Bab 2 | New York City and Him [Revisi]

63.2K 2.4K 58
                                    

Happy Reading^^

Pagi harinya. Lora melakukan aktivitasnya seperti biasanya. Mandi bersama Keira, memasak untuk mereka sarapan. Namun perbedaannya, hari ini Keira tidak berangkat sekolah.

" Mama, kok Keira tidak pakai seragam sekolah?"

" Eum...iya, hari ini Keira sudah tidak sekolah disana. Keira akan pindah sekolah."

Keira menghentikan acara makannya. Ia menatap Lora dengan tatapan sayu.

" Keira jangan sedih, ya? Sekolahnya lebih bagus kok, mama janji." Bujuk Lora sambil meletakkan segelas susu untuk Keira.

Keira menundukkan kepalanya dengan sudut bibir yang melengkung ke bawah.

" Keira...mama mohon ya? Alasan mama memindahkan tempat sekolah Keira karena dekat dengan tempat mama bekerja. Itu akan memudahkan mama untuk menjemput Keira."

Keira awalnya merasa sangat marah dan kecewa pada Lora, karena ia sudah terlanjur nyaman dengan sekolahnya yang sekarang. Tetapi, ia juga harus mengerti perasaan sang ibu.

" Mm..baiklah ma...janji ya, kalau sekolahnya lebih baik dari sekolah Keira yang sebelumnya.."

Lora memberikan senyuman pada Keira setelah mendengar persetujuan Keira.

" Mama tau kalau ini memang berat untukmu, Keira. Tapi ini juga demi kau, jika mama tidak mendapatkan pekerjaan, mama tidak bisa memberikan apa yang Keira mau. Sudah ayo, habiskan makanannya, kita segera berangkat. Nanti barang-barang dan mainan Keira akan dipindahkan kesana jika mama berhasil mendapatkan peluang untuk bekerja di tempat baru itu."

Keira hanya mengangguk pelan. Ia segera menghabiskan makanannya lalu meneguk segelas susu yang disiapkan untuknya tadi. Setelah semuanya beres, Lora berjalan bersama Keira menuju lift sambil membawa 1 koper dan tas yang berisi baju Keira dan baju miliknya, tentu saja tidak lupa dengan membawa beberapa berkas untuk interview-nya. Sesampainya di tempat parkiran, Lora memakai sabuk pengamannya lalu segera berangkat menuju kota New York untuk interview pekerjaan barunya.

🍡🍡🍡

Selama perjalanan, Keira menikmati pemandangan sambil menghirup udara yang sejuk melalui jendela mobil. Mereka melewati beberapa bukit dan kota-kota kecil. Meskipun Keira dan Lora merasa lelah, mereka tetap menikmati perjalanan mereka. Saat sampai di kota besar New york, Lora memberhentikan perjalanannya di salah satu gedung perusahaan yang terlihat sangat besar dibandingkan beberapa gedung lainnya. Lora menitipkan beberapa barangnya ke tempat penitipan barang. Sedangkan Keira, Lora menitipkannya di tempat penitipan khusus anak yang telah disediakan.

" Keira, kau bisa menunggu mama disini. Jangan nakal, dan jangan kemana-mana sebelum mama datang ya? Mama tidak akan lama kok."

" Tapi, nanti kalau Keira bosan bagimana?"

" Tidak kok, disini mainannya kan mainan kesukaan Keira semua. Setelah mama selesai bekerja, mama janji akan mengajak Keira makan di restoran, bagaimana?"

" Eummm, ya. Baiklah ma. Janji yaa."

Lora hanya membalasnya dengan senyuman. Ia mengusap-usap rambut putrinya lalu mencium kening dan kedua pipinya. Lora sempat melambaikan tangannya pada Keira yang sedang bermain saat ia hendak masuk ke dalam lift.

Ting

Lift terbuka lebar setelah berhenti di lantai 8. Lora berjalan bersama beberapa orang yang mungkin datang untuk interview juga. Lora duduk di antara beberapa orang itu sambil melihat ke sekelilingnya. Sebenarnya, saat ini Lora benar-benar merasa sangat gugup. Ia takut jika tiba-tiba ia melakukan kesalahan saat interview nanti, hal itu dapat menggagalkan rencananya untuk mendapatkan pekerjaan baru. Ditengah lamunan Lora, tiba-tiba ada seorang wanita yang menepuk bahunya. Lora dengan cepat menoleh ke arah dimana orang itu menepuknya.

Second Chance [Revision story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang