02 - Pembalasan

370 41 4
                                        

Sesampainya di rumah, Sehun bergegas menemui Haein yang sedang di ruang kerja. Ini adalah kali pertama bagi Sehun untuk memulai perbincangan dengan kakaknya setelah 10 tahun tinggal bersama. Sehun memberanikan diri untuk membantu perusahaan ayah Jisoo.

"tok tok tok" bunyi pintu ruangan Haein yang diketuk. "masuk bi" Haein mengira itu adalah asisten rumah tangga bi Sunmi yang biasa membawakan jus. Haein terkejut ketika melihat bukan bi Sunmi yang memasuki ruangannya."ada yang ingin aku bicarakan dengamu" pinta Sehun dengan mata yang memandang lurus ke Haein."cepat katakan" Haein memutuskan kontak mata mereka dan mengarahkan pandangannya ke layar komputernya.

"tolong perpanjang kontrak perusahaan Tuan Kim Jong Gun" seketika Haein terdiam mencoba mencari tau alasan permintaan Sehun kepadanya "tidak bisa". Sehun membungkukan badan 90 derajat untuk kembali memohon "apapun yang kamu lakukan tidak akan mengubah keputusanku, jadi keluarlah". Sehun melangkah keluar dan menutup pintu sambil memikirkan cara lain untuk menyelamatkan perusahaan ayah Jisoo.

Didalam ruangan, Haein menelepon Mingkyu "segera cari tau hubungan Sehun dengan Kim Jong Gun" belum terdengar balasan,Haein sudah mengakhiri sambungan teleponnya.
Tidak menunggu lama, satu jam setelahnya Haein mendapatkan telepon balasan dari Mingkyu. Setelah mendengarkan penjelasan Mingkyu, satu sudut bibirnya terangkat dengan mata sinisnya "anak anjing itu benar-benar tidak berguna".

***

Jisoo dengan serius menatap layar laptopnya. Ia sedang mencari tau alamat perusahaan CJ agar bisa berbicara langsung kepadanya. Jisoo bertekad akan menemui Presdir Jung agar mau memperpanjang kontrak dengan perusahaan ayahnya. 

Keesokan harinya Jisoo berangkat lebih awal ke sekolah. Namun sampai di sekolah Jisoo tidak memasuki gerbang sekolah dan justru pergi lagi ke tempat yang sudah direncanakan semalam.

***

Seperti hari sebelumnya, sarapan pagi di keluarga Jung selalu diselimuti dengan kesunyian. Tidak ada perbincangan yang terjadi diantara mereka. Sampai akhirnya Sehun membuka mulutnya dan mengagetkan semua orang tak terkecuali Haein. 

"Ayah, aku ingin belajar membantu Haein Hyung di perusahaan" pintanya kepada sang ayah sebagai cara agar dia bisa memberikan suara untuk membantu perusahaan Jisoo. Tae Jong terkejut bahagia mendengar permintaan putra keduanya yang selama ini selalu menolak untuk masuk ke perusahaan "Benarkah ini Sehun kami yang bicara hahaha" matanya menatap istrinya Ji Ho sambil tertawa bahagia. Ji Ho benar-benar sangat bahagia mendengar keinginan putranya "Putra kita benar-benar telah tumbuh dewasa". Tae Jong dengan yakin"masuklah kapanpun kamu mau nak, itu juga milikmu".

Mendengar hal itu, Haein benar-benar sudah diselimuti kemarahannya. Baginya Sehun tidak berhak mendapatkan perusahaan. Karena perusahaan dibangun ayahnya bersama ibu kandungnya. Dia tidak rela jika Sehun sampai bergabung dengan perusahaannya.

***

Jisoo akhirnya telah berada di depan gedung perusahaan CJ. Ia meyakinkan diri untuk menemui Presdir Jung "sooyaaa kamu pasti bisa, ini semua demi ayah dan ibu" ia mengepalkan kedua telapak tangan sambil menghembuskan nafas dengan keras. Di depan receptionist Jisoo menyampaikan maksud kedatanganya "saya ingin bertemu dengan Presdir Jung Hae In, izinkan saya untuk bertemu" dengan jawaban yang masih sama "tidak bisa, anda harus membuat janji terlebih dahulu" "saya mohon, katakan pada Presdir Jung saya putri Kim Jong Gun ingin berbicara dengannya, tolong sampaikan kepadanya" dengan wajah mengiba dan menempelkan keduan telapak tangannya Jisoo tidak lelah meminta.

Takdir rupanya sedang berpihak pada Jisoo, Haein dan Mingkyu baru saja tiba di perusahaan dan melintasi mereka sehingga dapat mendengar apa yang Jisoo katakan. Haein dengan segera memberikan kode kepada Mingkyu dan kembali berjalan menuju ruangannya.

Jisoo pun diperbolehkan menemui Presdir Jung setelah Mingkyu memberikan arahan kepada receptionist tadi. Mingkyu kini membawa Jisoo ke ruangan Haein. Setelah memasuki ruangan, Mingkyu pun keluar dan menutup pintu ruangan yang kedap suara itu.

Jisoo bergegas memperkenalkan diri dengan membungkukan badan "Perkenalkan tuan Jung, saya Kim Jisoo putri Kim Jong Gun" Jisoo terdiam sejenak dan kembali menarik nafas "Tolong perpanjang kontrak perusahaan kami, saya mohon, apapun akan saya lakukan agar perusahaan kami tetap berjalan".

Haein bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri Jisoo yang masih membungkuk. "Angkat kepalamu" Jisoo dengan cepat menegakkan badannya dan menatap Haein. Senyum meremehkan Haein adalah yang ia lihat saat ini. "Jadi wanita ini kekasih anak anjing yang tidak tau diri itu" gumam Haein masih dengan smirk nya. Jisoo bingung dengan yang dikatakan Haein.

Tanpa aba-aba tangan Haein memegang dagu Jisoo "Apapun bisa kamu lakukan?" Jisoo dengan cepat mengangguk "Ne". "Baiklah aku akan mengabulkan permintaanmu" sambil berjalan menuju pintu ruangan dan menguncinya. Jisoo yang masih membelakangi Haein bahagia setelah mendengar hal itu "Kamsahamnida".

Haein dengan cepat membalik badan Jisoo dan mencium dengan paksa bibir Jisoo. Jisoo yang terkejut memukul dada Haein namun tetap tidak dapat melepaskan ciuman mereka. Haein lalu menjatuhkan badan Jisoo ke sofa panjang, tangan kanannya meremas kencang dada Jisoo dan tangan kirinya masuk ke pangkal paha untuk melepaskan celana dalam Jisoo. Dengan ciuman yang masih menyatu, Jisoo terus memberontak, tapi tenaganya masih kurang untuk melawan Haein.

"Ahhh..." lenguhan Jisoo keluar saat 2 jari Haein memasuki intinya. Rasa sakit benar-benar Jisoo rasakan, ditambah dengan remasan yang masih dilakukan bergantian di kedua payudara Jisoo dari balik pakaiannya. Dengan sisa tenaganya, jisoo berusaha tetap melawan.

"Eunghhh ahhh" Suara itu menandakan Jisoo telah kehilangan kesuciannya. Ia menangis dalam pergulatan yang masih Haein lakukan padanya. Melawanpun sudah tidak ada gunanya menurut Jisoo. Sampailah Haein pada puncak kenikmatannya "Ahhh eunghhh" dan perut Jisoo telah dipenuhi dengan cairan dari keduanya.

Melihat kedua mata bening Jisoo yang mengeluarkan buliran air mata, Haein pun tersadar dan segera mencabut miliknya dari Jisoo. Jisoo segera bangkit meski terasa sakit di area kewanitaanya. Jisoo segera merapihkan kekacauan yang diperbuat Haein dan bergegas keluar setelah Haein membukakan pintu.

Haein benar-benar di luar kesadarannya saat melakukan itu. Dia benar-benar diselimuti amarah dan rasa ingin menghancurkan hidup Sehun dengan menghancurkan wanita yang dicintainya. Ia manatap kosong kedepan setelah keluarnya Jisoo dari ruangan. Tanpa sengaja ia melihat ada bercak merah di sofa tadi. Dia sangat merutuki perbuatan emosional yang telah dilakukan.

Cruel LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang