01 - Penyebab

411 40 0
                                    

"jisoo, cepat turun nak!" seru Han Sung Min, ibu sambung jisoo sembari menaruh nasi ke piring suaminya Kim Jong Gun"makan pagi sudah siap, ayah sudah menunggu loh!"

"ne eoma" sahut jisoo sambil menuruni tangga dengan berlari. Menyadari hal itu Sung Min langsung menimpali "sudah berapa kali eoma bilang, jangan berlari di tangga!". Seperti biasa, jisoo langsung mencium pipi ibunya diiringi dengan senyuman manja "ne eoma". 

Jong Gun tertawa melihat tingkah anak dan istrinya, namun tawanya tak seperti biasanya "duduklah sayang dan segera habiskan sarapanmu, jangan sampai terlambat". Jisoo dengan lahapnya langsung menghabiskan sarapan dan bergegas untuk berangkat sekolah.

***

"Presdir CJ sudah mantap untuk memutuskan kontrak dengan kita Pak" Hye Jin sekretaris di perusahaan kecil milik Jong Gun yang selama ini menyuplai bahan makanan untuk anak perusahaan CJ. Pemutusan kontrak ini memang sudah lama ingin dilakukan oleh pihak CJ, namun berkali-kali juga Jong Gun memohon untuk tidak dilakukan dan sekarang mungkin akan menjadi kenyataan.

"Dari NongHyup Financial Group kembali mengingatkan bahwa hutang jatuh tempo perusahaan tinggal satu bulan lagi Pak". Jika pemutusan kontrak ini benar terjadi, hancur sudah perusahaan milik Jong Gun, ditambah dengan hutang bank yang belum bisa dilunasi maka pailit adalah kata yang akan disematkan untuk perusahaan ini. Jong Gun meraup wajahnya dengan kasar "Hubungi pihak CJ , siang ini saya ingin bertemu dengan Presdir Jung". "Baik Pak" jawab Hye Jin sebelum meninggalkan ruangan Jong Gun.

***

Bunyi notifikasi pesan di HP Jisoo mengalihkan atensinya yang sedang bersendagurau dengan teman-temannya di kantin sekolah. Setelah melihat nama pengirim pesan tersebut, senyum Jisoo tidak dapat ditahan. Ya pesan itu dari Sehun, dulu kakak kelasnya tapi sekarang Sehun telah lulus. Sekolah Jisoo dan Universitas Sehun masih di satu kota yang sama. Mereka berdua memang telah dekat semenjak Jisoo masuk SOPA. Sehun berperilaku seperti layaknya kakak laki-laki bagi Jisoo.

'Jisooyaa, pulang sekolah oppa akan menjemputmu'

'Memangnya oppa tidak ada kelas?'

'Tidak, ayo kita ke Cafe biasa'

'Ne'

Jisoo mengakhiri pesannya dengan senyum penuh arti. Ia sudah menganggap Sehun sebagai orang yang berharga dalam hidupnya. Kata cinta memang tidak pernah terucap dari keduanya, namun perilaku mereka sudah menjawab itu. 

***

"Presdir Jung tidak bisa ditemui, siang ini ada rapat di luar" jawab Mingkyu sekretaris Haein. "Boleh kami tau dimana rapatnya? ini menyangkut keberlangsungan perusahaan kami, kami benar-benar minta tolong" pinta Hye Jin dengan penuh iba. Mingkyu terdiam penuh pertimbangan "Alver Coffe". Hye Jin benar-benar berterima kasih hingga membungkuk sebelum memutus teleponnya "Terima kasih Mingkyu-ssi". 

Hye Jin dengan segera memberitahukan informasi ini kepada Jong Gun. "Tidak ada cara lain, saya harus menunggu disana sampai rapatnya selesai agar bisa bertemu Presdir Jung". Hye Jin menganggukkan kepala pertanda menyetujui pendapat atasannya tersebut.

Setelah 2 jam menunggu, Jong Gun akhirnya menghampiri Presdir Jung yang telah menyelesaikan rapatnya. "Presdir Jung, Saya mohon berikan kami kesempatan lagi untuk bisa memenuhi standar perusahaan CJ" sambil membungkuk 90 derajat Jong Gun benar benar berharap.

2 pasang mata di sudut cafe tersebut terkejut melihat hal ini, mereka berusaha mencari tau apa yang sedang terjadi.

"Berapa kerugian lagi yang harus kami tanggung untuk tetap bekerjasama denganmu?" Haein dengan tegas mengatakan hal itu tanpa memedulikan usia Jong Gun yang jauh lebih tua darinya. Haein memang terkenal dengan ketegasannya tanpa pandang bulu. "Saya rasa yang saya katakan tempo hari sudah jelas, kali ini kami tidak mau memperpanjang kontraknya lagi". Sambil berdiri dari duduknya dan mencoba melangkah meninggalkan Jong Gun.

Dengan cepat Jong Gun bersimpuh dihadapan Haein, dia benar-benar sudah buntu "Saya mohon Presdir Jung, jika Anda memutuskan kontraknya, Perusahaan saya akan mengalami kesulitan keuangan" air mata Jong Gun sudah tidak bisa ditahan lagi. "Itu bukan urusan saya" tanpa rasa iba Haein meninggalkan Jong Gun yang semakin menangis dan kini menjadi perhatian seluruh orang di cafe itu.

Jisoo menahan tangis di sudut cafe itu, hatinya benar-benar sakit melihat Ayahnya diperlakukan seperti itu. Selain itu, dia juga memikirkan kondisi perusahaan ayahnya. Jisoo berfikir harus membantu meringankan beban ayahnya. Sehun memeluk Jisoo untuk membantu menenangkannya. 'Dasar bajingan' umpatnya dalam hati kepada Haein. Ia berniat akan berbicara langsung kepada Haein untuk membantu perusahaan ayah Jisoo. 

Statusnya sebagai anak kedua dari Jung Tae Jong memang sudah disahkan. Namun dia sendiri meminta untuk dirahasiakan dari publik terkait identitasnya. Publik tidak ada satu pun yang mengetahui siapakah putra kedua dari Chaebol terkaya ke 5 di Korea itu. Sehun lebih memilih menggunakan marga ibunya saat berkenalan dengan orang-orang, Oh Sehun itu nama yang dia pilih.

Setelah mengontrol tangisnya, Jong Gun segera bangkit dan meninggalkan tempat itu. Berbeda dengan Jisoo yang justru semakin menangis tersedu melihat kepergian ayahnya. "aku harus mencari tau permasalahan ini ke Hye Jin unnie" sambil menyalakan HP untuk menelepon Hye Jin. Ia semakin terpukul mendengar penjelasan dari Hye Jin. 

Cruel LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang