5. Sudah tak kuat

1.3K 124 4
                                    

"Reksa! Buka pintunya!" ucap Widya dalam keadaan mabuk.

"Anak sialan!"

"Sebentar Ma!" ucap Reksa dari dalam rumah.

Cklek,

Plak! Satu tamparan mendarat ke pipi kanan Reksa. Seketika luka lebam muncul di pipinya saking kerasnya tamparan dari Widya.

"Lama sekali kamu membukakan pintu untukku Reksa!"

"Astaghfirullah. Mama mabuk?" Reksa memapah Widya yang dalam keadaan mabuk masuk ke dalam rumah. Dan Reksa membawa Widya ke kamar tamu yang berada di lantai bawah.

Reksa membaringkan ibunya di tempat tidur.

"Ya Allah Ma, Reksa kira Mama sudah tak minum"

"Diam kau sialan!"

Beberapa menit kemudian, Chandra datang bersama tiga orang temannya. Chandra juga sama seperti Widya, pulang dalam keadaan mabuk.

"Ya Allah maafkan dosa kedua orang tua Reksa" batin Reksa dan menangis melihat kedua orang tuanya datang ke rumah dalam keadaan mabuk.

- Pelukan untuk Reksa -

Huek!

Sudah seminggu ini Widya mengalami mual dan tak enak badan.

"Kenapa akhir-akhir ini aku sering mual dan lemas?"

"Apa jangan-jangan aku hamil?"

"Sialan!"

"Makin susah aku berpisah dari Chandra sialan!"

"Sial!"

"Arghh!" erangnya dengan kesal.

"Aku tak mau anak ini lahir!"

"Ya, akan aku gugurkan janin sialan ini" ucapnya dengan berseringai.

-Pelukan untuk Reksa-

Widya sedang berada di kamar mandi menunggu hasil tespek yang ada di tangannya.

"Semoga saja hasilnya negatif"

Berapa saat kemudian hasilnya telah keluar. Muncul garis 1 di benda itu.

"Syukurlah hasilnya negatif" lalu Widya membuang tespek

-Pelukan untuk Reksa-

"MAS! AKU MAU KITA CERAI SEKARANG JUGA! AKU SUDAH MUAK DENGAN SEMUA INI!!!"

"KAU PIKIR ITU MUDAH?!!"

"DENGAR PELACUR! DARI DULU AKU SANGAT INGIN MENCERAIKANMU PELACUR SIALAN!"

PLAK!

Satu tamparan keras dari Chandra mendarat di pipi kanan Widya.

Reksa terbangun dari tidurnya. Ia terbangun karena pertengkaran kedua orang tuanya. Sebenarnya ia sudah terbiasa mendengar orang tuanya bertengkar. Dan sedari dulu orang tuanya selalu ingin bercerai tapi selalu gagal.

"BERISIK!" teriaknya.

"Kalau kalian menginginkan cerai, cerailah. Reksa juga lelah dengan semua ini. Reksa selalu menjadi korban pelampiasan kalian"

"Reksa tahu kalian terpaksa melakukan pernikahan ini! Karena kalian takut tak mendapatkan harta warisan!"

"Tak peduli jika nantinya Reksa menjadi gelandangan di jalanan!"

-Pelukan untuk Reksa-


Sepanjang perjalanan menuju sekolah Reksa melamun dan pikirannya seperti kosong. Beberapa kali pengendara membunyikan klakson ke arah Reksa tetapi pendengaran Reksa seperti tuli. Jika seseorang tak menariknya ke pinggir jalan, Reksa pasti mengalami kecelakaan.

Pelukan untuk Reksa (Tamat) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang