PROLOG

34 24 12
                                    

Hallo semuanya :)

It's Biu, salam kenal!

Sebelum baca, aku mau cerita sedikit ya. Sebenarnya cerita ini udah pernah aku publish tapi tiba-tiba akunnya nggak bisa dibuka :( yaudah aku buat akun baru lagi. Dan taraaaa it's my new account :) so kalo yang pernah baca cerita ini sebelumnya berarti dari akun lama aku :(

Pasti masih banyak typo dan kekurangan di cerita ini. Jadi jangan sungkan untuk kasih saran dan kritik ya.

HAPPY READING :)

SEMOGA SUKA <3

***

Sial

Satu kata yang keluar dari mulut Jerry saat melihat pintu aula sudah tertutup dan jam menunjukkan pukul 07.30 WIB. Lagi-lagi ia terlambat untuk kesekian kalinya di kampus ini. Mahasiswa luar biasa, bukan? Sejenak ia mengatur napas yang sedikit tidak beraturan karena melewati tangga darurat untuk menuju lantai 3 karena lift pagi itu penuh, setelah napasnya sudah sedikit teratur kemudian berjalan santai menuju pintu aula kampus Utama Jaya.

Melangkah sedikit demi sedikit dengan mata yang  menyipit saat memperhatikan seorang mahasiswi yang berdiri tepat di depan pintu aula itu, "Lo telat juga kan? Syukur deh, gue jadi punya teman kalau dihukum," keluh Jerry ketika berdiri di samping mahasiswi itu yang sepertinya juga terlambat, kemudian laki-laki itu menyisir rambutnya ke belakang yang sedikit lembab karena keringat dengan menggunakan tangan.

Tak ada jawaban.

Jerry mendengus pelan, "Mungkin dia nggak dengar," batinnya.

Jerry melirik sekilas mahasiswi itu yang masih menundukkan kepalanya, kemudian ia mengeluarkan ponselnya dari saku celana dan mengetik sesuatu di benda pipih itu, "Lo kenal gue nggak? Gue Jerry, lo siapa?"

Hening.

"Lo adik tingkat? Kakak tingkat? Atau seangkatan?" tanya Jerry santai masih dengan mengetik sesuatu di ponselnya.

Tetap hening.

Jerry kemudian memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celana dan sekilas melirik mahasiswi itu dengan tatapan meremehkan, "Dasar cewek aneh." Gumam Jerry.

"Lo manusia kan? Bukan arwah ataupun setan? Ah... atau lo alien yang nggak paham bahasa manusia," lanjut Jerry dengan nada sinis sambil menggelengkan kepalanya.

Semakin lama ia juga penasaran dengan gadis itu, jangan-jangan makhluk yang berdiri di sampingnya memang "bukan manusia" karena sejak tadi dia hanya diam sambil menunduk tanpa melirik atau menoleh kearah Jerry sekalipun. Ia mencoba mengulurkan tangannya hendak memegang bahu gadis berambut panjang itu hanya untuk memastikan jika gadis itu bukan "makhluk halus."

"Jangan sentuh gue!"

Jerry menarik tangannya kembali, ia mengerutkan keningnya bingung.

"Issh... sombong banget," balas Jerry sinis.

***


Gimana prolognya?

Semoga suka ya, betah-betah di cerita ini. Ada yang mau disampaikan?

Kritik, saran, dan vote jangan lupa hihihi

See you di Chapter 1



StarBiu, 05 Juni 2022

Deep DownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang