20

171 23 1
                                    

◇fatum perfectum◇

Hari demi hari juga bulan demi bulan berlalu. Sebuah kehilangan sesekali berganti rindu. Itu yang Haechan rasakan.

Tak terasa satu tahun sudah Mar meninggalkannya. Selama itu pula hari-hari Haechan hanya disibukkan oleh kegiatannya menuju ujian akhir kelulusan.

Hingga tepat pada hari ini, di bawah langit ibu kota yang cukup cerah, Haechan dengan jas hitamnya berdiri rapi di tengah barisan siswa kelas 12 yang sedang menggelar acara perpisahan.

"Lama banget sambutannya anjir." Keluh Renjun

Haechan tersenyum—memberikan sahabatnya itu sebuah permen untuk hilangkan bosan. Renjun menerimanya dan segera memakan permen itu.

Sambutan selesai, selanjutnya pemberian penghargaan untuk siswa berprestasi.

"Baik tanpa menunggu lama lagi, beri tepuk tangan untuk siswa berprestasi tahun ini, Lee Haechan!!" Seru MC yang memandu acara perpisahan itu

Haechan yang terpanggil kemudian maju ke depan untuk naik ke atas panggung dan menerima penghargaan itu. Di atas panggung, Haechan sapukan pandangannya ke semua sudut sekolah.

Sekolah ini memberikan banyak cerita indah masa SMA untuknya. Dan Haechan juga tidak akan pernah lupa bahwa sekolah ini menjadi saksi pernah adanya cinta ia dan Mark. Walau sekejap, tapi terus menetap di ingatan.

"I just wanna say, untuk diri saya 11 tahun yang lalu, terima kasih sudah mau bertahan." Tutur Haechan sebagai pemberian sepatah dua patah kata sebagai seorang siswa berprestasi. Haechan segera turun dari panggung dan kembali pada barisannya.

Satu fakta tentang lelaki tan itu. Ia sudah diterima oleh satu universitas terbaik di Jakarta. Sesuai keiinginannya.

"Gilaa peserta didik dengan nilai terbaik." Goda Jaemin pada Haechan yang malu-malu.

"Apaan sih..."

"Pulang perpisahan ini mau kemana kita?" Tanya Renjun

"Gue sih mau dinner sama bokap, lo kemana Chan?"

Haechan mengedikkan bahunya, "gatau."

"Yaudah kalo gitu gue balik aja." Sambung Renjun.

◇◇◇◇

"Pak, boleh anter aku ke alamat ini gak?"

"Jakarta centra building? Oh... kesini, Boleh atuh dek."

Begitu alamat tujuan sudah ditentukan, mobil mulai melaju. Butuh waktu sekita setengah jam hingga akhirnya mobil milik keluarga seo terparkir di depan pintu masuk lobby.

"Mau bapak tungguin, dek haechan?"

Sebelum turun dari mobil haechan menggeleng, "nanti aku minta jemput bang hendery aja pak."

Haechan memandang gedung 11 lantai itu dari bawah. Ia tidak hanya iseng pergi ke sana, sebenarnya. Ia punya satu tujuan. Dulu, mark pernah beberapa kali cerita tentang rekan kuliah dan kerjanya selama di kanada. Katanya kantor mark berada disini. Namun selama haechan bersama mark saat itu, haechan tidak diberi tau pasti lantai berapa siapa yang harus haechan hubungi saat berkunjung kesana. Sebut saja haechan nekat.

"Selamat sore, ada yang bisa saya bantu kak?" Tanya resepsionis dengan sopan.

"Ahhh... itu, saya... aduh apa namanya ya."

"Mau ke lantai berapa untuk bertemu siapa, kakaknya?"

Haechan lagi-lagi bingung harus menjawab apa.

"Sudah ada janji? Boleh sebutkan saja janji dengan siapa biar kami bantu hubungi lantainya."

Fatum perfectum [MarkHyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang