SEBELUM BACA JANGAN LUPA FOLLOW!!!!
- menceritakan sebuah kisah cinta antara gadis lugu dan ketua geng yang dingin dan sadis.
Memiliki sifat yang berbeda atau bisa di sebut bertolak belakang.
Bagai mana mereka bisa saling melengkapi jika sifat me...
Maaf atas kekurangan dari cerita ini dan maaf kalo banyak typo
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari yang cerah, terik matahari membakar tubuh seseorang yang sedang berdiri di tengah lapangan siapa lagi kalo bukan aca dan Felix.
Siang ini di jam mata pelajaran ke 3 aca dan Felix di hukum karena mereka telat datang masuk kelas dan tidak mengikuti kuis. Mereka di hukum berdiri di tengah-tengah lapangan sampai bel istirahat berbunyi.
" Huft " aca menarik nafasnya dan menundukkan kepalanya karena merasa kepanasan dan merasakan silaunya matahari menerpa kepalanya membuatnya merasa pusing.
Felix yang melihat aca kepanasan pun berusaha menutupi aca dari panasnya matahari menggunakan tubuhnya yang tinggi.
Karena tubuh aca mungil dan lebih pendek dari Felix jadi muda bagi Felix menutupi aca dari matahari menggunakan tubuh tinggi yang ia miliki.
" Sorry ca, gara-gara gua lo di hukum." Felix menurunkan pandangannya menatap aca yang sedang menundukkan kepalanya.
" Felix ngga salah ko jadi ngga usah merasa bersalah " Ucap aca sambil menaikan kepalanya dan menatap Felix.
" Lo pusing ya ca, muka lo pucat banget."
" ngga aca ngapapa ko."
" Tapi muka lo pucat ca." Felix mengelap keringat aca yang mengalir di kening aca.
" Felix ngga ngerti bahasa Indonesia ya kan aca dari tadi bilang aca ngapapa, aca kuat ko tenang aja ya ngga usah khawatir sama aca " aca berusaha menyakinkan Felix bahwa aca baik-baik saja.
" Kalo lo pusing bilang ke gua ca " Ucap Felix dan di angguki oleh aca.
°°°°
Di tempat lain, udara yang sejuk tempat yang nyaman dan suasana yang sepi membuat dua orang yang sedang fokus belajar merasakan ketenangan.mereka adalah al dan putri.
Al yang sangat fokus mengerjakan soal-soal yang di berikan oleh guru sedangkan putri sesekali mencuri-curi pandang ke pada al.
Hari ini, putri merasa senang karena bisa duduk berdua dengan orang yang ia cintai. Entah keberanian dari mana sampai membuat putri menyakinkan dirinya bahwa al akan mencintai dirinya dan meninggalkan aca.
