Dua minggu setelah operasi, Hyun Su telah diperbolehkan meinggalkan rumah sakit. Dokter menyatakan kondisi Hyun Su telah pulih dan bisa beraktifitas seperti sediakala. Seperti biasanya setelah pulang dari pelabuhan Jisoo langsung memasak untuk sarapan mereka berdua. Dengan lauk pauk yang sederhana, mereka berdua menikmati sarapan dengan penuh syukur.
"makanlah yang banyak sayang" menaruh irisan telur diatas nasi yang akan disuap Hyun Su.
"ne eomma" langsung melahap makanannya.
"eomma, seberapa jauh Seoul ke rumah kita?"
"kenapa Hyun Su ku ingin tau?"
"aku sangat merindukan paman Haein, dia bilang akan mengunjungiku setelah urusan di Seoul selesai" raut sedih kini muncul di wajahnya. "apa aku boleh menyusul ke Seoul saja" berharap Jisoo akan menyutuji idenya.
"urusan paman Haein mungkin belum bisa ditinggalkan dan jika kamu kesana apa tidak akan mengganggunya?"
"tapi aku sangat merindukannya" Hyun Su menekuk wajahnya dan menghela nafas panjang.
"bukankah paman Haein sudah berjanji akan mengunjungimu jika sudah selesai urusannya di seoul?" menangkup kedua pipi Hyun Su "tunggu saja sayang" mengelus kedua pipi Hyun su.
"baik eomma"
***
Kesibukkan terlihat di kantor pusat CJ. Di ruang rapat utama, Haein tengah mendengarkan paparan rencana pengembangan perusahaan CJ. Haein tampak begitu fokus mendengarkan paparan seperti biasanya. Perusahaan CJ memiliki target perluasan usaha dengan rencana meningkatkan jangkauan tujuan negara untuk mengekspor hasil perusahaan CJ. Menjadi perusahaan produsen hasil makanan dan farmasi di Korea masih belum cukup, mereka sudah memiliki banyak cabang di beberapa negara Asia dan kini akan merambah ke negara Eropa dan Amerika.
"segera lakukan lobi dengan pihak pemerintah Jerman terkait rencana pembangunan perusahaan CJ disana" setelah mendengarkan paparan.
"baik Pak, segera kami lakukan lobi ke pihak Jerman"
"keberhasilan kita di benua eropa akan sangat bergantung dengan proyek ini" tegas Haein untuk menekankan keharusan keberhasilan proyek di Jerman ini.
"baik Pak, kami mengerti"
"kalau begitu, kita cukupkan sampai sini saja pertemuan kali ini" berjalan meninggalkan ruang rapat tersebut.
"Pak Jung sudah menunggumu di restoran" bisik Mingkyu untuk mengingatkan Haein.
"baik" segera menuju loby perusahaan dimana mobilnya sudah siap untuk mengantar ke tempat makan siang bersama keluarganya.
Di restauran, ayahnya tengah duduk disamping ibu tirinya menunggu Haein datang. Pesanan makanan sudah datang dan siap untuk disantap. Makan siang ini memang tidak diikuti oleh Sehun, karena tujuan ayahnya ingin berbicara dengan Haein karena mereka sudah tidak satu rumah lagi. Sudah 7 tahun ini Haein memilih tinggal di apartemen pribadinya. Keputusannya ini semata-mata ingin menjauhkan diri dari semua orang yang ia benci.
Haein kini telah memasuki ruang VIP yang telah dipesan ayahnya.
"ah kamu sudah datang" melihat Haein memasuki ruangan itu, Tae Jong benar-benar bahagia.
"langsung saja, apa yang ingin dibicarakan" menarik kursi dan mendudukan dirinya segera.
"yak, makanlah terlebih dahulu, kamu butuh asupan yang bergizi Haein" Ji Ho, ibu Sehun menyahuti Haein.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cruel Love
RomanceJisoo, gadis manis penuh dengan keceriaan dan semangat untuk meraih cita-citanya menjadi seorang artis. Dibuktikan dengan studinya di School of Performing Arts Seoul atau dikenal dengan SOPA. Dibesarkan di keluarga yang harmonis menjadikan ia tumbuh...