Ini adalah hari ke 6 di pulau.
Mereka semua tengah menaiki helikopter dan berkeliling pulau,katanya nanti malam guanlin akan tiba disana.
Renjun sangat bosan,jadi jaemin membawanya dan yang lain berkeliling,kalian tahu apa yang terjadi di dalam helikopter?
Kejadian yang membuat sang pilot merasa pusing sendiri, bagaimana tidak? Renjun melakukan blowjob untuk mereka:)
Mulutnya penuh dengan milik minghao,kedua tangannya mengocok milik Jeno dan jaemin,lalu haechan bermain pada lubangnya.
Bukan renjun namanya kalau mendesah perlahan.
"Angkhh... hmphh..."
Kalau mau tahu posisinya... Renjun berada diatas kursi dan dirinya menungging... Dan kalian bisa bayangkan cerita selanjutnya...
"T-tuan ini–
"Shh... Terus bǎobèi..."
Okedeh diem aja kali biar gak dipecat,gini banget oppa tampan ini dapet majikan. Batin si pilot.
Ikutan gak waras nanti dia,tambah parah!
---
Tinggalkan ketidak warasan itu, sekarang mereka sudah turun dari helikopter dan berjalan masuk kedalam villa.
"Jalan kalian kenapa?"
"Ckh, jangan banyak tanya,kami hanya keram karna permainan mu yang... Cukup lincah sudah ayo masuk."
Wajah renjun memerah padam "i–injunkan hanya meniru yang kalian ajarkan..."
Langkah mereka kembali berhenti dan menatap renjun "benarkan? Kami mengajarkan mu? Sampai selincah itu? Aku tidak percaya." Ucap haechan.
Renjun sudah diluar rasa malunya,dia berjalan cepat masuk kedalam villa dan berharap tidak bertemu kekasih laknatnya itu.
"Lucu..."
Minghao merangkul kembar J untuk masuk ke villa "masuk,sudah hampir malam,kita belum menyiapkan menu yang akan kita makan nanti malam! Ayo!"
Keempatnya tertawa bersama,sebelum akhirnya tawa itu terhenti karna suara telepon minghao.
"Tunggu aku akan mengeceknya... Ini guanlin."
Ketiganya mengangguki ucapan minghao,lalu minghao menghidupkan speaker handphone-nya "ada apa?"
Gawat gege!! Pasport ku terbawa ditas renjun!
"What? Bagaimana bisa?! Kenapa baru bilang sekarang! Aish dasar ceroboh! Aku akan mengirim helikopter untuk menjemput mu! Tunggu disana!"
Ckh! Berpikirlah! Kalau aku sedang di Seoul aku tidak membutuhkan pasport dan jemputan mu! Tetapi aku sedang di Daegu!
"Dasar gila! Sedang apa disana?!" Kaget haechan
Mencari cacing pita,tentu saja bekerja! Kau tidak membaca pesan ku kemarin?! Aku sudah bilang aku di Daegu!
"Tunggu sebentar,aku akan melihat pesan mu yang kau kirimkan kemarin,sabar... AH IYA BENAR!" Seru ketiga orang itu setelah memeriksa pesan guanlin.
Bagaimana ini? Ah! Baiklah matikan teleponnya! Kirimkan kapal pesiar!
"Hey orang aneh,dimana kita mendapatkan kapal pesiar?! Kau jangan gila!" Kesal jaemin.
Tak ada sahutan dari guanlin "hey? Kau mati? Jangan mati dulu! Bagaimana kau akan melihat anak dari ren–
Lee Jeno! Jika aku tiba disana akan ku bawakan jarum tajam dan besar untuk menjahit mulut mu! Aku sedang berpikir!
"Kau bisa berpikir? Dan ya... Bagaimana caramu tiba kemari lai guanlin yang pintar..."
Kurang ajar kau ya! Astaga guanlin sabar guanlin... Kau ditempat umum... DASAR JENO BODOH KU TUTUP MULUT MU KALAU BERTEMU!!!
-
Ntah bagaimana caranya guanlin bisa sampai ke pulau itu dengan cepat,tapi memangnya itu penting?
Terserahlah.
Kecipak ciuman terdengar jelas di ruangan itu,suara itu berasal dari guanlin dan renjun yang tengah melepas rasa rindu.
"Merindukan pangeran?"
"Aku merindukan uang mu, berikan aku sesuatu." Ucap renjun mengalungkan tangannya pada leher guanlin.
Dan tatapan tajam dari guanlin membuat Renjun sedikit bergidik takut "hanya bercanda~ injun sangat sangat merindukan pangeran tampan ini~"
Kalian tahu reaksi yang lain? Bergidik geli,berbeda dengan haechan dan jaemin yang sedang memuntahkan isi perutnya karna merasa jijik.
"Kalian berdua bisa diam? Aku akan kehilangan nafsu makan ku kalau mendengar perkataan aneh kalian,lihatlah haechan dan jaemin sudah memuntahkan isi perut mereka." Ucap Jeno menunjuk JH.
"Memang mereka yang terlalu lebay, sudah ayo makan aku sangat lapar. Sangat-sangat!"
Jeno membisikkan sesuatu tepat ditelinga guanlin "jika kau tidak datang kami tidak mendapatkan jatah kami kau tahu? Kami harus menahannya sampai kau datang." Bisik Jeno.
Lalu Jeno merangkul guanlin dengan senyumannya "mari kita makan bersama. Sudah 1minggu kita tidak melakukan hal ini."
"Renjun aku mau jatah ku ya setelah makan." Ucap Guanlin santai, sebenarnya yang lain senang,namun mereka tutupi rasa senang itu.
"Kau tidak lelah guan? Tapi kalau kau mau renjun harus menerimanya juga,iyakan sayang? Kau bilang akan melakukannya setelah guanlin sampai." Kali ini Jaemin yang bicara.
Jujur,renjun sangat malu ketika mereka memintanya secara blak-blakan.
Seperti ada rasa tersendiri begitu...
"H–hyung..."
"Sudah! Semuanya mari kita makan dan mengisi energi untuk permainan kita nanti!" Seru haechan semangat.
Renjun menatap minghao yang menjadi satu-satunya harapan,tapi sepertinya ia salah.
Minghao memperlihatkan senyuman miringnya, dan itu yang paling renjun takuti no2 setelah kemarahan dari minghao.
Seperti,yaa... Kalian tahu? Pedofil.
-
"Siapkan mental mu sayang... Kita akan memulainya..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Nakal - Renjun harem
Fanfiction"masih mau menggoda hum?" -Jaemin "tidak ada waktu perlahan untuk mu anak nakal!" -Jeno "diam atau dihukum?" -Guanlin "bayi tidak boleh nakal pada daddynya..." -Haechan "Anak nakal tidak boleh dibiarkan..." Minghao "eungh maaf daddy!" -Renjun BxB wa...