Aku saranin sebelum baca ini baca chapter sebelumnya dulu, supaya nggak bingung hehehe
Happy Reading
***
Alea berjalan santai menuju perpustakaan Universitas Utama Jaya. Koridor kampus lumayan sepi karena masih berlangsung mata kuliah.
Masih ingat dengan Alea yang tidak mengikuti seminar di aula? Sekarang ia diminta oleh dosen mata kuliah tersebut untuk mengerjakan makalah yang berkaitan dengan Manajemen Bisnis dan dikumpulkan sekarang juga. Setelah jam kuliah pertama selesai Alea langsung bergegas menuju perpustakaan, dua sahabatnya sudah berpencar ke kelas lain karena hanya di beberapa mata kuliah saja mereka satu kelas.
Setelah men-scan KTM– Kartu Tanda Mahasiswa, Alea langsung mengambil kunci loker yang disediakan dan meletakkan goodie bag nya ke dalam loker. Sebelumnya ia sudah mengambil binder dan alat tulis untuk ia bawa ke dalam perpustakaan menggunakan tas jinjing yang sudah disediakan. Alea memasuki lift menuju lantai 5 di mana buku khusus manajemen berada.
Berjalan menuju rak buku untuk mengambil buku referensi yang Alea butuhkan setelah itu ia memilih tempat duduk yang menyuguhkan langsung gedung Fakultas Komunikasi. Sejenak ia membuka ponselnya dan meluncur ke pencarian lagu untuk menemaninya mengerjakan tugas. Setelah menemukan lagu yang dirasa cocok dan memasangkan earphone di kedua telinganya ia langsung membuka laptop dan menyelesaikan tugas yang diberikan.
Cukup nyaman Alea di tempat itu sampai tidak menyadari kalau sudah satu jam ia di sana, tugas yang sudah selesai ia kerjakan langsung ia kirim ke alamat e-mail dosen yang mengajar mata kuliah tersebut. Sedikit merenggangkan otot-otot tangan yang sedikit kaku karena terlalu lama mengetik.
"Hai," sapa seseorang dari sebelah Alea. Gadis itu langsung menoleh ke sumber suara, senyuman terbit dari bibirnya saat mengetahui siapa yang baru saja menyapanya dan membalas sapaan orang tersebut, "Hai, Kak Nevan."
Nevan menarik kursi dan duduk tepat di samping Alea, "Lagi apa, Al?" Alea menunjuk tumpukan buku yang menjadi referensi di samping laptopnya.
"Tugas Manajemen Bisnis?" tanya Nevan.
Alea mengangguk, "Lebih tepatnya tugas tambahan sih, Kak. Karena waktu itu aku nggak ikut seminar wajib di aula," jelas Alea.
Nevan mengangguk paham, "Tumben banget nggak ikut seminar? Kenapa?" tanyanya.
Alea terkekeh kecil, "Terlambat."
Nevan menyentil pelan punggung tangan Alea, "Drakor terus. Makanya terlambat." Sindir Nevan.
Alea langsung menghadap Nevan dengan tatapan marah, tetapi menurut Nevan ditatap Alea dengan tatapan seperti itu bukan membuatnya takut justru membuatnya gemas, "Enggak ya. Emang lagi sial aja, jadinya terlambat. Pak Jaka juga udah antar bunda duluan ke kantor," jelas Alea agar Nevan tidak salah sangka.
"Iya deh iya percaya," jawab Nevan sambil mencubit gemas pipi Alea. Alea berusaha menjauhkan tangan laki-laki itu dari pipinya. Kemudian keduanya terkekeh kecil karena tidak ingin mengganggu pengunjung lain.
***
Karin masih sibuk dengan jari yang menari-nari atas keyboard laptopnya, tugas kelompok yang terasa seperti tugas individu membuatnya menggerutu sambil membuka halaman buku yang berada di atas meja.
"Kenapa sih gue harus sekelompok sama orang-orang yang lelet? Udah tahu tugas gue bukan cuma ini," gerutu Karin tetapi tangannya masih menekan huruf-huruf di laptopnya. Sejenak ia menggerakkan lehernya ke kanan dan kiri karena sedikit pegal harus menatap lurus layar laptop.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deep Down
Fiksi RemajaJerry Pradipta seorang bad boy yang digandrungi hampir seluruh mahasiswi Utama Jaya. Kalau kata orang, fisiknya memang sempurna tetapi ia tidak seperti yang terlihat. Di dalam, Jerry mempunyai banyak masalah terutama masalah dengan kedua gadis yang...