"Belum apa-apa kamu udah keluar duluan, percuma aku bayar kamu malam ini!" Ucap seorang gadis muda yang keluar dari sebuah kamar hotel bintang 4 sambil menenteng sepatu hak tinggi di tangannya.
"Tunggu, Kita akan coba sekali lagi, aku akan memuaskanmu!" Seorang pria keluar dari kamar yang sama untuk mengejar gadis muda itu dengan hanya menggunakan boxer ketatnya.
"Nggak perlu, aku sudah nggak minat dengan barangmu, gila saja, aku sudah membayarmu, tetapi kamu yang merasakan kenikmatan, bukan aku!" Ucap gadis itu di depan kamar hotel yang ia sewa malam ini.
"Maafkan aku, ayo masuk, aku akan membuatmu ketagihan malam ini!" Pria itu menarik lengan gadis muda itu.
"AKU BILANG NGGAK PERLU! AKU SUDAH NGGAK BERMINAT DENGANMU!" Gadis itu menepis tangan pria yang menariknya, dan segera pergi.
●●●
"Kamu baru pulang?"
"Jangan tanya apapun padaku Paman!" Gadis muda ini tetap melangkahkan kakinya ke arah tangga tanpa menghiraukan orang yang mengajaknya bicara.
"Siona, kamu bukan lagi anak kecil, kamu sekarang sudah tumbuh sebagai wanita muda!"
Siona Geraldian, gadis 21 tahun yang baru saja menyelesaikan pendidikannya di Australia, dan kini telah pulang ke Indonesia, tempat dirinya tinggal bersama Pamannya yang bernama Edward Abigail.
Edward Abigail, pria berusia 36 tahun, seorang CEO perusahaan Vandre Group yang bergerak di bidang properti.
"Jangan ceramahi aku terus Paman! Lihatlah dirimu sendiri, usiamu sudah mendekati kepala empat, tapi masih belum menikah juga!"
"Jangan-jangan Paman tidak normal dan menyukai sesama jenis?" Ucap Siona dari atas lantai dua.
Secepat mungkin Edward menaiki lantai dua untuk mengejar Siona.
Ketika Siona hendak memasuki kamarnya, tangan Edward menarik tangan Siona, hingga tubuh Siona jatuh tepat dalam pelukan Edward.
"Coba katakan apa yang kamu katakan barusan!" Edward mengeratkan genggamannya, hingga Siona meringis kesakitan.
"Lepaskan Paman! Sakit!"
"Coba katakan sekali lagi, dan aku akan melepaskanmu!"
"Hahaha... memang kenyataannya kan Paman?" Ejek Siona kepada Edward.
"Katakan sekali lagi apa yang kau katakan!" Edward tampak dipenuhi amarah.
Siona mengalungkan tangannya ke leher belakang Edward, dia mendekatkan wajahnya ke telingan Edward sambil berbisik.
"Apakah Paman tidak menyukai lawan jenis?""Kau sudah keterlaluan gadis kecil!"
Edward menarik rambut Siona, dan langsung mencium rakus bibir ranum Siona. Sehingga Siona membulatkan matanya, seakan ia tak percaya dengan apa yang terjadi saat ini, Siona semakin menikmati permainan lidah Edward.
Ketika Siona berada di puncak hasratnya, Edward menyudahi permainannya, dan meninggalkan Siona yang masih berdiri mematung di luar pintu kamarnya.
"So, hot!" Siona tersenyum kecil sambil melihat punggung Edward yang perlahan mulai menjauh dari pandangannya.
Siona masuk ke dalam kamarnya dengan hasrat yang masih penasaran dengan bagian tubuh Edward yang membuatnya tidak bisa tidur lelap malam ini, karena mengingat ciuman paling sensasional yang baru saja ia rasakan dari sang Paman.
"Sial, kenapa pria tua itu sangat menggairahkan!"
Siona dirawat oleh Edward sejak usia 2 tahun, semenjak kedua orang tua Siona meninggal dunia karena kecelakaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU UNCLE (21+)
RomanceWarning 21+ "Apa mau Paman?" Siona menatap lekat wajah Edward. Edward pun tak kalah menatap Siona dengan tajam, tiba-tiba tatapannya turun tepat di bagian belahan gundukan kembar milik Siona. Ia melihat sebuah tanda kepemilikan yang merah di bagian...