1. A2

5.2K 191 3
                                    

Alana Revalina Putri, gadis yatim piatu yang telah di tinggal mati kedua orang tuanya sejak ia masih duduk di bangku SMP.

Kedua orang tuanya mengalami kecelakaan pesawat saat menjalankan bisnis ke luar negeri. Sejak saat itu kehidupan Alana berubah 180 derajat dan seluruh aset orang tuanya di ambil begitu saja oleh para kerabatnya.

Namun itu tak mematahkan semangat Alana untuk mengejar cita-citanya, bermodalkan otak yang cerdas ia bisa dapat beasiswa di salah satu universitas di Jakarta.

Ia sudah merantau di Jakarta sekitar 3 tahun lebih, sejak awal masuk kuliah sampai semester 6 sekarang.

Ia hanya menyewa sepetak kos yang jaraknya tak jauh dari kampus. Rela kerja partime untuk melanjutkan hidup di kota yang besar ini.

🖤

Abian Putra Pratama anak tunggal kaya raya dari keluarga yang berpengaruh di Indonesia.

Pria berusia 26 tahun namun sudah menjadi ceo di salah satu perusahaan ayahnya.

Ia mempunyai seorang pacar yang telah ia pacari sejak setahun terakhir, namun hubungan mereka di tentang oleh orang tua Bian.

Clarissa Yunita perempuan yang saat ini dipacari Abian Putra Pratama.

🖤

Selesai sholat subuh Alana membereskan kamar kosnya. Setelah di rasa cukup bersih ia lanjut mandi dan bersiap untuk ke kampus.

Setiap hari ia berjalan kaki menuju kampus dan jaraknya pun tak terlalu jauh hanya sekitar 500 meter.

"hay" Sapa seseorang sambil menepuk bahunya.

Alana menoleh dan melihat siapa pelakunya, ternyata Azka.

Azka Nugroho merupakan kating Alana di kampus, 6 bulan terakhir Azka selalu saja mencoba mendekati nya. Namun Alana hanya bersikap seadanya.

"Udah sarapan? " Tanya Azka

"Kalo belum ayo kita ke kantin" Bukan ajakan melainkan paksaan, ya Azka menarik tangan Alana.

"Azka gue udah sarapan" Alana mencoba melepaskan Azka.

"Ka, please lepasin! gue ada kelas bentar lagi" Pinta Alana, dan Azka melepaskannya.

Alana langsung pergi, sungguh ia muak dengan sikap Azka yang selalu berlebihan padanya.

"Al lo di panggil sama pak Riyan di suruh ke ruangnya tadi" Ucap salah satu teman angkatan Alana.

"Gue? " Tanya Alana memastikan.

"Ya iyalah emang nama Alana siapa di sini kalo bukan lo"

Alana mengangguk lalu keluar kelas menuju ruangan dosen yang di maksud temannya tadi.

Tok.tok
Alana mengetuk pintu ketika sampai di depan ruangan dosen.

"Silahkan masuk! " Perintah seseorang dari dalam

"Assalamu'alaikum pak" Alana mengucap salam sambil menutup kembali pintu.

"Waalaikumsalam"

"Apa betul bapak memanggil saya" Tanya Alana dengan sopan.

"Ya" Inilah yang Alana malaskan berhadapan dengan dosen.

"Ada apa ya pak? "

Dosen Riyan menghentikan kegiatan nya lalu menoleh pada Alana.

"Begini Alana, kamu kan mahasiwi berprestasi jadi bapak menyarankan kamu untuk ikut beasiswa S2 di luar negeri, dan ini adalah kesempatan emas buat kamu Alana"

"Jadi gimana Alana, apa kamu tertarik"

"Saya sebenarnya tertarik pak"

"Bagus kalau gitu, namun untuk pendaftaran beasiswa ke luar negeri tidak gratis Alana karena ada beberapa yang harus di urus" Terang pak Riyan

Raut muka Alana berubah yang tadinya behagia ini dia harus memikirkan bagaimana mendapatkan uang yang jumlahnya pasti tidak sedikit.

"Bapak harap kamu memikirkan ini dengan baik baik Alana" Ujar pak Riyan

"Baik Pak, kalo gitu saya permisi pak" Setelah mengucapkan itu Alana keluar dari ruangan itu.

"Lo kenapa Al? " Tanya Bia salah satu sahabat Alana.

"Gue gak papa"

"Lo kalo ada masalah cerita sama kita, kita kan sahabat lo" Kali ini Desi yang angkat bicara.

Yups Desi dan Bia adalah sahabat Alana sejak awal masuk kuliah sampai sekarang.

Alana sampai di kosannya, sebelum ashar ia bergegas membersihkan diri untuk melaksanakan sholat ashar.

Dari tadi ia berpikir dari mana ia akan mendapat uang untuk mengurus beasiswa S2 ke luar negeri, di satu sisi ia ingin ikut itu namun di sisi lainnya ia tidak mempunyai uang.

Tiba-tiba ia teringat dengan perhiasan peninggalan mamanya yang telah di simpannya sejak lama.

Ia berjalan ke arah lemari dan mengambil sekotak perhiasan itu, tidak banyak hanya ada 2 cincin, gelang, kalung dan anting.

"Ma Alana pinjem ini ya ma"
"Nanti kalau Alana udah sukses Alana pasti akan ganti sama persis seperti ini"
Sebulir air mata jatuh membasahi wajah cantiknya, sungguh hatinya sangat berat untuk menjual ini namun ia harus melakukan ini demi cita-citanya.








AbianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang