Chapter 9

210 36 11
                                        

Park Sunyoung menatap dengan dingin panggilan video call yang belum dijawab oleh seseorang di luar sana. Wanita dengan blouse merah itu sama sekali tidak bisa menunggu tentang sesuatu yang sangat diinginkannya sekarang, terlebih ini menyangkut tentang rencana yang ingin secepatnya ia lakukan. Layar laptop miliknya kini berubah menjadi seorang pria yang sedang tersenyum lebar menatapnya.

"Lihat, siapa yang pertama menghubungi di antara kita setelah sekian lama?" Lontarnya diiringi tatapan seolah kemenangan berada ditangannya. "Kau tahu ini terasa aneh bagiku karena kau menghubungiku secara tiba tiba seperti ini. Kau tidak mungkin lupa bukan kalau kau yang pertama kali memutuskan untuk tidak perlu menerima kabar apapun diantara kita sejak puluhan tahun lalu?" Lanjutnya panjang lebar.

Sunyoung memutar bola matanya jengah ketika Min Kangin mulai membicarakan hal yang sangat menyebalkan masuk ke dalam pendengarannya. Ia akui memang dirinya kalah telah menjilat ludahnya sendiri seperti sekarang.

"Sudah selesai berbicaranya Min Kangin-ssi?"

Min Kangin terlihat mendengus seraya menyunggingkan sudut bibirnya melihat wajah Park Sunyoung yang menerima fakta tersebut.

"Jadi, apa yang ingin kau bicarakan?" Tanyanya pada Sunyoung.

"Sebelumnya aku harap kau tidak perlu senang ataupun percaya diri karena aku ingin menanyakan pernikahanmu yang gagal." Jedanya seraya menatap ekspresi Min Kangin yang samar mengerutkan dahinya lalu berganti memicingkan bola matanya.

"Kau mengizinkan gyuri menyampaikan pesanku padamu dan menelponku karena hal itu?, kukira kau tak sudi mendengar namaku masuk ke dalam telingamu lagi." Tebaknya dengan tawa geli sesaat.

Park Sunyoung mendengus kasar. "Sudah kubilang di awal jangan terlalu percaya diri. Kebetulan gadis yang gagal menikah denganmu itu berhubungan dengan Chanyeol dan aku ingin kau memberi tahuku dimana posisi gadis itu dan anakmu sekarang?" Serunya meninggikan sedikit suaranya.

Kangin mengerutkan dahinya dengan amat jelas tidak mengerti arah pembicaraan Park Sunyoung. Ia menyadari satu hal yang membuatnya merasa tertarik. "Chanyeol?"

"Dia keponakanku seumuran dengan anakmu, Min Yoongi."

Min kangin mengangguk samar. Ia memang ingat kalau Park Boah yang merupakan kakak kandung Park Sunyoung memiliki anak laki laki dan perempuan. Ia tidak pernah melihat wajah mereka karena hubungan buruk yang terjalin diantara dirinya dan keluarga Park Sunyoung.

"Jadi, Wendy memiliki hubungan dengan Chanyeol?" Tanyanya menanyakan kejelasan dari wanita didepannya.

"Aku tidak terlalu yakin hubungan apa yang dimiliki mereka. Chanyeol tidak akan bertemu dengan gadis itu tanpa alasan. Hanya saja sekarang aku membutuhkan gadis itu secepatnya, jadi tolong bantu aku."

Sunyoung menyingkirkan rasa gengsinya untuk beberapa kali untuk meminta bantuan orang lain jika bukan terdesak. Ia akan menerima kemenangan pria itu.

Min Kangin merasa pikirannya sedang mencerna keras apa yang baru saja ia dengar dari Sunyoung. Ia tidak tahu kalau Wendy berhubungan juga dengan keponakan wanita itu hingga Sunyoung menelponnya tiba tiba seperti ini. Tidak mungkin jika Yoongi membohonginya pura pura cinta pada Wendy agar bisa membantu gadis itu pergi dari lingkarannya. Ia melihat kejujuran yang terpancar di dalam kedua bola mata anaknya.

"Kau mau kan membantuku, oppa?"

Min Kangin terdiam sejenak seraya menatap dari layar yang terlihat jernih itu menampilkan Park Sunyoung yang menatapnya dengan penuh harap. Seseorang yang pernah menjadi cinta pertamanya di masa muda dengan segala kerumitan yang ada di masa lalu. Namun, apakah ia harus memberitahu dimana gadis kesukaan anaknya berada sekarang pada Sunyoung. Ia menggeleng pelan. Ia harus memposisikan diri sebagai Min Yoongi. Ia tidak ingin membuat anaknya merasakan Sakit hati jika kehilangan gadis itu. Ia tidak ingin Yoongi merasakan hal yang sama sepertinya.

The Bond Of FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang