Hari ini renjun tengah mengikuti kelas latihan,ntah kenapa itu sangat mendadak sekali.
Dengan malasnya dia harus berangkat mau tak mau...
"Njun,skripsi mu kenapa belum dikumpul?" Tanya dosen.
Renjun terkejut, "skripsi?!" Dosen itu mengernyit "apa kamu lupa kalau ada tugas? Meskipun kamu orang penting bagi pemilik universitas ini,kamu tetap seperti yang lain... Kumpulkan besok,batasnya pukul dua malam."
Renjun benar-benar tidak habis pikir, bagaimana bisa sesingkat itu?!
Renjun harus apa? "Tapi... Apa itu tidak terlalu singkat? Maaf pak... Bisa berikan waktu 3 hari?"
"Tidak bisa renjun, kumpulkan besok atau kamu tidak akan lulus. Baiklah,sekian kelas kita hari ini... Sampai bertemu dikelas berikutnya..."
Dosen itu keluar dengan damai,berbeda dengan renjun yang sudah ketar-ketir.
"Aku harus apa~?"
"Ren, semangat! Sebagai ibu rumah tangga,aku tahu ini sangat berat... Tapi aku yakin kau bisa mengumpulkan skripsi itu tepat waktu besok."
"Lia! Aish... Kenapa kau–
"Semangat ibu rumah tangga!!" Teriak Lia berlari keluar ruangan.
"Huft..." Renjun menghela nafas,dengan berat hati dirinya keluar dari ruangan itu.
Sesampainya didepan,renjun langsung pergi keruangan jaemin dilantai paling atas.
Renjun berjalan dengan tatapan sadis dia benar-benar pusing "Hyung."
Kursi kebesaran jaemin berputar, menampakan pria tampan diatasnya.
"Sa– yang... Ada apa? Wajahmu sangat kusut,apa terjadi sesuatu di kelas mu hum? Apa dosen mu memperlakukan mu buruk? Atau teman-teman mu membuat mu jengkel?"
Renjun menggeleng dan duduk diatas pangkuan jaemin,memeluk tubuh besar itu, "aku lupa ada skripsi. Si jelek itu menyuruhku mengerjakannya dan memberikan waktu sampai besok pukul dua malam." Singkat renjun.
Jaemin tahu kekasihnya tengah kesal pada dosennya "biar kami yang mengerjakannya... Kamu istirahat aja."
Renjun menjauhkan wajahnya dari dada jaemin,dan menatap wajah tampan jaemin "itu bukan usaha ku! Aku tidak boleh begitu!" Kesal renjun kembali memeluk jaemin.
"Ayolah sayang... Tak apa... Atau mau aku menelpon dosen mu? Atau aku harus memecatnya?" Renjun menggeleng.
"Tidak perlu. Aku akan mengerjakannya sendiri. Atau mungkin sedikit bantuan...?"
Kepala renjun dielus oleh lengan besar jaemin "apapun untuk mu. Kami akan membantumu,tenang saja."
"Terima kasih! Ayo pulang." Ucap renjun.
Tetapi jaemin tetap diam "njun, setelah makan siang kita harus ke Incheon."
Mata rubah itu membulat seketika mendengar penuturan jaemin "hah?! Kenapa tidak bilang kalian harus ke Incheon?!"
"Ada beberapa pertemuan,malamnya kita bisa pulang,jadi soal skripsi mu itu tetap aman."
"Ah... Terserah... Aku tidak mau tahu,kita harus pulang sekarang. Aku lapar,sangat lapar."
"Kalau dihitung sebesar benda,apakah rasa lapar mu sebesar galon?"
Renjun menggeleng kuat "no! Rasa lapar injun melebihi rasa cinta ku pada kalian... Hehe~"
-
"Mau kemana?"
"Mau bertemu dengan–
KAMU SEDANG MEMBACA
Nakal - Renjun harem
Fanfic"masih mau menggoda hum?" -Jaemin "tidak ada waktu perlahan untuk mu anak nakal!" -Jeno "diam atau dihukum?" -Guanlin "bayi tidak boleh nakal pada daddynya..." -Haechan "Anak nakal tidak boleh dibiarkan..." Minghao "eungh maaf daddy!" -Renjun BxB wa...