Bagian 1: Pertemuan Alchemist dan Esper

7.1K 286 54
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di tempat sepi dan sunyi yang membawa suara bising menyapamu dari kejauhan.


***

Pikiranku sangat kacau dan seluruh pelajaran yang di terangkan guru di depan papan tulis seperti sebuah lagu pengantar tidur yang merdu. Bahkan di kegiatan ekstrakulikuler Atletik –aku ikut lari jarak jauh—aku bahkan tidak bisa memaksimalkan lariku. Itu bahkan membuat ketua ekskul sedikit khawatir. Biasanya tidak ada yang bisa mengalahkan kecepatan lari ku.

"Sial."

Aku tidak bisa berpikir jernih. Ini akibat Ayahku mengatakan jika aku akan pindah sekolah dalam beberapa bulan. Ini sudah ke empat kali aku pindah sejak bangku SD. SMA adalah waktu terlama ku tinggal di sebuah kota. Selama tiga tahun aku merasakan kenyamanan tinggal di sini dan berpikir jika Ayah tidak akan pindah lagi.

Tapi, pikiran itu membuatku sakit sendiri. Aku tidak ingin pergi dari kota ini. Aku juga sudah memutuskan untuk masuk Perguruan Tinggi di kota ini bersama teman-teman ku.

Walaupun ku sudah mengatakan pada Ayah untuk meninggalkan ku, saat itu ia langsung marah dan menghentakkan meja sebelum berjalan keluar dan pergi dengan mobil. Ibuku yang di sana melihat kejadian itu hanya mengelus punggungku.

Ibu mendukung keinginanku untuk tinggal tapi semua keputusan kembali pada Ayah. Sudah sejak lama aku tidak menyukai sikap Ayah yang seenaknya sendiri. Dia bahkan tidak menyebutkan apa pekerjaannya saat aku tanya.

Intinya aku tidak menyukai pria tua itu.

Aku mengambil jalan memutar dan membuatku lebih lama untuk berjalan. Walaupun rumah dan sekolah cukup dekat, aku tidak ingin pulang cepat hari ini. Aku tidak ingin melihat wajah Pria tua itu untuk sementara.

Aku memasuki wilayah sepi penduduk. Di sana terdapat rumah-rumah yang di tinggal penghuninya dan hampir terlihat seperti kota mati dalam film-film zombie. Alasan para penduduk meninggalkan tempat ini karena banyaknya saksi melihat penampakan hantu dan menghilangnya beberapa warga. Banyak yang bilang ini gangguan makhluk gaib tapi para 'orang pintar' tidak mampu menemukan makhluk gaib yang mengganggu. Sebelum pada akhirnya para warga pergi dan meninggalkan wilayah itu.

"Tempat yang sempurna."

Aku bergumam seperti itu karena aku suka suasana seperti ini. Menenangkan hati. Bukan berarti aku memiliki ketertarikan dengan roh-roh dan makhluk gaib, hanya saja menyenangkan masuk ke tempat seperti ini.

Saat berjalan santai dan menikmati suasana seperti itu, dari kejauhan aku mendengar ledakan besar. Aku berhenti berjalan dan mencari sumber suara ledakan itu. Dari kejauhan, aku melihat kepulan asap yang sangat tebal membumbung naik. Aku langsung berpikir jika disana adalah asal suara ledakan itu.

[Drop]Alchemist, Witch, Esper: Project Uniting [Battle Through The Sky]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang