Sudah sekitar lima belas menit lamanya Chanyeol berdiam diri sembari bersender di depan mobil Porsche hitam miliknya dibanding masuk kedalam rumah bergaya eropa klasik yang bisa dibilang berukuran sangat besar. Ia memandang datar bangunan tersebut seraya mengingat kembali bagaimana dirinya bersenang senang didalam rumah itu saat masih kecil.Ia mendengus pelan ketika tawa bahagia seorang anak kecil perlahan lenyap tergantikan dengan emosi yang menggebu gebu seiring pertumbuhannya dan semuanya mulai berubah begitu saja diiringi permasalahan yang silih berganti berdatangan ke dalam bangunan rumah yang mampu membuat seseorang berubah menjadi mengerikan.
Ia mengembuskan nafas panjang disana dengan harapan dapat membantunya untuk menenangkan hatinya yang bergejolak. Ia melihat ke sekeliling lingkungan rumah itu tanpa melihat adanya perubahan besar pada tata letak benda ataupun hal lainnya saat dulu ataupun masa sekarang. Ia memang sudah cukup lama tidak berkunjung ke rumah Ayah dari mendiang ibunya namun dirinya akan selalu ingat tentang posisi khas dekorasi outdoor rumah itu.
Pandangannya terhenti pada sebuah taman bunga yang tak jauh darinya. Ia menatap keindahan bermacam warna bunga yang terawat disana. Ada cerita disana ketika ia masih seorang anak kecil yang selalu diajak mendiang neneknya ketika wanita itu akan melakukan sesi perawatan untuk tanaman bunga miliknya. Sempat ia merasa kesal ketika bukan adik perempuannya yang disuruh untuk menemani wanita itu. Bagaimanapun juga Chanyeol berpikir ia adalah laki laki, tidak sepantasnya ia bermain bersama bunga bunga disekelilingnya. Tapi, Sekarang ia merasa menyesal karena bersikap seperti itu terlebih ia tidak akan mendapatkan waktu kebersamaan lagi bersama wanita itu. Ia sangat merindukan sosok neneknya yang penuh kasih sayang dan kehangatan karena wanita itu lah yang mendominasi merawat dirinya dan adiknya saat orangtuanya meninggal dunia sejak mereka masih kecil.
Jika dipikirkan kembali mengenai peristiwa kecelakaan mobil yang merenggut nyawa kedua orangtuanya, ia memang memiliki keinginan untuk membuka kasus tersebut untuk diselidiki kembali. Ia hanya ingat ketika kasus kecelakaan orangtuanya yang terbilang ganjil ditutup dengan cepat tanpa penyelidikan yang jelas.
"Park Chanyeol!"
Ia menoleh ke arah datangnya suara pria yang tak lain Choi Minho tengah berlari kecil menghampirinya dengan wajah masamnya.
"Kenapa kau tidak masuk?, Heojang-nim sedang menunggumu didalam. Perlu diingat kau sudah dua hari sejak kepulanganmu menghindari pertemuan dengannya."
"Sebentar saja, Hyung." Balasnya dilanjut helaan nafasnya.
Minho mengerutkan dahinya dengan sikap Chanyeol yang terbilang sangat pasif dan terlihat tidak bersemangat. Ia menyipitkan kedua bola matanya seraya menelisik wajah pria jangkung itu.
"Ya!, kau masih memikirkan gadis itu?, astaga, lupakan saja dia. Masih banyak perempuan didunia ini yang ingin bersamamu." Serunya dengan nada tinggi.
Chanyeol menghela nafasnya kembali tanpa menggubris celotehan pria dengan setelan hitam lengkapnya itu. Ia mencoba mengingat sesuatu terkait kejadian masa lalu orangtuanya, namun itu sia sia karena dirinya sama sekali tidak ingat kronologi ataupun proses kasus mereka. Ia melirik Minho dengan tatapan tajam miliknya hingga membuat ocehan pria itu berhenti.
"K..kenapa kau melihatku seperti itu?" Tanyanya seraya berkedip cepat.
"Hyung." Panggilnya.
"Mwo?"
"Kau ingat kematian orangtuaku?"
Minho mengangguk pelan. "Tentu saja. Mereka meninggal karena kecelakaan mobil. Memangnya kenapa?"
"Aku ingin membuka kasus itu lagi."
"APA?"
Chanyeol sedikit menjauhkan tubuhnya dari suara Minho yang terdengar sangat memekakkan telinganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bond Of Fate
Fiksi PenggemarCast : Wendy, Chanyeol Other Cast : You'll Find It Genre : You'll Find It Length : 12 Chapter END Made In February 2020