MJ : chap 12

3.9K 401 30
                                    

–

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari mulai berganti, terhitung tiga hari sudah Taehyung belum sadar dari komanya. Jisoo dengan setia menunggu suaminya yang masih terbaring di atas kasur rumah sakit.

Hot news!

Berita kali ini datang dari pemilik Z Group, Woo Jiho sang pemilik perusahaan tersebut ternyata menjadi dalang dari peledakan cafe milik istri Kim Seokjin yang terjadi beberapa minggu yang lalu kemudian peledakan di perusahaan Kim Taehyung baru-baru ini. Berita selengkapnya–

Belum selesai pembawa acara itu membacakan berita, Jisoo sudah lebih dulu mematikan televisi yang ada di kamar rawat Taehyung.

"Kau yang mengajukan surat penangkapan?" Sehun menoleh ke arah Jisoo, Jisoo hanya mengangguk dan tersenyum tipis.

Flashback.

Jihyo kini masih menunduk saat Jisoo memberikannya pilihan, "Jihyo, kau tidak punya banyak waktu. Akui dan bantu kami menangkap Jiho atau kau akan menanggung semuanya dan terkurung di dalam penjara seumur hidup atas tuntutan perencanaan pembunuhan, bahkan di saat kau bebas, kau tidak bisa menjalani kehidupan seperti semula." Ucap Jisoo sembari mengetuk tiga jari secara bergantian di atas meja.

Jihyo menelan saliva kasar lalu mendongak, menatap teduh ke arah Jisoo. "Aku di ajak bekerja sama oleh Jiho untuk menghancurkan Taehyung, peledakan di cafe Irene juga perintah darinya karena ia ingin menghancurkan orang-orang di sekitar Taehyung. Tak hanya itu, penembakan yang terjadi di JL Pansion juga ulahnya dan perintahnya yang terakhir adalah ledakan di perusahaan Taehyung." Ucap Jihyo, Jisoo tersenyum puas saat mendapatkan jawaban sesuai ekspetasinya.

"Berikan apa pun yang bisa menjadi bukti." Pinta Jisoo, Jihyo mengangguk lalu memberikan ponsel miliknya pada Jisoo.

Jisoo meraih ponsel Jihyo lalu membuka menu panggilan dan mencari kontak milih Jiho, setelah mendapatkannya ia menaruh kembali ponsel
tersebut ke arah Jihyo.

"Tekan, bicara seolah kau sedang tidak ada disini." Ucap Jisoo.

Jihyo pun menekan tombol panggil pada kontak Jiho, tidak sampai 30 detik panggilan pun tersambung.

"Hallo! Jihyo-ssi, apa aku baik-baik saja? Kau sudah bebas?" Pertanyaan itu membuat Jihyo berdesis geram, bebas apanya bahkan Jiho tidak mengirim bala bantuan pada dirinya.

"Aku tidak di tahan, apa kau mengirim seseorang untuk membantu ku?" Terdengar kekehan dari Jiho.

"Belum, aku rasa kau bisa mengatasi semuanya dengan baik dan itu terbukti. Terima kasih atas kerja samanya, Jihyo-ssi. Senang bisa bekerja sama dengan mu, hanya saja aku belum puas jika Kim Taehyung belum mati tapi melihatnya di larikan ke rumah sakit dengan kondisi mengenanskan sudah cukup membuat ku tersenyum." Tangan Jisoo terkepal mendengar penuturan panjang dari Jiho, Jihyo mendongak dan menanyakan apa lagi yang harus dia lakukan memalui kode mata.

My J | [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang