Bab 11 | Resign or not? [Revisi]

34K 977 6
                                    

!Mature Content!

Happy Reading

Lora mencoba mengatur napasnya yang tersengal. Angin dingin menerpa tubuh Lora yang hampir tidak terbalut kain apapun, ia hanya menyisakan kemeja dan rok pendek yang ia kenakan sore tadi. Kenzo menyerangnya tanpa ampun, bahkan sekarang sudah cukup malam bagi mereka untuk menetap di dalam perusahaan.

"Kenzo--...kumohon..."

Sedari tadi Lora tidak berhenti untuk meminta ampun dan meminta Kenzo untuk berhenti. Namun pria itu seakan tuli.

Kedua kaki Lora bergetar. Dadanya naik turun, menandakan bahwa dirinya sedang kelelahan.

"A-aku tidak kuat...k-kaki ku--"

"I don't care if your legs are shaking. I'm not done yet."

Kenzo menjawab dengan napas yang sama-sama tidak beraturan seperti Lora. Pria itu terus menatap Lora yang tidak berdaya di atas mejanya. Keringat membasahi seluruh tubuh Lora, dan bulir-bulir air mata tidak berhenti mengalir dari kedua mata Lora. Hal itu membuat Kenzo semakin gila. Ia ingin menyaksikan Lora yang tidak berdaya di bawahnya seperti ini selamanya.

Kenzo tidak memiliki kesabaran yang cukup untuk membuat Lora memberinya kesempatan kedua. Ia ingin langsung mendapatkannya, tanpa mendapatkan persetujuan dari Lora.

"You....you're not just a bastard, Kenzo...you're an animal!!!" Ucap Lora dengan tatapan tajamnya kepada Kenzo.

"Aku akan menganggap itu sebagai pujian. Well, let's get this done, Lora." Jawabnya sambil tersenyum dan mengusap pipi Lora yang basah karena air mata dan keringat.

Lora tidak memiliki tenaga apapun untuk memberontak maupun meminta ampun kepada pria mengerikan ini. Wanita itu kembali memekik saat Kenzo kembali melanjutkan kegiatan panasnya.

Mata Lora menghadap ke atas dan perlahan, semuanya menjadi gelap.

.
.
.
.

______

TOK
TOK
TOK

Suara ketukan pintu di salah satu kamar hotel terdengar cukup keras membuat seorang wanita di dalamnya terbangun dari tidurnya.

"Ah!" Pekiknya terkejut seolah ia baru saja tersadar dari mimpi buruknya.

Dengan perlahan, wanita itu menoleh ke sekelilingnya dengan wajah bingungnya. Bagaimana bisa ia berada di kamar hotelnya? Padahal ia rasa kemarin sore ia masih berada di tempatnya bekerja. Dan selanjutnya, ia tidak begitu ingat tentang apa yang terjadi padanya setelah ia hendak pergi pulang.

Tok
Tok

Suara ketukan pintu kembali terdengar, namun tidak sekeras sebelumnya. Wanita yang masih terlihat bingung itu pun segera bergegas turun dari ranjangnya.

"Ya..tungu sebentar.."

Saat ia turun dari ranjang, tiba-tiba seluruh tubuhnya terasa sangat nyeri dan sakit.

Second Chance [Revision story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang