Bab 16 | Cancel the engagement!? [Revisi]

27.9K 808 19
                                    

Happy Reading

   Lora berjalan menuju lobby bersama Keira saat mereka selesai packing. Ia membawa barang-barangnya, dan melakukan check-out di meja resepsionis. Setelah selesai, Lora dibantu oleh salah satu pegawai hotel untuk membawa barang bawaannya menuju basement, dimana ia memarkirkan mobilnya.

Ketika semua sudah siap, Lora tidak lupa memberikan tip kepada pegawai laki-laki itu. Setelahnya, ia bergegas pergi menuju apartemen barunya, dan mengurus beberapa hal lainnya, termasuk pemindahan barang-barangnya di apartemen sebelumnya.

Di tengah-tengah perjalanan, Keira terus memandangi keindahan kota New York. Ia terus memandangi papan iklan digital yang menempel pada dinding tinggi di bangunan-bangunan mewah itu. Dan gadis kecil itu memekik girang saat melihat wajah seorang wanita yang menurutnya terlihat sangat cantik.

"Mama, mama! Lihat, dia terlihat sangat cantik!!" Keira menunjuk ke arah salah satu papan digital yang menunjukkan wajah seorang wanita yang sedang membawa sebuah parfum.

Lora melirik sedikit ke arah yang Keira tunjuk. Setelah mengetahui wajah cantik yang dimaksud oleh Keira, wajah Lora tiba-tiba menjadi sangat muram. Karena seseorang yang Keira maksud cantik adalah Eliza.

"Bagaimana, ma? Dia terlihat sangat cantik, kan?? Dan parfum yang ia bawa juga bagus!"

"Ya. Dia cantik." Jawab Lora singkat dengan nada datarnya.

Keira memandang Lora heran, lalu ia terkekeh kecil. "Apakah mama iri karena Keira menyebut kakak itu cantik?? Jangan khawatir, mama! Dari seluruh dunia ini, perempuan yang paling cantik adalah mama!" Ucap gadis kecil itu sambil memeluk lengan Lora yang sedang menyetir mobil.

Lora hanya tersenyum gemas kepada Keira. Darimana gadis kecil ini belajar kalimat-kalimat lucu seperti itu? Lora benar-benar ingin mencubit pipi gembul Keira.

Tak lama setelah mereka melakukan perjalanan dari hotel menuju apartemen, akhirnya mereka sampai. Lora segera turun bersama Keira, tidak lupa dengan barang bawaan mereka.

Mereka menaiki lift, lalu naik menuju lantai 5. Tanpa menunggu lama, pintu lift akhirnya terbuka, dan mereka segera berjalan menuju apartemen yang akan mereka tinggali.

Dan saat sampai didepan pintu, mereka bertemu dengan pemilik apartemen sebelumnya. Wanita paruh baya itu memberikan kunci apartemennya kepada Lora, sang pemilik baru.

"Terima kasih, nyonya!"

"No problem, dear. If you don't mind, can i ask you a question?"

Lora menganggukkan kepala kepada wanita paruh baya yang berada di hadapannya ini saat ia meminta izin untuk bertanya.

"Apakah kau hanya tinggal berdua bersama...adikmu?"

Lora terkekeh kecil, apakah ia terlihat seperti kakak dari putri kecilnya ini?

"Ini putriku, nyonya. Dan ya, kami hanya tinggal berdua."

Wanita itu terkejut setelah mendengarkan pernyataan dari Lora. "Oh! Benarkah?! Maafkan aku karena salah mengira. Baiklah, terima kasih atas waktunya, dear. Aku permisi dulu, semoga tempat ini cocok untukmu, ya."

Lora hanya mengangguk kecil, lalu membiarkan wanita paruh baya itu melewati tubuhnya. Keira sedari tadi hanya menyimak perbincangan antara Lora dan wanita paruh bayar tadi.

Second Chance [Revision story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang