Walau tidak benar-benar ia buka baju Siona, tapi setidaknya beberapa kancing baju Siona terlepas dari tempatnya, sehingga tampaklah belahan gundukan kembar milik Siona, terlihat pula dengan jelas beberapa tanda kepemilikan di sana.
"ASTAGA!!" Edward menjambak rambutnya sendiri dan menjatuhkan tubuhnya di atas sofa ruang tamu ketika melihat hal itu.
Siona langsung melihat kebagian tersebut dan baru sadar terdapat tanda di sana, dia langsung menutup kembali bajunya.
"Paman." Suaranya lembut, Siona mendekati Edward dengan wajah memelasnya.
"Jangan dekati aku!" Edward hanya diam dan memalingkan wajahnya dari Siona.
"Maafkan aku Paman!" Siona menangis di hadapan Edward.
Edward terdiam.
"Paman, maafin aku, Paman masih sayang aku kan?"
"PERGI!!"
"Nggak mau, Siona nggak mau pergi sebelum Paman maafin Siona!" Siona memeluk Edward sambil menangis. Edward hanya diam tidak membalas pelukan Siona.
"Kembalilah ke kamarmu! Sebelum aku semakin marah!" Ucap Edward lirih.
"Tidak, aku tidak akan pergi." Jawab Siona dalam tangisnya.
"AKU BILANG PERGI!" Suara Edward membuat Siona tersentak kaget dan langsung menjauhi Edward.
Kini Siona hilang dari pandangan Edward.
Edward menangis karena kelalaiannya menjaga Siona.
"Mengapa aku selalai ini?"
"Harus bagaimana aku sekarang?
●●●
Sang surya kini sudah menggantikan gelapnya malam, Siona masih setia bersama tissue-tissue yang ia pangku, Siona menangis hingga pagi hari.
Siona tak habis fikir, kenapa Adam bisa membuat tanda di buah sintalnya.
"Dasar, Adam sangat bodoh, mengapa harus meninggalkan tanda di badanku."
"Dan sialnya aku tidak punya alasan untuk membela diri!"
"Bodohnya lagi, kenapa Paman Edward tidak pernah sadar, kalau aku melakukan ini semua karena dia, karena dia tidak memperhatikanku lagi, dia sangat berubah, aku benci Paman!!"
Disaat bersamaan ada notif masuk dari ponselnya.
ADAM
Sayang, kemana kau? Aku terbangun hanya melihat secarik kertas yang kau simpan di atas nakas.Setelah membaca pesan itu, tentu saja Siona mengetahui siapa pengirimnya.
SIONA
Maaf Paman, aku pulang, aku dimarahi orang tuaku karena pulang terlalu larut semalam.ADAM
Dimana rumahmu? Aku belum sempat memberikan bonus untuk malam hebat kita.SIONA
Hehe.. apakah Paman puas dengan hasil kerjaku semalam?ADAM
Tentu saja sayang, aku sangat puas, kamu itu satu-satunya wanita yang membuatku kalah di atas ranjang.Maukah kau menjadi baby sugarku? Aku akan membiayai semua kebutuhan, dan memenuhi apa yang kau mau, asal kamu membuatku ketagihan seperti tadi malam.
SIONA
Aku akan memikirkan tawaran Paman, tapi tidak sekarang.ADAM
Akan ku tunggu gadis HOTku.Siona mengakhiri dengan tidak membalas pesan dari Adam.
Siona segera mandi, dan sehabis mandi ia menutupi tanda kepemilikan itu dengan foundation yang memiliki warna seperti kulitnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU UNCLE (21+)
RomanceWarning 21+ "Apa mau Paman?" Siona menatap lekat wajah Edward. Edward pun tak kalah menatap Siona dengan tajam, tiba-tiba tatapannya turun tepat di bagian belahan gundukan kembar milik Siona. Ia melihat sebuah tanda kepemilikan yang merah di bagian...