(10).

2K 81 1
                                    

"AH AHH AHHH!!! Pelan-pelanhh!!"

Plak!

"Shh... Jangan kamu ketatnya bǎobèi..."

"Nghhh... Kalian memasukannya du-ahh s-sakithh lepaskanhhh eunghh"

Suara desahan renjun telah memenuhi ruangan minghao dan guanlin.

Renjun merasa bersalah karna kemarin membiarkan kekasihnya bermain solo,jadi ia menggantikannya dengan hari ini,dan meluangkan waktu untuk bermain.

Bersalah konon:>

"Tanggung honey..."

Keduanya mempercepat gerakan pinggul mereka membuat Renjun terhentak-hentak diatas meja.

"Anghhh... Hmphh jangan di-ahh janganhh d-digigit hyunghh ahh" desah renjun saat minghao menggigit nipplenya.

"Ahh ahh ahh! Ahhh!! Fas-ahh fasterhhh hyunghh Ahhh"

"Calm down renjun,kamu bisa melukai dirimu sendiri,bersabarlah honey... Ini sudah terlalu cepat untuk ukuran dua permainan sayang..."

"Ahh injun-ouhhh!!"

"Tunggu sebentar lagi kami akan sampai..."

Suara perpaduan antara kulit itu terdengar sangat nyaring di tempat tertutup itu.

"Deephh!!!"

Setelah renjun mengeluarkan cairannya yang kedua kali,lalu disusul oleh minghao dan guanlin.

Kalau ditanya berapa lama mereka bermain, jawabannya 2 jam...

Cup!

"Lelah hum? Pergilah dengan guanlin untuk pulang,lalu istirahat... Kalau mau bermain dengan mereka,berikan waktu untuk lubang mu sembuh dulu okey?"

Minghao melepas persatuan mereka,lalu membersihkan sisa-sisa yang menetes.

Dan guanlin ikut melepaskannya perlahan, menggunakan celananya dan menggendong renjun,menutupi tubuh mungil renjun dengan jasnya.

"Eunghh,injun tidak mau pulang~" ucap renjun saat guanlin hendak membuka pintu.

"Kenapa?"

"Mau disini~ boleh ya? Istirahat disini aja... Injun mau tunggu kalian pulang~"

Guanlin melirik minghao yang masih sibuk membersihkan ruangan itu dengan hati-hati.

"Tanya pada Hyung mu,aku tidak tahu. Kalau tidak boleh harus pulang ya?"

Renjun menggeleng kuat "tidak! Injun mau disini!!!" Minghao yang mendengar keributan dihadapannya langsung menengok dua orang itu.

"Ada apa?"

Guanlin dan renjun menatap minghao,mata renjun berkaca-kaca seperti seekor rubah kecil yang ditinggal oleh ibunya. *Emang bisa nangis?*

"Kenapa matamu renjun?"

Guanlin dengan gemas mencubit hidung mancung renjun "tanya sendiri,yang mau tinggal siapa?"

Minghao langsung mendekat kearah dua sejoli itu "renjun tidak mau pulang hyung, katanya mau disini sampai kita pulang."

Renjun merentangkan tangannya pada minghao "boleh ya Hyung? Pweasee"

Kedua dominan itu merasa gemas dan mencubit kedua sisi pipi renjun bersamaan.

"Baiklah,kemari..." Minghao menggendong renjun dan membawanya menuju kursi kebesarannya.

"Kembalilah pada tempat mu guanlin,kalau aku membutuhkan sesuatu akan ku panggil."

Guanlin mengangguk patuh "baiklah, kalau renjun menginginkan sesuatu panggil aku ya hyung,aku berada di ruangan ku."

Minghao tersenyum "aku akan mengantarkannya nanti... Oh iya,ada beberapa perusahaan mengajak kita collab. Tolong di cek beberapa berkasnya ya."

Minghao memberikan beberapa berkas dari beberapa perusahaan, "kalau begitu aku pergi,injunie kalau mau sesuatu panggil hyung diruangan ya?"

Renjun mengangguk lucu "ciapp!!! Dadahh Hyung!!"

Setelah guanlin keluar,minghao menyuruh renjun untuk istirahat di kamar pribadinya dibalik rak buku.

"Temenin..."

"Dasar manja,yaudah ayo hyung temenin. Tapi sebentar,oke?" Renjun mengangguk lucu.

Setelah mengangguk,renjun mengangkat kedua tangannya "gendong~"

"Iya jelek."

"INJUN TAMPAN!!!"

"Jelek kok..."

"Hunghh! Injun mau pulang!"

"Iya iya maaf,injun cantik. Sudah jangan pulang."

Minghao terkekeh geli melihat kekasihnya yang merengut kesal, matanya berkaca-kaca.

Maklumlah...

"Hiks! Cantik!!! Eh tampan!!!"

"Kan.. you're beautiful renjun..."

"Noo-!!"

"Yes bǎobèi..."

"Hiks! Noooo!!!"

"Hahahaha baiklah baiklah apapun
Untuk mu sayang,kemarilah Hyung gendong. Jangan marah..."

-

"Yuna? Sedang apa disini?"

Haechan berjalan mendekat kearah Yuna,Yuna datang ke mansion mereka.

Sebenarnya tidak hanya haechan,jaemin dan juga Jeno ikut menengok.

Yuna hanya menggelengkan kepalanya "tidak,aku hanya merindukan renjun hehe~ apa dia ada?"

Ketiganya saling tatap lalu menggeleng, "kalian bohong?"

"Renjun menyusul dua hyungnya di perusahaan utama..." Jawab jaemin dengan santainya lalu meminum coffe' yang berada di hadapannya.

"Biasanya dicabang? Kenapa sekarang berada diutama? Apa ada sesuatu yang serius? Atau memang hanya ingin?"

"Aish,banyak bertanya. Lebih baik kau pulang,aku sedang malas menerima tamu hari ini." Kali ini Jeno yang membuka mulutnya.

Yuna terlihat senang "jadi kalian menganggap ku tamu?! Kukira hanya orang aneh yang datang dan mencari istri kalian..."

Ketiga orang itu terkekeh kecil "tidak, belum sah untuk menjadi istri,tapi kalau kau mengatakannya begitu tidak masalah..."

"Hehe kalau begitu apa aku boleh masuk?"

"Tidak." Singkat jjh, "huh!! Akan ku adukan pada ryujin eonnie!!"

"Silahkan."

"Kenapa ribut?" Ryujin datang dengan pakaian jasnya dengan 2 kancing teratasnya ia buka.

"Eonnie mereka- eh kemana mereka?!"

Nakal - Renjun haremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang