Alana turun sesuai perintah mama Lira,
Mama, papa, satu lagi siapa ya? Batin Alana.
"Malam ma, pa" Sapanya ketika sampai di meja makan.
"Sini sayang duduk" Titah mama Lira dan menepuk kursi yang kosong di sampingnya.
"Bian, ini Alana yang mama ceritakan itu nak" Mama Lira berkata pada anak semata wayangnya yang duduk di depannya.
" Malam kak" Sapa Alana dengan sopan.
"Hmm" ucapnya dingin tanpa mau melihat.
Ya Allah semoga mereka tulus menyayangi ku, batin Alana sambil berdoa.
Paginya, Alana tergesa-gesa takut ketinggalan karena waktu masuk hampir tiba, belum lagi ia akan mengambil barang-barang kuliahnya yang masih di kos.
Bughh
Alana menabrak seseorang dari arah berlawanan karena tidak melihat jalan di depannya."Apa-apaan sih" Kata Abian kesal,
"Maaf kak, Alana gak sengaja"
"Kalo jalan tu pake mata!! " Kata Abian pedas. Setelah mengatakan itu ia langsung pergi.
Alana hanya mengusap dadanya dengan sabar.
Tiba di ruang tengah Alana berpapasan dengan Mama Lira
"Mau kemana Al""Mau ke kampus ma, tapi mau mampir ke kos dulu ngambil barang-barang kuliah Alana"
"Kamu sama supir mama aja ya, jangan nolak atau mama ngambek" Ancam mama Lira
"Ya udah ma Alana berangkat dulu, assalamu'alaikum" Setelah mengucap salam ia menyalam tangan mama Lira.
"Waalaikumsalam, hati-hati nak"
🖤
Alana menatap jam tangannya, ia bersyukur belum terlambat karena masih ada waktu sekitar 5 sebelum masuk mata kuliahnya.
"ALANA" teriak dua orang begitu Alana memasuki ruang kelasnya.
Ya Alana mempunyai dua orang sahabat, Ria dan Fatim mereka berteman dari awal masuk kuliah sampai sekarang
"Kalian kalo gak teriak bisa gak sih" Sungguh Alana jengah dengan dua sahabat nya ini, untung sayang.
"Heheheh, gak bisa" Mereka tertawa lalu dengan kompak menggeleng.
Usai jam mata kuliahnya selesai, ia tidak langsung pulang karena kerja partime nya di sebuah cafe.
"Al.. Tunggu" Teriak sesorang.
Alana hafal dengan suara ini,
"Azka, ada apa?""Mau ke cafe kan, yok gue anter!" Lalu menarik tangan Alana menuju parkiran.
"Jangan nolak!!" setelah sampai parkiran ia langsung memberikan helm pada Alana.
Setelah sampai di cafe ia bekerja, Alana langsung turun dan membuka helmnya.
"Nih, makasih untuk tumpangan nya" Alana tersenyum, lalu memberikan helm itu pada Azka.
Azka hanya mengangguk sambil tersenyum lalu mengambil helmnya.
Sekitar jam 9 malam Alana tiba di kediaman barunya. Ia masuk dan menuju kamarnya. Di pertengahan jalan ia bertemu dengan mama Lira.
"Alana,, kok jam segini baru pulang nak?" tanya mama Lira.
"Maaf ma, tadi Alana ada tugas dan baru selasai tadi" Sengaja ia berbohong, kalau mama Lira tau dia bekerja partime pasti akan marah.
"Kenapa gak minta jeput sama supir"
KAMU SEDANG MEMBACA
Abian
Teen FictionAbian Putra Pratama anak tunggal dari keluarga yang berpengaruh di Indonesia. Tampan, kaya, pinter paket komplit deh pokoknya. Di usia yang masih muda dia sudah menjadi CEO di salah satu perusahaan ayahnya. Hingga suatu ketika orang tuanya mengang...