Son Chilhyun meneguk salivanya perlahan saat suasana ruangan yang dipijakinya kian mencekam. Ia menatap hati hati sekelillingnya dimana beberapa pria berbadan besar seakan mengurungnya untuk mencegahnya mencoba melarikan diri."Jadi aku harus memberimu waktu ya.."
Ia sontak memusatkan pandangannya pada seseorang yang duduk dikursi kebesarannya. Chilhyun mengangguk cepat saat tatapan tajam itu memandangnya.
"Tolong beri saya satu kesempatan lagi, Tuan Min Kangin. Saya tidak akan mengecewakan anda lagi." Mohonnya.
Dengusan Kangin terdengar jelas di telinga Chilhyun hingga dirinya merasa waspada pada pria itu. Ia memang tidak terlalu mengenal Kangin dengan baik, namun ia tahu watak pria itu terlihat dingin dan bengis terlebih Min Kangin memiliki kekuasaan yang dapat mendukungnya untuk melakukan apapun.
"Kenapa aku harus mempercayaimu?, kau tidak ingat apa yang terjadi padaku waktu lalu?"
"Mianhamnida. Seperti yang anda tahu, keponakan saya sangat terkejut tentang hal ini harap maklum dengan situasi kami. Lagipula, anda sudah berjanji untuk membantu saya, Tuan."
Kangin tertawa kencang hingga membuat sekitarnya merasa bergidik. Chilhyun mengernyit saat pria itu bertepuk tangan.
"Aku merasa takjub padamu, Chilhyun-ah. Kau rela mengorbankan apapun demi hidupmu sendiri. Rasanya aku sedikit kasihan pada keponakanmu."
"Ye?"
Kangin tersenyum miring saat pria yang duduk didepannya itu terkejut. Ia menghela nafasnya pelan sambil memandang Chilhyun dengan remeh. "Karena kau sudah berhutang besar padaku tentu hal ini tidak akan setimpal dengan biaya yang aku keluarkan untukmu termasuk seorang manusia pun tidak akan cukup. Tapi, perjanjian adalah perjanjian, dan aku juga membutuhkannya saat ini." Lanjutnya remeh.
Chilhyun menunggu lanjutan kalimat pria itu yang kini mengusap pelipisnya. Ia melebarkan pupil matanya saat suara dingin nan tegas itu kembali masuk ke dalam telinganya.
"Son Chilhyun, ini kesempatan terakhirmu. Bawa gadis itu secepatnya."
Ia mengembangkan senyum gembiranya dan mengangguk cepat. "Terimakasih Tuan. Saya akan membawanya apapun yang terjadi." Balasnya semangat.
"Aku akan menganggap hutangmu lunas saat kami sudah menikah nanti."
Sekali lagi Chilhyun mengangguk dengan riang tanpa memudarkan senyuman diwajahnya. Ia bisa bernafas lega setelah Kangin memutuskan untuk mempercayainya lagi. Kali ini ia tidak boleh gagal kembali, kelanjutan hidupnya bergantung pada kesempatan terakhirnya ini.
"Appa"
Sontak Kangin maupun Chilhyun menoleh saat suara lantang itu menggema. Chilhyun mengerut samar sembari memperhatikan seorang pria muda berjalan masuk dengan raut wajah tidak bersahabat disana.
"Aku lupa memperkenalkannya padamu." Kata Kangin menatap Chilhyun yang terlihat bingung. "Dia putraku. Dia baru sampai hari ini dari Seoul. Kau sudah tahu, Chilhyun?"
Son Chilhyun memang pernah mendengar bahwa Kangin memiliki seorang anak tunggal. Ia mengangguk perlahan seraya mengamati dari ujung kepala hingga kaki pria muda itu.
"Dia akan menjadi Pamanmu saat Ayah menikah nanti." Tegas Kangin menatap anaknya.
Son Chilhyun membungkuk singkat saat Pria muda itu menatapnya dengan dingin. Dugaannya benar bahwa kedua pria itu memiliki karakter yang sama.
"Berapa kali harus kubilang jika aku tidak akan pernah menyetujui pernikahan appa." Tolaknya.
"Mwo?"
![](https://img.wattpad.com/cover/235648102-288-k139497.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bond Of Fate
FanfictionCast : Wendy, Chanyeol Other Cast : You'll Find It Genre : You'll Find It Length : 12 Chapter END Made In February 2020