10 ; Permintaan Maaf Baskara.

145 30 3
                                    

Di depan sana, pemuda dengan surai cokelat itu mendekatkan bibirnya ke arah mikrofon di depan sebelum mengucapkan kalimat demi kalimat yang telah dia rangkai sebelumnya.

Dengan gugup dia berucap, "Halo, selamat sore semuanya."

Atensi semua orang kini mulai teralihkan kepada Baskara yang mana membuat sang pemuda kian gugup, namun dengan lihai dia menutupi kegugupannya.

"Di sore hari ini, saya akan menemani kalian dengan menyanyikan sebuah lagu yang sudah saya siapkan sebelumnya. Maka dari itu, saya harap kalian menikmati penampilan kecil saya. Terima kasih!" lanjutnya.

Dapat Senadeya lihat di depan sana sang Baskara tengah mengatur nafasnya. Senadeya tahu sang pemuda sedang gugup dan menurutnya itu lucu. Wajah tegang pemuda itu yang berusaha dia buat setenang mungkin sangat lucu di matanya.

Tunggu, kenapa dia malah memperhatikan hal kecil seperti itu? Ah, sadarlah Senadeya! Kamu hanya harus memperhatikan penampilannya saja lalu pulang.

Di saat Senadeya tengah mencoba menyadarkan dirinya, suara genjrengan gitar dari milik Baskara mulai mengalun indah. Pemuda bersurai cokelat itu berhasil mencuri seluruh atensi dari orang-orang sekeliling.

Baskara mendekatkan kembali bibirnya di mikrofon lalu mulai mengeluarkan nyanyiannya.

play lagu nya sekarang, ya.

"I can't show you how to love yourself
But I promise you
I'll be the one by your side"

Jemari putih Baskara menari dengan lihai di atas senar gitar miliknya yang menghasilkan alunan yang sangat indah, pun dengan suara lembut miliknya membuat penampilannya sempurna tanpa cela.

"I won't tell you the truth about love
It's so difficult for me
Babe, I don't want you to get hurt"

"When I first met you
I knew that we can be
Together forever"

Tepat ketika menyanyikan bait lirik itu, manik indah Baskara bertubrukan dengan milik Senadeya. Baskara mengunci tatapan mereka yang membuat jantung Senadeya berdetak lebih cepat dari biasanya.

Belum sempat menetralkan detak jantung, Senadeya kembali dibuat semakin pusing tatkala Baskara melemparkan senyuman yang terlewat manis kepada diri nya.

Senadeya nyaris limbung apabila dia tidak segera menahan dirinya sendiri. Untung saja Isabelle tengah fokus menatap Baskara membuat dirinya bebas dari pertanyaan-pertanyaan yang pasti akan dilontarkan oleh gadis itu.

Baskara benar-benar berhasil menarik segala atensi untuk fokus ke dirinya. Suara merdu serta kelihaiannya memainkan gitar adalah perpaduan yang sangat sempurna. Pun dengan surai cokelat yang diterpa angin membuatnya entah mengapa semakin tampan.

" 'Cause I, I've
Been waiting
For this so long, oh, long
And I, I
Will always keep you safe"

Dia mengakhiri penampilannya dengan senyuman lalu berbungkuk hormat kepada pengunjung. Sorak sorai dia dapatkan dari para pengunjung, dia berhasil menemani sore hari mereka dengan penampilan sempurnanya.

"Gila, keren banget! Astaga dia beneran sempurna banget, ya? Duh Deya, aku nggak sanggup." Ucap Isabelle histeris dengan kaki yang tak henti menendang-nendang udara.

Senadeya tidak merespon, pandangannya kosong karena selama Baskara memamerkan nyanyiannya tadi, tak henti-henti pemuda itu menatap maniknya disertai lengkungan kurva di wajah tampannya membuat Senadeya benar-benar gelisah.

"Dey, kamu nggak apa-apa?"

Senadeya lantas tersadar begitu tepukan dia dapat di bahu kirinya. Dia pun mengangguk canggung. "Nggak apa-apa. Kita pulang sekarang aja yuk?"

Lacuna ; Jake Enhypen & Seeun StaycTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang