MJ : chap 7

3.5K 381 54
                                    

–

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi datang begitu cepat, berita tentang penyerangan misterius di JL Pension menyebar pagi ini dan menjadi trending topik pemberitaan.

"Bukan kah Taehyung menghadiri acara ini bersama Jisoo?" Irene membulatkan matanya saat mengingat jika Jisoo dan Taehyung ikut hadir dalam acara tersebut.

"SAYANG!!! SAYANG!" Teriak Irene memanggil Seokjin, Seokjin yang tengah memakai pakaian pun terlonjak kaget saat Irene memanggilnya dengan suara nyaring bercampur panik.

"Ada apa, Rene?" Tanya Seokjin, Irene terlihat menunjuk-nunjuk ke arah televisi dengan wajah paniknya.

"Taehyung dan Jisoo hadir kan?" Seokjin membulatkan matanya saat melihat berita hari ini.

Malam tadi, sekitar pukul sepuluh lewat tiga puluh terjadi penembakan di JL Pension. Pelaku masih dalam tahap pencarian sedangkan untuk para hadirin yang menghadiri acara itu masih dalam tahap pemeriksaan, selanjutnya bisa kita tanyakan langsung pada yang berada di tempat kejadian...

*drttt drttt

Suara dering ponsel membangunkan Taehyung yang masih tidur lelap di atas kasur, tangannya terlihat meraba nakas samping untuk menggapai ponselnya.

"YAK! KIM TAEHYUNG LAMA SEKALI KAU MENJAWAB PANGGILAN KU!" Dengan nyawa yang belum terkumpul, telinga Taehyung sudah di hujani oleh teriakan dari sang kakak.

"Seokjin hyung! Ada apa ini, aku baru saja bangun tidur." Protes Taehyung, ia pun menyibak selimut dan turun dari kasur. Taehyung memutuskan untuk berjalan ke arah balkon saat melihat Jisoo masih tertidur nyenyak di sebelahnya.

"Aku melihat berita pagi hari ini, kalian tidak apa-apa?" Tanya Seokjin khawatir, Taehyung terdiam sejenak lalu otaknya mulai berfungsi dan mengingat kejadian semalam.

"Hm, aku dan Jisoo baik-baik saja." Ucap Taehyung, terdengar helaan nafas lega dari Seokjin.

"Syukurlah, lebih baik kau kabari eomma dan appa. Mereka pasti lebih khawatir dengan kalian." Titah Seokjin, Taehyung hanya mengiyakan perkataan sang kakak.

Setelah menutup telepon dari sang kakak, Taehyung langsung menghubungkan panggilan pada ibunda sedangkan Jisoo kini terlihat sudah terusik dan menerjap-nerjapkan matanya melihat Taehyung di balkon.

"Kau mengabari eomma?" Taehyung menoleh dan mengangguk, Jisoo mengusap wajahnya kasar. Ia tidak perlu mengabari ibunya karena ia tau jika Ibunda Taehyung pasti langsung mengabari Sandara setelah mendapat kabar dari Taehyung.

Jisoo menyibak selimutnya lalu turun dari kasur, berjalan ke arah meja yang menyediakan tempat merebus air serta minuman saset seperti kopi dan susu, "Eomma akan mengabari ibu mu, jadi kau tidak perlu mengabarinya lagi." Taehyung tiba-tiba datang setelas memenuhi panggilan dari keluarganya.

My J | [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang