Bagian 16: Rasa yang terus bertumbuh

1.4K 116 9
                                    

Kisah pria yang kehilangan tulang rusuknya saat di lahirkan

***


Kelas telah usai dan aku masih temenung di meja ku, menghadap jendela dengan langit cerah berawan. Entah kenapa aku merasa sangat bosan dan tidak tau harus memikirkan apa. Misi terakhir 2 minggu lalu masih mengganjal di pikiranku. Aku masih ingat jika aku di tusuk dari belakang tepat di jantung ku. Rasa sakit itu masih bisa aku rasakan, perasaan itu terus berputar di kepalaku. Seharusnya aku mati.

Saat tersadar, aku sudah berada di rumah sakit dengan banyak selang dan kabel di tubuhku. Aku baru tersadar kemarin tetapi misi di Hamburg seperti baru saja terjadi. Anggota guild semuanya terluka, Agnes dan William mengalami patah tulang di kedua tangan mereka. Lucy memiliki luka bakar di punggungnya, Steven mendapat 12 jahitan di dada, Karen anemia, Victorica mengalami patah tulang kaki.

Setelah mendengar kejadian itu di rumah sakit dari William, Aku benar-benar bukan apa-apa. Melihat orang lain mengalami luka parah sedangkan aku tidak terluka sama sekali terasa menyakitkan. Ini seperti aku yang salah dan membuat semuanya terluka. Aku merasa tidak berguna sama sekali

"Yo Adam. Kau masih termenung di sini."

Aku menoleh ke kanan dan melihat William dengan sebuah pengganjal lengan patah tulang berwarna biru. Aku tidak tau apa namanya itu tapi terlihat jika tangan kanan William memang masih sakit.

"Aku masih belum percaya jika misi-misi yang kalian jalani bisa seberat ini." Aku merespons sambil memalingkan wajahku ke jendela lagi.

"Tidak semua misi seperti itu. Kebetulan saja kita mendapatkan misi seperti ini di debut pertama mu. Lucy ingin kau tidak ikut dalam misi ini tapi ini desakan dari kepala sekolah. Terkadang misi kami melindungi anak bangsawan, mengintai, membantu guild yang lebih besar, dan bahkan ada yang mencari orang dan hewan hilang."

"Misi terakhir tampak tidak berguna sama sekali."

William tertawa kecil sebelum kembali bicara, "mau bagaimana lagi, kita hanya guild kecil dan masih dalam lingkup sekolah. Itu tidak seburuk kelihatannya. Selama kau bekerja dalam guild, kau bisa mendapatkan uang. Kebanyakan siswa yang ikut guild anak yatim piatu dan mereka butuh uang untuk kehidupan sehari-hari. Siapa yang bekerja mendapatkan upah."

"Kau benar, jika ada misi mencari kucing, aku akan langsung menerimanya. Untuk uang tentunya."

William kembali tertawa kali ini cukup besar kemudian terdiam lama. Aku tidak tau apa yang di pikirkan sekarang yang pasti aku tidak ingin mengetahuinya. Diam sambil menghadap langit yang cerah mengingatkan ku pada masa sekolah di Indonesia. Hampir setiap hari saat jam kosong aku selalu melamun menghadap langit.

"Apa kau tidak ingin mengunjungi Elsea atau Agnes?" ucap William setelah diam cukup lama.

Aku tidak menjawab pertanyaan itu segera. Aku berpikir, jika aku mengunjungi Agnes, aku tidak tau harus bertanya apa. Lagi pula ia hanya patah tulang tangan sama seperti William. Sedangkan Elsea, aku belum bisa melihatnya. Aku masih belum bisa memaafkan diriku sendiri yang tidak bisa apa-apa ini.

"Aku yakin orang yang sangat kau ingin kunjungi adalah Stewart, tapi dia berhasil kabur di penjara super ketat. Dia di bantu oleh dua orang."

Seperti yang di katakan William, Stewart sudah di tahan selama 2 minggu. Hebatnya, ia melarikan diri tepat beberapa jam setelah aku sadar dari koma. Entah kenapa aku merasa usaha ku untuk memperkuat diri terasa sia-sia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[Drop]Alchemist, Witch, Esper: Project Uniting [Battle Through The Sky]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang