"Wahhh, ternyata Pohang benar-benar sangat damai" takjub Sang Ju melihat keindahan pesisir pantai Teluk Yeongildae.
"Kurasa begitu" sahut Sehun sembari menghela nafas panjangnya.
"Andai saja tujuan kita kesini bukan untuk bekerja, mungkin aku akan sangat bahagia" keluh Sang Ju.
Sang Ju dan Sehun sedang ditugaskan untuk melihat kesiapan peresmian anak perusahaan CJ yang berada di daerah tersebut sebelum kedatangan Presdir esok hari. Nantinya, anak perusahaan ini akan bergerak di bidang makanan hasil laut. Sebelum menuju tempat tujuan, mereka memutuskan untuk melihat keindahan pesisir pantai di dini hari. Sehun mangamati bagaimana ramainya kehidupan dini hari di pesisir pantai ini. Bongkar muat ikan hasil tangkapan perahu-perahu nelayan menjadi penggerak ekonomi masyarakat sekitar. Melalui lensa kameranya, ia memotret pemandang itu dengan sangat antusias.
Tangannya tiba-tiba kelu, bola matanya semakin membulat disaat kameranya tanpa sengaja menangkap gambaran seseorang yang selama ini ia cari. Sehun segera menghampiri wanita itu. Wanita yang sedang bergabung diantara banyaknya buruh sortir ikan ini adalah orang yang selama ini ia cari. Jantungnya benar-benar berdegup kencang saat ia memastikan bahwa benar Jisoo orang yang didepannya saat ini.
"Oppa mencarimu selama ini" kata yang terucap dengan mata yang memandang tulus mata Jisoo.
"Maafkan aku oppa" jawab Jisoo dengan nada yang tulus sembari menahan jatuhnya bulir air matanya.
Mereka akhirnya memutuskan untuk duduk santai menghadap ujung pantai ini. Menghirup udara segar dan tentunya menikmati kebersamaan yang baru bisa dirasakan kembali setelah 7 tahun lamanya.
"Ayahku meninggal 7 tahun lalu, Perusahaan ayah bangkrut, ibu mengusirku dan sekarang aku tinggal bersama putraku" jelas Jisoo dengan mata yang masih memandang air pantai.
Sehun sangat terkejut dengan kata terakhir yang Jisoo ucapkan. "aku turut berduka cita atas meninggalnya ayahmu dan ..." terjeda sejenak sambil ia mengarahkan pandangannya ke wanita yang ada disampingnya "selamat atas pernikahan kalian".
"Gumapta Oppa tapi aku belum menikah" Tawa Jisoo dengan penuh lepas. "Dia anak kandungku tapi aku belum menikah" Jelas Jisoo dengan wajah yang serius sekarang. Sehun berusaha mencerna kalimat yang baru saja ia dengar. Kalimat itu seolah menjadi penyelamat disaat ia sudah merasa tenggelam. 'aku belum menikah' benar-benar kata yang membuat dunianya terang kembali. Dengan cepat Sehun dapat memahami kondisi Jisoo, ia tak mau menanyakan 'mengapa itu terjadi?, siapakah orang yang melakukannya?' atau pertanyaan lain yang akan membuka luka wanita itu. Sehun dengan senang hati menerima kondisi Jisoo saat ini.
"Bolehkah oppa menemui putramu?" jawab Sehun dengan mata yang begitu tulus.
"Ne" Jisoo dengan senang hati menerima permintaan Sehun.
***
Sehun kini tengah berada di tempat tinggal Jisoo dan putranya. Tempat tinggal yang sangat kecil dan tidak cukup layak menurutnya. Namun, melihat kebersamaan dan kebahagiaan dua orang di depannya benar-benar menjadi terasa sangat indah berada di rumah ini.
"makanlah yang banyak, agar kau cepat tinggi sayang" pinta Jisoo sambil menyerahkan sarapan untuk Hyun Su.
"ne eomma ... " belum sempat Hyun Su mengutarakan pertanyaanya, Jisoo dengan segera menimpali "perkenalkan ini teman eomma, paman Sehun"
"senang berkenalan denganmu paman" senyum polos Hyun Su memandang Sehun.
"senang berkenalan denganmu juga Hyun Su, apa kita bisa jadi teman sekarang?" pinta Sehun dengan penuh tawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cruel Love
RomanceJisoo, gadis manis penuh dengan keceriaan dan semangat untuk meraih cita-citanya menjadi seorang artis. Dibuktikan dengan studinya di School of Performing Arts Seoul atau dikenal dengan SOPA. Dibesarkan di keluarga yang harmonis menjadikan ia tumbuh...