Berita panas menyebar begitu saja pada hari ini.
Kim Taehyung, CEO dari perusahaan Kim Company mengumumkan akan menikahi putri dari pemilik agensi ternama di dunia. Kim Jisoo, putri dari orang tua tunggal Sandara Park. Jisoo sendiri adalah pemilik d...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
–
Langit cerah siang ini menemani kesendirian Jisoo di taman belakang rumahnya, setelah selesai mengobati kembali luka yang didapati tempo hari ia memutuskan untuk bersantai sendirian di taman ditemani secangkir teh dan buku novel.
Dari dulu, Jisoo menyukai novel dalam genre apa pun namun tidak terlalu suka dengan genre romantis. Terlalu membosankan dan banyak omong kosong.
"Kapan kau akan menemui ku? Apa kau hanya mengingat janji ku?" Gumam Jisoo sembari melihat gelang berbandul bunga matahari yang terpasang di tangan kirinya.
"Sedang apa?" Jisoo gelagapan menarik kembali tangannya ke bawah, ia mendongak dan mendapati Taehyung berdiri di sampingnya.
Jisoo hanya memasang wajah biasa saja, meraih cangkir di atas meja untuk menyeruput teh di dalamnya. "Hanya menikmati waktu sendiri." Jawab Jisoo.
Taehyung menghela nafas, tapan meminta izin dia duduk di sebelah Jisoo. "Kau terlalu misterius, Jisoo-ssi. Aku tidak tau banyak tentang mu." Ucap Taehyung tiba-tiba membuat Jisoo menyerit heran.
"Apa aku begitu penting? Dan untuk apa juga kau mengetahui tentang ku." Taehyung mengangkat bahunya acuh, ia memandangi tumbuhan hijau yang sendari tadi menjadi objek keduanya.
"Kau ingin tau mengapa aku menentang sekali perjodohan ini? Walau pada akhirnya kita tetap menikah."
"Karena kau memiliki kekasih." Taehyung menggeleng seraya terkekeh membuat Jisoo kembali menyert, Taehyung cukup aneh saat ini.
"Itu hanya omong kosong belaka, aku tidak pernah memiliki kekasih yang benar-benar kekasih. Aku hanya menunggu gadis kecil yang memberikan ku patung beruang untuk mengingat kehadirannya."
*deg
Jantung Jisoo seketika berdetak sekali, perasaan tak nyaman menguasai dirinya. Ia tidak menjawab perkataan Taehyung, membiarkan lelaki ini untuk melanjutkan ceritanya.
"Aku menunggunya, apa menurut mu dia akan datang menemui ku? Apa dia akan memenuhi janjinya?" Taehyung menoleh, bertepatan dengan itu matanya bertemu dengan mata Jisoo.
Tatapan yang tidak pernah Taehyung lihat sebelumnya, jika tatapan Jisoo kemarin-kemarin terkesan tajam dan dingin namun sekarang ia melihat tatapan teduh dari seorang Kim Jisoo.
Entah mengapa, hati Taehyung seakan merasakan kehangatan yang luar biasa. "Bagaimana?" Lirih Taehyung.
Seperkian detik kemudian Jisoo memutuskan kontak mata di antara mereka, menggeleng pelan dengan bibir yang merampalkan kata 'Tidak mungkin' berkali-kali.