"Aku ingin menciummu." ucap Dante memecah keheningan. Ku palingkan wajah menatapnya yang berada di sampingku. Tidak ada tanda-tanda ia tengah bercanda.
Perlahan material lembut itu menyentuh bibirku. Dante menangkup wajahku, menarik lebih dekat sembari bergerak melumat bibirku. Tanganku bergerak melingkari pundak Dante membalas ciumannya. Lidahnya membasahi bibirku hingga aku membuka mulutku memberi akses untuk benda lunak itu menerobos masuk. Ia mengabsen seisi rongga mulutku, menaut lidahku yang ku sambut seirama geraknya, berpagut mesra hingga ciuman itu menghasilkan decapan halus yang memabukkan. Aku sudah tidak dapat berfikir lagi. He's such a good kisser.
Dan di sinilah kami berakhir. Kamar hotel, dengan tubuh tanpa pakaian. Tautan bibir kami masih belum lepas bahkan menjadi lebih menggebu. Tangan Dante menelusuri setiap lekuk tubuhku. Ia kemudian melepas ciumannya dan menatapku intens, matanya penuh kabut gairah yang tidak bisa ia sembunyikan.Dante Kim adalah pahatan paling sempurna, rahang tegas dan mata tajam yang menggoda. Tubuh atletis yang tak kalah dengan para pria yang sering jadi cover majalah olahraga. Deru nafas Dante menerpa wajahku yang berada di bawah kungkungannya.
"I love you, Lara Chou." Ku ulurkan tangan mengusap lembut rahangnya diiringi kalimat yang sama seperti apa yang ia ucapkan.
"I love you, Dante Kim." ku tegakkan sedikit tubuh kembali menaut bibirnya. Aku lupa apa yang kami teguk terakhir kali tapi bibirnya terasa sangat manis dan aroma mint menyeruak dari tubuh Dante. Aku menyukainya. Tatapannya, suaranya, tubuhnya segala yang ia miliki.
*****
Dante kim POVTanpa direncanakan aku dan Lara berakhir di kamar hotel bergumul hingga penuh peluh. Deru nafasnya, wajahnya yang memerah dan berantakan tampak sangat cantik di bawahku.
Ku kecup lehernya, menggigit sedikit kasar hingga lenguhan menyapa telingaku. Ku jilat, hisap dan bubuhi gigitan-gigitan kecil di permukaan leher Lara hingga dadanya. Tatapanku terhenti pada kedua gundukan menggoda miliknya. Tidak begitu besar tapi juga tidak kecil. Padat berisi dengan puting merah muda yang menegang sempurna, seolah tengah menggoda untuk di sentuh.
"Boleh aku menyesapnya?"
"Haruskah kau bertanya, Dan? Of course you can."
Tanpa membuang waktu ku raup payudara kanan Lara, menghisap kuat puting yang menggoda ku sejak tadi. Memutar lidahku, sesekali menggigit kecil dan kembali menghisap kuat seperti bayi kehausan.
Satu tanganku meremas payudara satunya yang belum ku cicipi. Sementara tangan lain bergerak turun mengusap paha dalam menjalar hingga ke pusat tubuhnya. Jemariku mulai mengusap pusat tubuh Lara sembari terus menyesap kedua payudaranya bergantian.
"Aghh, Dan!" lenguh Lara ketika salah satu jariku menerobos masuk ke dalam liang sempit tersebut.
"Sebut namaku, Lara. Lagi, katakan lagi." ucapku sembari menambahkan jariku, bergerak perlahan menusuk dan memutar hingga kedua jariku bergerak dengan gerakan menggunting di dalam vaginanya. Rasanya benar-benar nikmat dan hangat.
"Kau sangat basah."
"Akhhh, Dante. Don't stop. Your fingers feels good."
Aku menyeringai senang. Membuat Jemariku bergerak semakin cepat, tak lupa mengusap klitorisnya dengan ibu jariku.
*****
Lara Chou PovDante dan jarinya membuatku gila. Mengacaukanku dengan begitu nikmat hingga aku tidak dapat menahan lebih lama. Aku melepas orgasme pertamaku tepat saat ia mencabut jarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adore
FanfictionKumpulan cerita pendek yang divisualisasikan oleh Chou Tzuyu dan Kim Taehyung. Diharapkan bijak dalam memilih bacaan. Cerita mengandung unsur dewasa. [Completed but still on update ]