{02}

634 48 5
                                    

"Gue gapapa, palingan susah pas cebok doang," ujar Jisoo.

Irene, Wendy, Jennie, Joy, Rose, Lisa dan juga Yeri sudah berada di rumah sakit Queendom, sedangkan Seulgi sedang ke bawah untuk mencari angin.

"Mulai sekarang Jennie atau pun Jisoo gak boleh ada yang bawa mobil lagi!" tegas Irene. Cukup sekali ini saja kejadian hari ini.

Jisoo dan Jennie hanya menghela nafas kasar, mereka tahu jika Irene hanya sedang mengkhawatirkan keselamatan mereka berdua.

Rose mengupas buah untuk ia sajikan kepada Jisoo dan juga yang lainnya. "Nih Kak makan dulu buahnya," katanya setelah selesai memotongkan beberapa apel.

Yeri dengan perlahan menyuapi Jisoo. Meski ia terkadang suka usil, saat melihat kondisi Jisoo saat ini membuatnya ingin menangis.

Jisoo tersenyum melihat raut wajah sendu Yeri. "Imut banget sih," ujarnya sembari mencubit pelan pipi Yeri.

Yeri mendengus, "Iiihhhh."

"Wen, mending lo anterin para Maknae ini pulang deh, kasian kayaknya udah pada ngantuk," ujar Irene saat melihat Lisa yang sudah sempoyongan karena sudah mengantuk

Mendengar itu membuat Lisa berdiri tegak. "Kagak Kak, gue belum ngantuk kok," sanggahnya cepat.

"Gak ngantuk tapi dari tadi lo nyeruduk gue mulu," sembur Joy.

"Lisa pulang aja gapapa kok. Kapan lagi gue bisa babu-babuin Kak Irene kayak gini," ujar Jisoo saat melihat Irene yang sedang membersihkan sampah bekas Rose mengupas apel.

Sabar, Irene harus sabar menghadapi orang yang sedang sakit ini, lalu tunggu saat sudah sembuh nanti. Irene juga menyamankan posisi ternyaman untuk Jisoo, membuat Jisoo tidak bisa menahan senyumnya.

"Makasih, Kak Irene!"

Hanya tinggal Irene dan juga Jisoo disana, yang lainnya tentu saja sudah pulang. Irene yang sibuk dengan ponselnya, dan Jisoo yang sibuk mencoba untuk menggerak-gerakkan tangannya.

"Bisa diem gak?" Irene benar-benar tertanggu dengan pergerakan yang dibuat oleh Jisoo.

"Ini kapan sembuhnya ya, Kak?"tanya Jisoo. Ya ampun, baru juga tadi siang ia kecelakaan, dan sekarang sudah bertanya kapan akan sembuh, memang aneh anak yang satu ini.

"Masih lama. Emang kenapa sih?" kesal Irene.

"Bosen gue, pengen adu panco." seketika bantal Irene terbang ke wajah Jisoo.

"Goblok!" sembur Irene.

-

Seulgi berada di kampusnya saat ini, iya, dia ada kelas malam. Belum sempat ia memegang gagang pintu, seseorang mendahuluinya dan menerobosnya dengan kasar.

"Asu!"

"Lo bilang sama gue?" ujar seseorang yang baru saja menerobosnya.

"Menurut lo?" tanya balik Seulgi.

Dia itu Ryu Hwayoung, anak Hukum semester 6, sedangkan Seulgi semester 5. Kelas hari ini memang gabungan dengan semester lain, entah karena apa Seulgi juga tidak tahu.

"Belajar gak sopan ya lo sama yang lebih tua," marah Hwayoung.

Malas berdebat, Seulgi memilih untuk mengalah. "Maaf Kak," katanya tidak ikhlas.

Hwayoung tersenyum miring, "Nah, iya gitu kalo sama yang lebih tua tuh."

Seulgi duduk di bangku yang bertuliskan namanya, namun sialnya wanita tadi duduk tepat di sampingnya.

We are BLACKVELVETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang