"Dini hari Jisoo bergabung dengan para buruh sortir ikan di pelabuhan, pukul 7 pagi dia akan kembali ke rumah menyiapkan Hyun Su untuk berangkat sekolah, lalu bekerja kembali di pojangmacha hingga malam hari" jelas Mingkyu kepada Haein. "Meskipun begitu, penghasilannya masih sangat kurang. Dan Hyun Su juga selalu dirundung oleh teman-temannya karena tidak memiliki ayah" lanjut Mingkyu. Haein terdiam tanpa kata, pandangannya kosong hatinya dipenuhi rasa bersalah. Ia membenci ayahnya karena telah mengkhianati dan menelantarkan ibunya dan dirinya. Dan kini ia juga melakukan hal yang sama pada Jisoo dan Hyun Su nya. 'Apakah Hyun Su nya juga akan sangat membenci dirinya seperti ia membenci ayahnya' pertanyaan yang kini mengisi pikiran Haein.
Setelah berpikir lama, Haein memutuskan untuk menemui Hyun Su nya di rumah sakit. Kini ia sudah berada di depan pintu ruang inap Hyun Su. Namun, ia mengurungkan kembali niatnya untuk menemui Hyun Su. Ia tidak tega merusak suasana bahagia di dalam ruangan itu. Terlihat 3 orang yang sedang bercengkrama begitu bahagia. Sehun tampak begitu akrab dengan Hyun Su nya. Haein membayangkan seandainya ia yang ada diposisi Sehun, alangkah bahagianya dirinya. Dengan keyakinan hati, Haein memberanikan diri memasuki ruang inap Hyun Su.
Sehun yang menyadari kehadiran seseorang dalam ruangan itu langsung mengarahkan pandangannya ke pintu ruangan. "Apa yang hyung lakukan?" Sehun bertanya dengan dipenuhi rasa ingin tau. Jisoo membulatkan matanya saat menyadari Haein kembali menemui dia dan Hyun Su. "Ah bukankah itu paman yang menggendongku setelah aku tertabrak" sahut Hyun Su dengan penuh gembira mengingat wajah Haein. "Ah iya, apakah Hyun Su sudah sembuh sekarang?" Tanya Haein kepada Hyun Su dengan senyum bahagia. "Iya, aku sudah sehat paman, terima kasih sudah menolong ku" sahut Hyun Su tetap diatas ranjang. Haein mendekatkan langkahnya disamping ranjang Hyun Su. "Syukurlah, paman sangat bahagia mendengarnya" Haein sambil mengusap kepala anaknya itu dengan penuh kasih sayang. "Eomma, aku ingat paman ini yang sudah menolongku dan membawaku ke rumah sakit". Hyun Su mencoba mengenalkan Haein kepada Jisoo. "Paman, ini adalah ibuku Kim Jisoo, disampingnya adalah paman Sehun teman ibuku, dan aku adalah Kim Hyun Su lalu siapa nama paman?". "Aku Haein, Jung Haein" balas Haein dengan senyum yang mengembang diwajahnya begitupula dengan Hyun Su tapi berbeda dengan Jisoo dan Sehun yang masih terkejut menghadapi situasi ini.
"Paman Sehun mengizinkanku untuk memanggilnya ayah, apa aku bisa memanggil paman Haein dengan ayah juga?" Tanya Hyun Su dengan penuh harap. "Sayang, paman Haein adalah orang asing, tidak sopan mengajukan permintaan seperti itu" jelas Jisoo "Maafkan ketidaksopanan anak saya dan jangan dengarkan permintaanya" pinta jisoo kepada Haein dengan kesungguhan. Pikiran Haein berkecamuk mendengar penuturan Jisoo 'Apa kamu benar-benar tidak akan memberitahukan kebenaran bahwa akulah ayah kandung Hyun Su, apa kamu berusaha menyembunyikan ini seumur hidup, sebegitu tidak pantaskah aku untuk menjadi ayah Hyun Su'. pandangannya masih bertautan dengan mata Jisoo. Tatapan Jisoo benar-benar terasa sangat mengintimidasi Haein untuk menyetujui pernyataanya. "Ahh iya, panggilah sesukamu Hyun Su" tanpa sadar kalimat itu yang terucap dari mulut Haein sembari mengalihkan pandangan dari Jisoo menuju Hyun Su. "Yeayyy, kalo begitu aku akan memanggilmu dengan ayah saja biar berbeda dengan paman Sehun". ucap Hyun Su dengan penuh tawa. "Tidak, ah maksud eomma panggil yang lain saja Hyun Su, paman Haein hanyalah orang asing yang baru kamu kenal jadi panggil saja Paman". Jelas Jisoo meyakinkan Hyun Su. "Ayolah eomma, Paman Haein sudah menyelamatkan hidup aku. Jadi aku ingin menganggapnya sebagai ayah Hyun Su, tolonglah eomma" pinta Hyun Su dengan penuh harap. 'aku memang ayahmu nak' Haein sangat ingin mengungkapkan fakta itu. "Eomma bilang tidak ya tidak" suara Jisoo sangat tegas menenekan Hyun Su hingga membuatnya menangis.
***
"Apa kau tidak terlalu keterlaluan membentak Hyun Su hanya karena ingin memanggilku Ayah" tanya Haein di luar ruangan kepada Jisoo. "Apa salahku kepadamu." Tanya Jisoo dengan penuh air mata yang berlinang. "Kenapa kamu selalu mengusik hidupku?. Kehadiranmu benar-benar membuatku menderita. Aku mohon tinggalkan kami" Jisoo menangis semakin tak terkendali. "Selama 7 tahun ini aku terus mencari keberadaanmu. Selama itu pula, tidak pernah terlintas dibenakku akan seperti ini keadaan kalian. Melihat penderitaan yang kalian alami membuat dadaku benar-benar sesak. Aku sudah menghancurkan keluargamu dan masa depanmu, membuatmu bekerja keras sendiri untuk menghidupi anak kita serta membuat anak kita dirundung teman-teman sekolahnya. Sudah terlalu banyak dosa yang aku lakukan pada kalian. Harus bagaimana agar aku bisa menebus semua dosaku kepadamu dan Hyun Su?. Jika menyembunyikan fakta bahwa aku ayah kandung Hyun Su adalah caranya maka aku akan menerimanya." Tutur Haein dengan penuh rasa bersalahnya. Mendengar pernyataan Haein yang sudah mengetahui kenyataan Hyun Su anak kandungnya membuat Jisoo kaget. "Tunggu, Sejak kapan kamu mengetahuinya?" Jisoo bertanya dengan rasa penasaraan. "Setelah kamu datang sebagai ibu Hyun Su ke rumah sakit ini." Jawab Haein dengan jujur. "Apa kau juga yang membiayai pengobatan Hyun Su?" Jisoo dengan senyum menyeringai. "Maafkan aku, jika aku mengatakan yang sesungguhnya pasti kamu akan menolaknya, aku benar-benar ingin Hyun Su segera ditangani". Jisoo menangis tidak tau harus bersikap bagaimana, ia pun pergi menjauhi Haein untuk menenangkan diri.
Setelah Jisoo menghilang dari pandangan Haein "kenapa hyung kesini?" tanya Sehun dengan penuh amarah. "ada keperluan apa hyung kesini? apa menghancurkan usaha ayah Jisoo masih belum cukup? kenapa hyung mengusik hidup Jisoo dan anaknya?" tatapan Sehun kepada Haein benar-benar menggambarkan amarahnya. "dulu aku memang tidak bisa melakukan apapun untuk membantu keluarga Jisoo, tapi sekarang aku tidak akan berdiam diri jika Jisoo dan Hyun Su menderita" tegas Sehun. Haein hanya menatap Sehun mencoba melihat ketulusan perasaan Sehun kepada Jisoo dan Hyun Su. "apa kau mencintai wanita itu?" tanya Haein dengan nada datar. "ya, aku sangat mencintai Kim Jisoo. Perasaanku kepadanya tidak berkurang sedikitpun dulu dan sekarang" jawab Sehun dengan penuh keyakinan. "kau yakin tidak akan pernah menyakiti Jisoo dan Hyun Su?" Haein kembali bertanya. "yak, apa sekarang kau sedang bertindak sebagai pendeta pernikahan!. Aku bahkan tidak akan membiarkan orang sepertimu mendekati Jisoo dan Hyun Su. Tidak akan kubiarkan mereka menangis lagi" Sehun dengan penuh kesungguhan. "syukurlah" hela Haein sambil menundukkan pandangannya. "sebelum pergi, biarkan aku melihat Hyun Su untuk terakhir kalinya" Haein melangkahkan kakinya menuju ruang inap Hyun Su.
"paman" teriak bahagia Hyun Su melihat Haein memasuki ruangan. Haein tertawa bahagia bisa berbicara kembali dengan anaknya. "paman, kau tidak marah kan dengan kejadian tadi. aku benar-benar minta maaf karena sudah berlaku tidak sopan kepadamu" Hyun Su dengan penuh semangat meminta maaf kepada Haein. "kau tidak perlu meminta maaf Hyun Su. bisa mengenalmu dan berbicara seperti ini sudah sangat membuatku bahagia. panggilan apapun tidak masalah bagiku" jelas Haein sembari mengusap rambut Hyun Su dengan penuh kelembutan. "jika begitu, mulai sekarang aku akan memanggilmu ayah" senyum Hyun Su penuh goda. "lakukanlah" sambut Haein sambil menahan air mata yang sudah ada di pelupuk matanya. "yeayyyy, terima kasih ayah" peluk Hyun Su erat di pinggang Haein. "sama-sama Hyun Su 'anakku' " gumam Haein sembari mengeratkan pelukan mereka berdua. "jika suatu saat kamu bertemu ayah kandungmu, apa kau akan membencinya karena sudah meninggalkanmu terlalu lama?." tanya Haein mencoba mencari tau isi hati Hyun Su. "tentu saja tidak, eomma selalu bilang ayahku adalah orang yang baik, hanya saja kami memang tidak bisa bersama." jelas Hyun Su dengan segala ketulusannya. Mendengar penuturan Hyun Su membuat air mata Haein turun tanpa dapat dibendung lagi, segera ia hapus sebelum Hyun Su menyadarinya. "Hyun Su dengarkan ayah, ayah Haein akan pergi ke Seoul jadi kau harus cepat sembuh, dan jadilah anak yang kuat. kau harus selalu menyayangi dan menjaga ibumu. dan jika sampai akhir nanti kamu belum bisa bertemu dengan ayah kandungmu juga, yakinlah ayah kandungmu sangat menyayangimu, mengerti." jelas Haein sembari menatap tulus mata Hyun Su. "iya ayah aku mengerti, tapi apa nanti ayah akan berkunjung lagi?" tanya Hyun Su dengan penuh harap. "jika urusan di Seoul sudah selesai, ayah akan menemuimu." jawab Haein. "berjanjilah padaku" Hyun Su menyodorkan jari manisnya untuk membuat janji dengan Haein. "ayah janji" jari manis Haein bertautan dengan jari manis Hyun Su disambut dengan senyum bahagia keduanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/312531393-288-k327033.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cruel Love
RomanceJisoo, gadis manis penuh dengan keceriaan dan semangat untuk meraih cita-citanya menjadi seorang artis. Dibuktikan dengan studinya di School of Performing Arts Seoul atau dikenal dengan SOPA. Dibesarkan di keluarga yang harmonis menjadikan ia tumbuh...