsung menampar Diena dengan keras. Diena terkejut dan berusaha meminta maaf, tapi Nessa tidak mau mendengar.

Ia terus memukuli Diena dengan tangan, kaki, dan apapun yang bisa ia lemparkan. Diena menjerit-jerit kesakitan, tapi tidak ada yang mendengar.

Nessa tidak peduli dengan akibat hukum atau dosa yang akan ia tanggung. Ia hanya ingin melampiaskan kemarahan dan kekecewaannya pada orang yang telah menghancurkan hidupnya. Nessa menarik rambut Diena ia membawanya kesebuah ruangan yang cukup kumuh dan gelap Diena sudah tak berdaya.

Kemarahannya masih menyelimuti dirinya ia mengambil parang lalu menebas leher Diena. Nessa tersenyum puas darah Diena mengotori wajah Nessa, dengan entengnya Nessa membawa kepala Diena keruang kelasnya. melempar seolah-olah itu adalah bola.

Dengan tatapan tajam dan senyuman mengerikan ia berucap.

"Jika ada orang yang membuat kesalahan yang sama seperti gadis bodoh ini maka nasibnya akan sama,"

Nessa pergi meninggalkan teman-temannya yang shock. langkahnya yang awalnya kecil kini ia berlari meninggalkan kampusnya.

.
.
.

Nessa terbangun dengan tubuh yang basah oleh keringat dingin. Napasnya tersengal-sengal dan jantungnya berdebar kencang. Ia merasa mual dan ingin muntah.

FREE+HATIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang