Bagian 14: Munculnya Stewart Hoenhaim

1K 75 8
                                    

Keinginan untuk berubah selalu ada. Dimanapun, kapanpun, selama manusia masih lemah.

***


Di dalam rumah besar pada lantai dua, Komandan Jordan menatap keluar jendela di sebuah lorong yang di terangi sedikit lampu. Lorong itu adalah lorong yang jarang di gunakan. Untuk sebuah rumah besar dengan sedikit orang yang tinggal di sini, sudah wajar jika terdapat beberapa ruangan yang lampu di matikan atau di redupkan.

"Ternyata kau di sini Komandan Jordan."

Ia menoleh ke arah sumber suara. Ia melihat pria paruh baya dengan pakaian rapi berjalan ke arahnya. Pria itu adalah pemilik serta orang yang mempekerjakan Jordan serta para pasukannya di rumah keluarga Petronile ini.

Dengar-dengar, pria ini adalah adik dari Carthy Petronile. Seorang pengusaha yang terkenal di kalangan koloni Alchemist. Sejak Carthy dan istrinya meninggal akibat sebuah kecelakaan mobil, perusahaannya ia serahkan ke adiknya. Sejak saat itu, adik bernama Alonso ini hidup dalam kekayaan dan membuatnya buta dunia.

Seorang ilmuwan seperti Alchemist tidak mungkin mati akibat kecelakaan mobil, itu yang di pikirkan Jordan. Pasti ada orang di balik tirai yang merencanakan pembunuhan ini. Walaupun Jordan sudah tau siapa pelakunya, ia tidak bisa berbuat apa-apa karena yang menyewa dirinya serta pasukannya adalah si pelaku.

"Aku sedang mengawasi pasukan dan para pelajar sekolah persiapan yang berlagak menjadi pahlawan."

Pria berpakaian rapi tadi berhenti di samping Jordan sambil ikut melihat keluar jendela. Jordan kembali menatap keluar jendela dan memperhatikan para anak buahnya. Walaupun ia tidak bisa melihat dengan mata telanjang, ia bisa merasakan hawa keberadaan mereka yang berada jauh dari rumah ini.

"Apa yang membuatmu berpikir jika Stewart Hoenhaim akan datang ke sini?" Jordan tiba-tiba bertanya.

Sudah sewajarnya ia bertanya seperti itu. Ia datang ke sini tanpa meminta surat keterangan menerima perintah. Ia di panggil langsung oleh pria ini dan mengatakan jika dia tidak perlu mengonfirmasi misi ini. Ia sempat akan menolak tawarannya tapi, ia sedang dalam krisis keuangan jadi ia mengambil pekerjaan ini.

"Ada batu philoshoper dari mendiang ayah ku. Karena aku tidak begitu tertarik dengan batu yang katanya memiliki kekuatan maha dahsyat itu aku yakin jika Stewart Hoenhaim pasti akan datang dan mengincar batu itu."

"Sudah dua hari terlewat. Jika seperti ini terus, para petinggi serikat akan curiga."

"Kau tidak perlu khawatir, Jordan. Kau hanya perlu mengikuti apa yang aku perintahkan dan kau akan mendapatkan imbalan yang setimpal, bahkan akan lebih banyak dari pada gaji bulanan mu yang sedikit itu."

Jordan memilih diam. Ia tidak akan banyak komentar jika ini berhubungan dengan uang. Ia bukannya buta akan kekayaan, tapi selama ia tinggal di pusat pemerintahan dan bekerja sebagai komandan, ia berharap bisa mendapatkan penghasilan yang cukup untuk menutup utang kedua orang tuanya yang sudah meninggal. Saat hidup, kedua orang tuanya selalu saja menghambur-hamburkan uang dan membuatnya hampir putus sekolah. Ia benci orang tuanya dan harus menutupi hutang mereka.

"Aku tau kau dalam keadaan sulit. Makanya, aku memilih mu dalam pekerjaan ini. Selain itu, aku percaya dengan kekuatanmu itu." lanjut pria tua itu.

"Aku akan mengikuti apa maumu. Selama aku di bayar, aku tidak akan banyak bicara."

"Kau masih ingat rencana kita?"

[Drop]Alchemist, Witch, Esper: Project Uniting [Battle Through The Sky]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang