Bab 7 | Stranger[Revisi]

42.2K 1.2K 2
                                    

Happy reading

(semoga kalian suka^3^)

BRAK

Lora masuk ke dalam mobilnya dan menutupnya dengan sangat keras. Benar-benar sulit dipercaya, apakah pria itu sedang membuntutinya sampai kesini?!

"Apa yang dia pikirkan?! Benar-benar manusia yang menyeramkan!"

Omel Lora sambil terus mengotak-atik handphone-nya. Ia akan berdiam diri di dalam mobil sampai Keira pulang sekolah sambil berbincang dengan Thea melalui telepon. Tak lama setelah Lora menunggu teleponnya tersambung, wanita itu langsung membuka pembicaraan topik tentang mantan suaminya.

"Halo, Lora? Ada apa? Ah ya! Bagaimana dengan interview-mu kemarin?"

"Thea, tolong temani aku sebentar jika kau tidak sibuk."

"Hmm, okey, yeah. What's up? Kenapa kau tiba-tiba ingin aku menemanimu? Apakah Keira ada disana?"

Lora memijat pelipisnya pelan sambil memejamkan matanya. "Keira masih sekolah. Dan aku akan menunggunya sampai pulang sekolah karena pria menyeramkan itu sepertinya sedang membuntutiku."

"Who? Your ex husband?"

"Yes! Who else?! Aku menjadi tidak tenang untuk meninggalkan Keira di sekolahnya jika pria itu masih berada disana!"

Ditengah kesibukan Lora dengan Thea yang terlihat asyik berbincang melalui telepon, Keira yang berada di halaman sekolah juga terlihat sedang asyik memakan bekal yang disiapkan oleh Lora pagi tadi saat mereka masih berada di hotel. Ditengah acara makannya, Keira melihat pria yang menurutnya sangat familiar sedang duduk di atas kursi kayu yang letaknya berada di taman yang jaraknya tidak terlalu jauh dari halaman sekolahannya.

Namun Keira tidak ingin menelusurinya lebih lanjut, karena Lora berpesan padanya untuk menjauhi orang-orang asing, karena mereka mungkin berbahaya.

__

Bel pulang sekolah akhirnya berbunyi. Keira merapikan barang-barangnya dan memasukkannya kedalam tas miliknya. Sebelum ia berdiri dari duduknya, ada seorang gadis kecil datang menghampirinya dengan girang.

Gadis itu mengenakan dress pendek, dengan motif lemon yang berwarna kuning dan putih. Ia mengulurkan tangannya kepada Keira dengan senyuman yang terukir di wajahnya.

"Keira, ayo kita pulang bersama!" Pekiknya dengan girang sambil terus menunjukkan senyumannya.

Keira yang melihat itu hanya bisa terdiam sambil menatap gadis kecil yang berada di hadapannya. Beberapa detik ia terdiam, akhirnya Keira membalas uluran tangan gadis kecil itu dengan senyuman yang mengembang.

"Ya! Ayo kita pulang bersama!"

Mereka berdua bergandengan tangan dan berjalan bersama menuju halaman depan sekolahnya, dimana para orang tua sedang menunggu anak-anak mereka untuk pulang.

"Kau belum tahu namaku ya, Keira?" Tanya gadis kecil itu yang hanya dibalas oleh Keira dengan gelengan pelan.

"Namaku Valeria! Valeria Sullivan."

Second Chance [Revision story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang