𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟐

134 21 0
                                    

— ୨ ★ ☆ ★ ୧ —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

— ୨ ★ ☆ ★ ୧ —

Hujan. Kau menatapi rintik-rintik air yang semakin memenuhi jendela kamar tempatmu menginap, lalu fokus matamu beralih ke pantulan dirimu yang samar di kacanya. Bibirmu menarik senyum sendu, "Hari ini hujan lagi ya." celetukmu.

"Pergantian musim, sih. Hujan jadi sering turun akhir-akhir ini." Perawat yang sudah sangat kau kenal itu membalas ucapanmu. "Sayang sekali ya, cuaca kan sangat mempengaruhi suasana hati. Saat hujan begini rasanya tidak akan enak sepanjang hari." sambungnya.

Perawat itu kembali sibuk menuliskan sesuatu di papan jalan miliknya. "Check-up hari ini sampai di sini ya, kondisimu stabil seperti biasanya. Kalau seperti ini terus mungkin dalam beberapa hari kau bisa diperbolehkan pulang lagi." ucapnya, memberikan kabar—yang menurutnya—gembira. "Terima kasih banyak atas kerja samanya, (Name)."

Kau mengangguk dan tersenyum sopan, "Aku juga berterima kasih banyak."

Setelah beberapa basa-basi, perawat itu melangkah keluar dari kamarmu, membuat tempat tersebut menjadi senyap dalam sekejap. Kau kembali menatap pemandangan di luar jendela yang kini sudah jadi hal yang kau lihat sehari-hari. Tidak banyak yang berubah selain kendaraan dan para pejalan kaki yang selalu memenuhi tempat kecuali saat larut malam.

"Jalan-jalan sedikit, deh." gumammu. Kau bergerak untuk mengenakan alas kaki dan bersiap membawa tiang infus bersamamu. Saat hujan seperti ini pasien tidak diizinkan keluar ke taman, makanya kali ini kau memutuskan akan menonton langit dari jendela besar di lorong.

Lorong di lantai tempat kamarmu berada pun sepi seperti biasanya. Hanya ada satu-dua petugas di meja informasi dan beberapa pasien rawat inap serta perawat pengurus check-up rutin yang sesekali berpapasan denganmu.

"Eh, (Name)-chan?" Suara akrab yang sudah lama tidak terdengar olehmu menyapa. Kau mengangkat pandangan, menatap dengan terkejut si pemilik suara, "Saki?"

Tenma Saki, salah satu temanmu saat kau dibawa ke rumah sakit di luar kota. Musim semi kali ini kau mendengar kabar bahwa dia sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit, namun tidak disangka kalian akan kembali bertemu di tempat seperti ini.

"Syukurlah, aku sempat khawatir kalau aku salah orang!" Saki langsung menyerangmu dengan sebuah pelukan besar. Kau terkekeh, "Hehe, sekarang pun Saki masih ceria sekali ya." Kamu menepuk punggungnya lembut. "Apa kabar? Kau sedang apa di sini?"

"Check-up rutin. Tapi jangan cemas, aku sudah sehat bugar seperti yang bisa kau lihat saat ini!" pamernya bangga. Kau ikut tersenyum senang.

"Tapi begitu ya... Ternyata kau masih harus dirawat..." ucap Saki, nada bicaranya terdengar murung.

Tiba-tiba atmosfer di antara kalian berdua jadi terasa tidak mengenakkan. Wajah Saki terlihat murung, sepertinya dia merasa bersalah karena telah meninggalkanmu di rumah sakit sementara kau masih harus dirawat entah sampai kapan.

Menyadari perubahan suasana, kau buru-buru memasang senyum lebar dan berusaha mengelak, "Tidak apa-apa kok, Saki. Penyakitku juga pasti akan segera sembuh. Makanya kau tidak perlu khawatir ya?"

Saki mengangguk mendengar ucapanmu. "Semangat ya, (Name)."

Kau terdiam sejenak, lalu kembali mengulum senyum lembut, membalas, "Iya. Terima kasih, Saki."

Kalian berdua pun saling bertukar senyum. Setidaknya kamu bisa bertemu dengannya lagi, pikirmu.

"Oi... Saki... Check-up-nya sudah selesai belum?" Terdengar suara lainnya yang familiar di indra pendengaranmu. Saki melongokkan kepalanya, "Ah, kakak. Iya, sudah selesai kok."

Gadis itu mengalihkan pandangan ke arahmu, "Oh iya, hari ini aku datang dengan kakakku. Mungkin akan menyenangkan kalau kalian aku kenalkan satu sama lain."

Kau tahu tentang kakaknya Saki—gadis itu banyak bercerita tentang keluarganya saat di rumah sakit dulu, tapi kau belum pernah bertemu orangnya secara langsung.

Atau setidaknya begitulah menurutmu.

"Tsukasa-san?"

— ୨ ★ ☆ ★ ୧ —

petrichor.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang