"ayah kita mau kemana?" Hyun Su tampak antusias setelah didalam lift gedung apartemen Haein. tidak ada lelah di wajah Hyun Su setelah penerbangan 2 jam dari Pohan ke Seoul ditambah perjalan dari bandara ke komplek apartemen ia tampak bersemangat.
"kita akan ke rumah ayah" Haein yang sedari tadi menggenggam jari jemari anaknya dengan erat, menatap bola mata jernih milik Hyun Su benar-benar kebahagiaan yang tidak pernah ia fikirkan sebelumnya.
"jadi kita akan tinggal bersama?" tanya Hyun Su dengan penuh harap gembira.
Pertanyaan Hyun Su membuat Jisoo seketika kaget dan tersadar, apakah mungkin mereka akan tinggal bersama. Bagaimana jika harus tinggal bersama. Jisoo benar-benar baru tersadar dengan kemungkinan itu semua. Pintu lift terbuka sebelum Haein menjawab pertanyaan Hyun Su."ayo kita sudah hampir sampai" ajak Haein dengan penuh gembira kepada anaknya dan tentu saja Jisoo. Sampailah mereka didepan pintu apartemen mewah Haein. Segera Haein memasukkan kode kunci pintu rumahnya itu agar bisa membawa anaknya masuk.
"selamat datang" Haein membawa masuk puteranya itu tak lupa juga mempersilahkan Jisoo untuk masuk.
"ayah, ini benar-benar keren" Hyun Su sangat terhipnotis dengan segala interior mewah yang menghiasi apartemen ayahnya. Jisoo tampak tidak heran dengan kemewahan apartemen Haein. Ia sudah menyangka kondisi ini. Sangat wajar untuk memiliki apartemen seperti ini bagi seorang Haein.
"ayah harap Hyun Su nyaman disini" mengusap rambut Hyun Su
"asalkan bersama eomma dan ayah, Hyun Su akan sangat nyaman."
"apa kamu ingin melihat kamarmu? masuklah kekamar sebelah kiri itu" Haein menunjuk letak kamar Hyun Su -semula adalah ruang kerjanya-. Hyun Su pun berlari memasuki kamar itu dengan segera.
"Jisoo-si kamarmu ada disebelah kanan, aku harap kalian bisa tinggal dengan nyaman." Haein mengantarkan jisoo ke bekas kamarnya itu. "untuk sementara aku akan tinggal di hotel sebelum mendapatkan apartemen baru."
"aku bisa tidur bersama Hyun Su, dan kau bisa tetap dikamarmu." Jisoo berusaha untuk tidak merepotkan Haein. Bagaimana mungkin ia dengan tidak tau diri menguasai apartemen laki-laki itu dan membuatnya tinggal di hotel. "kau tidak perlu mencari apartemen, aku bisa bersama Hyun Su dikamar sebelah." Jisoo tidak tau apa yang barusan ia ucapkan. Ia berfikir dirinya benar-benar sudah gila. Ucapannya secara tidak langsung mengajak Haein untuk tinggal bersama.
"aku takut kamu tidak nyaman dengan kondisi seperti itu?"
"ini apartemenmu, kau yang lebih berhak tinggal di tempat ini. lagipula aku akan segera mencari pekerjaan dan setelah mendapatkan uang yang cukup aku akan segera mencari tempat tinggal yang layak untuk kami." Jawab Jisoo seolah memaksa Haein untuk tetap disini.
"baiklah"Haein benar-benar bahagia membayangkan dirinya tinggal bersama kedua orang yang sangat ia cintai.
***
"eomma, masakannya sangat harum" rengek Hyun Su yang kini tengah duduk di kursi makan bersiap menyantap makanan ibunya.
"apa kau sudah sangat lapar?" goda jisoo kepada anaknya
"ayah, kau tau masakan eomma sangatlah enak." sambil mengangkat dua jempolnya
"benarkah? ayah tidak sabar untuk mencobanya." respon Haein yang kini duduk disamping Hyun Su.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cruel Love
RomantizmJisoo, gadis manis penuh dengan keceriaan dan semangat untuk meraih cita-citanya menjadi seorang artis. Dibuktikan dengan studinya di School of Performing Arts Seoul atau dikenal dengan SOPA. Dibesarkan di keluarga yang harmonis menjadikan ia tumbuh...