MJ : chap 1

8.1K 638 47
                                    

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

"Ibu, bisakah tidak usah ada perjodohan ini?" Jisoo, gadis itu menatap sang ibunda dengan tegas.

Sandara memutar kursi kerjanya untuk menatap Jisoo sang putri, " Tidak Jisoo, ibu Taehyung sudah terlalu banyak membantu ku di masa lampau." Ucap Sandara.

Jisoo menghela nafas, "Kita bisa membalas budi dengan hal lain, bu. Tidak harus dengan perjodohan ini kan?" Ucap Jisoo berusaha membujuk Sandara.

Sandara menggelengkan kepalanya. "Tidak ada hal lain lagi karena beliau ingin kau menikahi putra bungsunya." Jawab Sandara, di sisi lain memang Sandara tidak ingin memaksa anaknya namun ini jalan satu-satunya untuk membalas kebaikan temannya itu.

Jisoo terdiam, menyenderkan kepalanya ke kursi dengan mata yang terpejam. Sandara yang menyadari jika sang anak frustasi pun menggapai tangan Jisoo.

"Ku mohon Jisoo, hanya kau harapan satu-satunya ibu untuk membalas seluruh kebaikan nyonya Kim." Ucap Sandara.

Jisoo melipat bibirnya kedalam, menatap ibunya ragu-ragu lalu mengangguk lemah. Tidak ada pilihan lain sekarang selain menerima permintaan sang ibunda.

Sandara tersenyum. "Terima kasih, nak." Ucap Sandara, Jisoo hanya tersenyum pasrah sembari mengangguk.

Di belahan tempat lain, terlihat satu lelaki terduduk tegap di depan sang ibunda. "Eomma, kita hidup di jaman modern bukan di jaman dulu lagi. Mengapa harus ada perjodohan?" Taehyung mengusak rambut frustasi.

Im Yoona, ibu dari Kim Taehyung itu berdecak malas saat mendengar perkataan sang putra. "Ck! kau mau menjadi perjaka tua? Mengajak wanita sembarang untuk kencan lalu di tinggalkan begitu saja, kau mewarisi sifat siapa huh?!" Yoona berancang-ancang memukul Taehyung namun di tahan oleh Taehyung.

"Appa mungkin, ayolah eomma. Taehyung masih muda, ku rasa tidak masalah bermain wan–" Perkataan Taehyung belum saja selesai akan tetapi Yoona sudah lebih dulu memukul punggung lelaki itu.

"Pemikiran macam apa itu?! Dasar Kim bodoh, kau mau eomma kutuk?!" Gurat kesal di wajah Yoona tersirat, Taehyung hanya menggaruk tekuknya yang tidak gatal.

"Tidak ada penolakan, jika kau membantah perjodohan ini akan eomma pastikan kau tidak lagi berada di Korea." Yoona menyambar tas mahal berdesain elegant miliknya lalu keluar dari ruangan Taehyung.

Taehyung berdecak frustasi, "Oh ya tuhan!! mengapa ia begitu kuno." Umpatnya.

*cklek

Pintu terbuka, memperlihatkan lelaki menjulang tinggi masuk ke dalam ruangannya. "Ada apa?" Tanya Taehyung sinis.

Kim Seokjin, putra sulung keluarga Kim itu terlihat menyeringai puas. "Sudah ku katakan, berhenti bermain wanita dan fokus mencari satu wanita saja. Kau rasakan sekarang akibat tidak mendengar ucapan ku." Seokjin duduk di sofa dan mengangkat kakinya untuk di tumpu ke kaki satunya.

My J | [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang