Happy Reading
Keesokan paginya, cahaya matahari perlahan menembus masuk ke dalam kamar Margot melalui jendela kamarnya yang tertutup oleh gorden namun memiliki sedikit celah.Margot membuka matanya perlahan karena cahaya itu terkena matanya. Kenapa ia merasa ada sesuatu yang melilit pada pinggangnya? Apakah itu ular milik kakaknya?!
Margot segera terbangun dari tidurnya, namun lilitan di pinggang rampingnya semakin kuat. Setelah ia lihat, ternyata hal ini lebih mengejutkan daripada seekor ular.
Ia dan Jarrel, tertidur dalam posisi berpelukan. Jarrel memeluk Margot dari belakang, dan tangannya melilit pinggangnya dengan erat.
Margot yang melihat itu tentu sangat terkejut. Ia hampir terkena serangan jantung di pagi hari karena Jarrel.
"J-Jarrel..?" Margot mengguncang tubuh Jarrel yang masih tertidur lelap. Dapat Margot lihat mata Jarrel yang memiliki bulu mata lentik itu masih terpejam.
Tiba-tiba Margot kembali dikejutkan dengan suara ketukan pintu. Dan ia mendengar suara kakak-nya dari luar sana.
"Margot? Kau sudah bangun? Cepatlah mandi dan bersiap-siap, hari ini akan ada acara di perusahaan papa." Ucap kakak Margot dari luar dengan pelan.
Margot semakin merasa panik. Jangan sampai kakak laki-lakinya itu mengetahui bahwa ia membawa seorang pria masuk ke dalam kamarnya dan tidur bersama.
"I-iya! Kau pergilah ke ruang makan! Aku akan bersiap-siap!!"
Margot terus mengguncang tubuh Jarrel agar dirinya terbangun sebelum mereka tertangkap basah oleh kakak laki-lakinya. Akan semakin gawat jika mereka ketahuan. Lebih gawat lagi jika Eliza mengetahuinya.
"Jarrel! You need to leave, now!"
Jarrel membuka matanya pelan, dan sosok pertama yang ia lihat adalah Margot dengan wajah paniknya. Melihat itu, ia bangun dari tidurnya, dan matanya masih terasa berat untuk dibuka.
Margot menepuk pipi Jarrel dengan pelan, agar pria yang berada di hadapannya ini benar-benar sepenuhnua terbangun dari tidurnya.
"Jarrel, i'm sorry, but....uhm--you need to leave now, before my brother finds out."
"Sorry, Margot. Aku ketiduran semalam. Maaf, aku pergi dulu, terima kasih atas tumpangannya." Jarrel mengelus kepala Margot sebelum ia berdiri, dan melompat melalui jendela kamarnya. Itu sudah menjadi jalur biasanya jika ia berkunjung ke tempat Margot.
Margot hanya mematung ditempat dalam posisi duduk di atas karpetnya. Semalam ia mengelus pipi Jarrel dan pria itu menggenggam tangannya, pagi tadi mereka tidur dalam posisi berpelukan, lalu barusan Jarrel mengelus kepalanya?
Apakah itu termasuk kemajuan?!
Margot berusaha untuk tidak berteriak. Ia tidak ingin membuat kegaduhan di pagi hari ini. Jika ia melakukan itu, kakak laki-lakinya akan memukul kepalanya.
______
"Keira, sore ini kau akan menetap dirumah Valeria sebentar ya sampai pekerjaan mama selesai."
Lora merapikan pakaian Keira sebelum gadis kecil itu masuk ke dalam sekolahnya. Kalimat Lora hanya dibalas dengan anggukan pelan oleh Keira.
"Be a good girl, okay?"
"Yes ma, i will. Keira pergi ya!"
Gadis yang dikuncir kelabang dua itu melambaikan tangannya pada Lora sambil berjalan masuk ke dalam sekolahnya yang sudah ramai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance [Revision story]
Romance[Tahap Revisi, NEW VERSION] [new information (31-03) : Beberapa part akan di unpub untuk sementara demi kepentingan REWRITING, dan akan dipublish kembali setelah rewriting setiap bab sudah selesai] Sudah 5 tahun sejak Lora bercerai dengan Kenzo saat...