Part 9 -[[ Sincerita Lacrime ]]-

78 16 153
                                    

Assalamualaikum, jan lup vote + comment yaa.

Setelah malam itu, Lia memberitahu Zora bahwasannya rencana mereka berhasil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah malam itu, Lia memberitahu Zora bahwasannya rencana mereka berhasil. Dan yang terakhir mereka berencana latihan bersama untuk menyelaraskan dansa mereka masing-masing berbeda dengan Kenzo Galaksa Retnanda, ia benar-benar kelimpungan bagaimana agar teman-temannya menyetujui ucapannya.

" Ga mungkin, kalo gue bilang kalau suka sama Lia " ucapnya yang mengahayal wajah Lia berada didepannya tersenyum manis menatapnya.

Namun, lamunannya sirna karna makhluk yang bernama Elang Algerino " Sungguh malang nasibmu nak " batinnya tersenyum miris

Karna tak dapat sahutan dari Ken, Dengan santainya Elang menggedor kamar Ken " Ken, yuhuu. Bukain napa, pegel gue sama yang lain nungguin lo nii. Woyyy, Ken. Budeg ya lo, cepetan oyy " cerocosnya tanpa henti, sampai akhirnya Ken membuka pintu dengan wajah malangnya.

Sudah rambut acak-acakan, muka setengah melas, baju saja mirip jajar genjang, kemungkinan nggak fokus ngancing baju. Ada yang kancing atas entah nyantol dimana, kancing tengah loncat ke yang agak bawah. Mirip urak-urakan penampilannya.

Elang yang melihat penampilan dan raut wajah Ken hanya menaikkan salah satu alisnya. Tumben sekali seorang Ken, yang notabenya putra bapak Tama Retnanda dan ibu Ifa Khairunisa berpenampilan urak-urakan? Apakah Ken sudah hampir gila atau parahnya putus cinta eaa, pikirannya yang tengah berperang akibat pemandangannya kali ini

" Vano ga boleh masuk ya Ken, kok berdiri di tengah jalan " tanyanya polos

Sontak Ken memundurkan langkahnya, pertanda mempersiapkan mereka masuk kamarnya yang seperti kapal pecah. " Busett, kamar apa kapal pecah nii " pancing Ravin

" Bodo " jawab Ken singkat. Saat melihat kedatangan temannya mungkin ini waktu yang tepat untuk memberitahu persetujuannya dan Lia " Ekhem, pada mau ngapain di rumah gue. Ga ada calling dulu gituu " lanjutnya

" Sebenernya kita kesini mau ngabarin kalo Amar bakal kembali lagi ke Indonesia, yang artinya setelah ini kita ga boleh lengah kaya dulu lagi " jelas Vano

" Kok bisa Nat " tanya Ken, karna masih tak percaya akan berita kali ini

" Ya " jawabnya yang sedang tertidur di sofa milik Ken

" Kita harus buat strategi, jangan sampe kejadian dulu keulang lagi " ucap Ravin dengan nada yang serius

" Jangan gegabah " ingat Ken pada Ravin. Ia pun mengangguk mencoba mengerti dan langsung saja pergi untuk menuntaskan apa yang terpendam. Namun, ia kembali diingatkan mengenai persetujuannya dan Lia kemarin malam.

" Sebenernya ada yang mau gue sampein ke kalian " ucap Ken menatap teman-temannya yang sibuk dengan urusannya masing-masing.

Sontak mereka menatap Ken bingung " Apa yang terjadi emangnya " tanya Rivan

" Gue buat kesepakatan, kalau bakal setuju berpasangan sama Lia dkk " ucapnya santai, walau dalam hati tengah gelisah

Berbeda dengan Elang yang tadinya minum kopi santai-santai dihadapkan realita yang mengejutkan " WHUAT, maksud lu apaan Ken " ucapnya setelah menyemburkan kopi tepat di kaki Ken.

Yang disembur pun tersenyum miris, akibat ulah rekannya itu " Jadi ginii .... " ucapnya menceritakan persetujuannya kemarin malam

" Truss, ni yaa. Atas dasar apa lo nerima gitu aja tawaran Lia, kan bisa nolak. Atau ada sesuatu yang gak lo ceritain " selidik Elang

Ditengah-tengah pembicaraan mereka, sebenarnya Nathan sudah bangun dari tidurnya. Karna teman-temannya itu membuatnya tak nyaman. Saat mendapatkan info dari Ken, entah mengapa ada kupu-kupu yang terbang dalam perutnya.

Kebahagiaan seperti menghampirinya " Trima aja " putusnya, karna ia tau bahwa menghargai privasi orang sangatlah penting, juga tak ingin kebenarannya dan Ken terungkap secepat ini.

" Iya aku juga setuju kok, jadi Vano bakal deket-deket sama Jessica " ucapnya sesekali tersenyum malu

" Aciee Vano " goda Rivan sesekali menyenggol lengan Vano

***

Suasana malam di rumah Nathan sangatlah berisik, bukan karna ada kehadiran sepupu atau anggota keluarga lainnya. Melainkan kerusuhan teman-temannya dan teman-teman Lanna . Ia tengah bersiap didalam kamar, pasalnya tinggal Lanna dan Lia yang belum datang.

Tok tok tok

" Permisi, Nathan " panggilnya pada sang pemilik rumah

Setelah beberapa detik pintu pun terbuka, menampilkan wajah Ken

" Masuk " ucapnya sembari mempersilahkan mereka masuk, lalu menutup kembali pintu dan berjalan ke dapur bersama Ravin

Ruang tamunya memanglah sangat lebar, banyak barang-barang mewah bernuansa abu hitam.

" Sini, Lan.. Li.. " serunya dengan melambaikan tangan ke arah tempat duduk disampingnya

" Iya Jes " jawab Lanna dan Lia bebarengan

" Kok belum komplit, yang lain kemana " tanya Lanna setelah duduk disamping Jessica

" Kalau Nathan masih di kamar Lan, nahh Kenzo ke dapur tu. Bikin minum sama Ravin " jelas Elang

Anggukan kepala Lanna menjadi jawaban atas penjelasan Vano.

" Itu yang kita tunggu uda dateng " tunjuk Vano pada Kenzo, Ravin, dan Nathan yang sedang berjalan ke arah mereka.

" Nih minumnya, taruh meja aja. Sekarang kita langsung latihan aja. Karna si KAKU ga mungkin langsung ngeh " ucap Ken dan menegaskan kata KAKU

" Lan yang sabar dia orang nya emang kaku, ntar kalau ga bisa-bisa lu boleh kok cubit dia biar ga kaku " lanjut Ken cengengesan dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari Nathan

" Ehh, okei gapapa kok Ken " jawab Lanna tersenyum manis.

Mereka mulai berlatih dan menyesuaikan gerakan masing-masing. Banyak kekesalan dari kaum hawa karna mengajari dansa pada kaum adam yang menjengkelkan.

Baca sampai akhir dong.


Thanks udah mau tembus 300

Yang udah repot-repot baca juga makasih yaa

Ada kesalahan apapun itu comment aja

Baca critaku yang satunya, bantu ramein kaya Lanna.

Saia kalo ngetik emang ngaret. Jadi kalau mau liat kapan up cek ig ku

 Jadi kalau mau liat kapan up cek ig ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jumat, 24 Juni 2022

Sincerita LacrimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang