Jika disuruh memilih, jelas Giselle akan memilih Karin ketimbang Jona.
Jona baru Ia kenal sewaktu menyusun acara itu, Ia tidak akan dengan mudah terpeleset karena guyon dan rayuan buaya Jona. Giselle tidak cukup bodoh untuk tahu bahwa pria ini berlaku sama ke semua perempuan. Terlalu cepat untuk memandang Jona sebagai laki-laki di mata Giselle.
Giselle tidak munafik, tapi sudah jelas kan? Ia tidak boleh memikirkan hal romantis jika berhubungan dengan Jona dan Ia masih berprinsip untuk tidak begitu sampai sekarang.
Bising orang-orang sekitar yang mewarnai so-called "cinta segitiga" ini kadang memuakkan bagi Giselle. Bagaimana tidak, kesempatan untuk mendapatkan pengalaman romantis di perkuliahan sudah hampir habis masa berlakunya, sementara Jona menutup kesempatan itu dengan rumor dan gosip antara Giselle dan Jona yang tidak kunjung surut walau sudah setahun berlalu. Laki-laki potensial untuk Giselle kebanyakan mengira gosip itu benar dan memilih untuk tidak shoot their shot.
Well, permusuhan karena setahun yang lalu juga tidak kunjung membaik sih. Giselle sudah hampir menyerah untuk memperbaiki hal itu. Walau sebetulnya Karin dan Jona pernah digosipkan berkencan beberapa bulan setelah rampungnya acara pensi tahun lalu. Yang mana tertutup sudah alasan Giselle untuk mengindahkan perilaku manis Jona selama itu kepadanya.
Giselle bukannya tidak mengerti tipe laki-laki seperti apa Jona ini, tapi gosip Karin dan Jona itu makin memperjelas bahwa perilaku Jona kepadanya hanya "main-main".
Sebenarnya gosip itu disanggah langsung oleh Jona, Ia bilang tidak pernah berpacaran dengan Karin sewaktu teman-teman tongkrongannya membahas itu dan Giselle juga dengar, tapi Giselle lihat sendiri kok kedekatan Jona dan Karin yang tidak terbantahkan.
Mungkin Jona tidak pernah menembak Karin, tapi laki-laki itu jelas membuat Karin merasa spesial selama hampir setahun terakhir.
Di waktu gosip itu masih berlangsung, Jona juga mengurangi keisengannya ke Giselle yang membuat Giselle makin yakin.
Namun, beberapa bulan terakhir ini, Giselle sudah tidak pernah melihat Jona mengantar Karin, atau Jona membawa Karin bermain bersama teman-teman tongkrongannya, atau Karin mengupload kedekatannya dengan Jona, Giselle sudah tidak pernah lihat lagi.
Beberapa bulan terakhir ini juga Jona mulai gencar mengusili Giselle lagi seperti setahun yang lalu.
Pada saat itu, Giselle sebenarnya tidak terlalu marah dengan kebadungan Jona terhadapnya, Ia malah cukup menikmati perhatian-perhatian itu, tapi akhir-akhir ini Giselle jadi kesal sendiri. Emang Jona mengganggapnya apa? Ia tidak suka Jona semudah itu menganggunya lagi setelah mulai renggang dengan Karin. Memang habis manis sepah dibuang.
Giselle tidak mau menggantikan Karin sebagai objek mainan Jona selanjutnya.
Ditambah lagi Karin jadi makin sinis dengan Giselle setelah digosipkan "putus" dengan Jona. Giselle tidak ingin dicap "makan temen" lagi seperti apa yang warga kampus gosipkan tentangnya selama ini. Lagi pula sebentar lagi ia akan lulus, Ia tidak ingin dikenal adik tingkatnya sebagai mainan Jona yang kedua. Ia juga tidak ingin memberi kesan buruk di masa-masa terakhirnya menyandang gelar mahasiswa.
Sementara Karin, Giselle tahu betul Karin memang orang yang seperti itu. Susah untuk memperbaiki hubungan jika bermasalah dengan perempuan ini.
Karin adalah tipikal orang yang susah memaafkan dan susah untuk meminta maaf. Giselle sudah pernah mendatangi Karin untuk meminta maaf, tapi perempuan itu tidak menggubris Giselle ditambah lagi Wina juga ikut-ikutan mogok berbicara dengannya.
Nini pernah mencoba untuk mengumpulkan mereka kembali, tapi Karin dan Wina kompak untuk tidak mau datang.
Saat ini, Giselle sedang menyusun script untuk presentasi skripsinya lusa nanti di kedai kopi kemarin. Harusnya Ia sudah bisa sidang beberapa hari lalu, tapi dosen pengujinya berhalangan dan mengundur jadwalnya. Giselle tidak masalah, dia jadi punya banyak waktu untuk menyusun script dan berlatih.
![](https://img.wattpad.com/cover/312288599-288-k177692.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Perendinate
Fiksi PenggemarTom and jerries to lovers trope. giselle x jeno (aespa x nct dream)