Kepingan 7

2 0 0
                                    


Sejujur nya Naran masih sangat bingung, dengan kejadian dirinya yang bertemu sang Dewi Cinta yang pemaksa ini, tetapi tanpa Naran tahu sang Dewi-lah yang lebih bingung karena harus memilih antara Naran dan Arkan.

baginya kedua ARION itu cukup tampan dan berpengaruh, tetapi sialnya sang APHRODHITE tidak bisa memiliki mereka berdua.

ZEUS hanya mengatakan satu di antara dua ARION dan sialnya itu tidak bisa diubah oleh Dewi Cinta yang cukup serakah itu, ck. Dasar karena dia pikir dia cantik dan menawan apa dia pikir bisa memiliki dua pria tampan dari masa depan itu, begitu?
Huu mimpi saja kau APHRODHITE.

Dan ya, karena dia lebih dulu melihat Naran dari pintu yang saat itu Naran dan Arkan berada di sana, kalian ingat, saat Rosie membawa mereka di depan pintu bangsa DRIYAS tanpa mereka berdua tahu, sang Dewi Cinta telah melihat mereka tanpa sengaja.

Di istana, sang Raja DRIYAS tengah mengepalkan tangannya karena mengetahui fakta bahwa HECTOR telah dipimpin oleh seseorang pemuda yang memiliki kekuatan sihir terkuat, entah kenapa Raja Cleon merasa bahwa itu adalah hal buruk.

Setelah dia membunuh pimpinan dari bangsa HECTOR itu, dia tidak pernah berpikir bahwa HECTOR akan memiliki pemimpin yang jauh lebih hebat dari sebelumnya.

Terlebih menurut mata-matanya, pemimpin dari kaum HECTOR yang baru ini cukup misterius.

"Raja, berikan titahmu padaku, harus apa aku?" tanya seorang panglima dari Raja.

"Aku ingin kau terus menjaga kawasan hutan tempat tinggal bangsa HECTOR dan ya, utus satu orang kepercayaanmu untuk ke negeri manusia, firasatku mengatakan para ARION ada di sana, dan tengah mencari jalan kemari. Awasi dan bantu mereka jika mereka mengalami masalah, terutama para ARCHILLES itu," titah sang Raja.

"Apa aku harus menemui para FALCON terlebih dulu, Raja? sebab saat ini hanya satu FALCON yang pasti tahu keberadaan para ARION di mana sebenarnya," tanya sang IBMER. Sebuah istilah dalam negeri DRIYAS. Ditujukan untuk panglima agung.

"Lakukan apa pun. Asal anak buahmu berada dekat untuk mengawasi para ARION Helius," tegas sang Raja.

Dan membuat sang Ibmer yang bernama Helius itu paham, lalu pergi dari tempa sang Raja dengan sihirnya.

"Ayah, apa takdir itu benar-benar datang, apa para ARION benar adanya?" tanya seorang gadis yang tidak lain adalah putri dari Raja Cleon sendiri, siapa lagi jika bukan Putri Lesya.

"Kenapa bertanya begitu hemm? Putri ayah ini tahu bukan, bahwa apa yang sudah ditakdirkan pasti akan datang, dan penantian kita telah datang, Lesya, mereka ada dan mereka nyata. Kita akan hidup dengan tenang tanpa harus takut akan kutukan yang menimpamu lagi hemm," ucap sang Ayah berusaha membuat putrinya itu senang.

"Aku harap begitu, Ayah," jawab Lesya di pelukan ayahnya.

Semenjak sang Putri terkena kutukan itu, dia dibesarkan dengan sangat tertutup, dia besar dengan semua rasa takut sang Ayah pada dirinya, dia dibesarkan secara tertutup dari balik bangunan indah istana Raja Cleon yang besar dan mewah, bahkan kemampuan sihirnya benar-benar dirahasiakan oleh sang Ayah yang merupakan raja dari DRIYAS itu.

***

"Naran-ah kau dari mana saja?" tanya Sooya yang melihat kedatangan Naran.

"Oh kau ...," ucap Sooya yang terkejut karena kedatangan seseorang yang tidak asing untuknya tentu saja.

"Oh, hai Dewi DEMENTER, senang bertemu kau di sini," sapanya tanpa merasa berdosa sama sekali.

"Naran, dari mana kau dan kenapa kau bisa bertemu makhluk satu ini?" tanya Sooya yang mengalihkan atensi matanya pada Naran.

"Hai, siapa yang kau bilang sebagai makhluk, Dewi?" sahut sang perempuan di samping Naran, yang dengan setia menempel bak prangko di lengan putra angkatnya itu.

"Kau tentu saja, dan hai. Bisakah kau lepaskan pelukanmu itu dari lengan putraku. Dasar dewi bucin," sarkas Sooya tajam pada perempuan yang tidak lain adalah Alecta si dewi cinta.

"Ck. Berani sekali kau memanggilnya putramu, dasar dewi yang tidak laku," balas Alecta tajam.

"Demi jenggot Merlyn, bisakah kalian diam. Ini masih cukup pagi jika kalian ingin berkelahi," ucap Naran kesal.

"Diam dan masuk," ucap kedua perempuan itu bersamaan, dengan menatap tajam ke arah Naran bak ingin memakan. Dan Naran yang melihat itu sontak merasa takut, entahlah dia merasa aura kedua yeoja itu berbeda dari biasanya.

Naran masuk dengan terburu-buru dan juga takut. Dia bahkan tidak sadar jika dia sudah menabrak kursi di ruang tengah apartemen mewah itu, Arkan yang melihatnya menjadi penasaran, dan menghampiri kakaknya itu dengan muka innocent-nya.

"Kau kenapa, Hyung?" tanya Arkan polos.

"Aku merasa ingin dimakan Arkan, aish menyeramkan sekali," jawab Naran dengan sedikit mengangkat bahunya ketakutan.

"Apa kau baru dikejar oleh ARCHILLES, Hyung? Mukamu sangat pucat," tanya Arkan sekali lagi.

"Ini lebih mengerikan dari sekadar para ARCHILLES berwajah datar itu, Arkan," jawab Naran gemetar. Namun sebelum Arkan ingin menanyai kakaknya itu, seseorang datang menghampiri mereka berdua.

"Apa kau sudah makan, Naran?" tanya Sooya yang dari nada suaranya telah berubah halus, back to Sooya yang lemah lembut, batin Naran.

Damn dan wanita itu, aish. Kenapa dia tidak juga pergi dan untuk apa Sooya membawa wanita gila itu masuk apartemen miliknya, kurang lebih seperti itulah yang Naran pikirkan.

"Ah, mengenai wanita satu ini, Rosie yang menyuruhnya untuk bergabung dengan kita," terang Sooya yang seolah tahu dengan tatapan dari mata Naran.

Ah. Apa Sooya dan Rosie serius? Ayolah gadis dewi itu benar-benar GILA, pikir Naran. Dia bahkan berniat menikahi Naran jika misi ini yang entah kapan selesainya, dan sekarang Sooya dan Rosie mengajak wanita gila itu bergabung dengan tim mereka.

demi jenggot Merlyn penderitaan apa lagi yang akan didapat Naran, huu jangan ditanya muka pucat Naran, seumur hidup baru kali ini dia merasa tidak nyaman dalam hidupnya hanya karena seorang Dewi Cinta satu itu.

"Tenanglah Naran, akan kupastikan dia bisa menjaga sikapnya padamu, dan oh ya, dia benar-benar akan berguna untuk kita," ucap Rosie yang tiba-tiba muncul dari balik dinding di belakang Naran dan Arkan.

"Aish Noona, dia gila apa kau tahu, dia berniat untuk menikahiku. Ya Tuhan, aku tidak pernah berpikir jika kedatanganku akan mendapatkan seorang calon istri," ucap Naran frustrasi.
Dan pengakuannya barusan berhasil membuat sang adik membulatkan mata elangnya sempurna.

Ya Tuhan, bahkan Naran sangat kaku jika berdekatan dengan orang yang dia suka, dan ini apa? Lebih-lebih pada orang yang dia tidak suka, bahkan tidak dia inginkan.

"Tunggu dulu kenapa begitu," kali ini Arkan yang membuka suaranya.

"Tentu saja karena ZEUS dan maafkan aku Arkanza-ah aku lebih memilih kakakmu ini, aku mencintainya sejak aku merasakan auranya," jawab Alecta dengan percaya diri.

"Ck. Aku bahkan bersyukur, Noona," jawab Arkan sinis.

"Sudah, ayo kita harus makan dulu dan setelah itu Rosie akan membantu kalian berdua, aku ada urusan di kantor dan kau bucin, kau harus tepati janjimu, pergilah ke DRIYAS, kau harus memantau keadaan di sana," ucap Sooya tegas.

"Ck. Dasar tidak laku, aku akan menemani calon suamiku dulu makan, setelah itu aku akan pergi. Naran, kuharap kau tidak rindu padaku nanti," ucapnya lagi dengan gumy simyl andalannya itu.

Dan dmn, jantung Naran seakan ingin copot karena senyum itu.
Mereka melanjutkan acara makan paginya yang sempat tertunda karena pertengkaran kecil yang diakibatkan oleh dua dewi yang tidak kenal umur itu. Beruntunglah Rosie datang di saat yang tepat sehingga bisa memisahkan dua dewi gila itu.
Ya, walau pada dasarnya, dia sendiri yang ingin menemui sang APHRODITE untuk meminta bantunya juga mengawasi DRIYAS karena takut sahabatnya Krystal kesusahan di sana, dan beruntunglah sang AEGEUS satu itu.

karena kadar bucin sang Dewi APHRODITE ini tidak ada obatnya, terlebih ketika dia bertemu William salah satu galanthis (pelayan) sang APHRODITE itu, yang dengan senang hati memberikan informan pada Rosie.

Driyas of the time travelerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang