《JUDUL AWAL ALLANA KENZURA VARELLY 》
Warning⚠TYPO BERTEBARAN
SINCERITA LACRIME , dalam bahasa Italia berarti Air Mata Ketulusan
Kisah seorang gadis dengan segala kepolosan yang orang lihat.
Berpenampilan nerd, juga berusaha bersikap acuh pada omon...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah 3 hari ia mendapat kejanggalan dari penyelidikan bodyguard nya. Dan, handphone kekasihnya juga tak bisa dihubungi. Ia jadi curiga, apa jangan-jangan kekasihnya itu menghianatinya seperti foto yang dikirim bodyguardnya itu.
Tangannya terkepal, amarah mulai menguasainya. Berani-beraninya, ada orang yang mengusik ketenangannya.
" Nikmatilah hidupmu itu gadis bodoh. Sebelum semuanya hilang dari sisimu. Let's play the game " batinnya tersenyum kemenangan
" Andre. Siapkan mobilku sekarang juga! " teriaknya pada salah satu maid
" Baik, nona " jawabnya sembari membungkuk hormat
Tak lama kemudian Andre membawakan salah satu kunci mobil yang ia persiapkan dan menyerahkan kunci itu " Nona akan pergi kemana, bagaimana nanti tuan mencari nona. "
Decakan terdengar dari mulutnya " Bisakah kau tidak mengacaukan hariku Andre. Untuk urusan dady, aku telah memberitahunya. Jadi, berhenti menggangguku! "
" Baik nona " tuturnya patuh
***
Kemesraan terpancar dari kedua orangtuanya. Ia amat bahagia, walaupun usia mereka sudah tak muda lagi. Tapi mereka tetap bermesraan seperti saat ini. Tak ingin menganggu quality time mereka ia masuk kembali ke kamarnya. Dan mengaktifkan handphonnya setelah 3 hari off
" Shit! Kenapa bisa aku mengabaikannya, jika dia marah kacau semuanya. "
Sesegera mungkin ia call kekasihnya namun nihil, tak kunjung terjawab juga. Hingga ke 3 kalinya, panggilannya terhubung. Dentuman musik yang amat keras, menerobos masuk ke indra pendengarannya . wanita zaman sekarang memang susah untuk dilarang ke club batinnya menggerutu kesal.
" Halo baby " sapanya lembut
" Hh-lo juga " jawab kekasihnya, diseberang sana dalam kondisi setengah sadar
" Kau dimana, kenapa keras sekali musiknya baby. Jangan bilang kau berada di club " tanyanya dengan nada yang mengintimindasi
" Ishh, gue bete kalo dirumah terus kali" sargasnya. Ia kesal, kenapa kekasihnya itu mencintai wanita lain. Awas saja jika semua itu ternyata benar-benar terjadi, maka kau sedang menguji kesabaranku batinnya
" Cepat pulang, atau akan ku laporkan pada dady " ancamnya
" Iya-iya bawel " jawabnya dan langsung mematikan panggilannya itu. Setelah kekasihnya mengancam akan melaporkannya pada dady mau tak mau ia harus pulang.
Ia keluar dari kamarnya, dan melangkahkan kakinya ke balkon. Senyumnya mengembang saat melihat bulan dan bintang. Setelah dibuat kesal oleh kekasihnya yang terus-terusan ke club. Akhirnya, ia merasa damai melihat hamparan langit malam. Yang berada dipikirannya saat ini adalah gadis nerd nan lugu, senyumannya amatlah manis. Entah kenapa ada perasaan aneh di dalam hatinya, yang membuatnya nyaman berada di dekatnya.
" Gila, gua ga bakal suka sama tu cewe! " teriaknya frustasi
***
Malam itu, Lia tengah mendumel kesal, karna ulah Ken yang membuatnya menunggu sangat lama. Ia dan Ken membuat janji akan bertemu di cafe xxx, yang memiliki tema alam.
" Emang kalo cowo otw bisa sejam gitu, ampe kaki nini gua nunggu kalo begini. Bodo, pulang aja gua! " ucapnya menggerutu kesal, tanpa disadari sedari tadi Ken menahan tawa akibat kekesalan Lia. Ya, 30 menit yang lalu ia telah sampai. Namun saat ingin mendekati Lia, ada sedikit permainan untuk menganggunya.
Namun saat Lia akan pergi, Ken seolah-olah baru sampai dan akan menghampiri Lia. " Baru sampe lo, gila. Cowo apa cewe lo, otw kok sejam " sargasnya
" Tadi ada kendala " jawabnya mengelak
Lia mengangkat alisnya pertanda tak mengerti, namun saat Ken ingin menjelaskan tiba-tiba Lia akan terjatuh karna tak sengaja terdorong oleh pelayan. Dengan segera Ken menangkap Lia, tatapan mereka bertemu. Hingga beberapa detik Lia sadar dan mendorong Ken, pertanda bahwa ia tak suka jika dipeluk-peluk.
" Dasar, modus "
Ken terbelalak, enak saja dirinya dikatain modus. Sebenernya emang iya si, kalo sama Lia. " Udah, ga baik marah-marah melulu. Mending kita duduk disitu " tunjuk Ken pada bangku yang berada di dekat hamparan bunga.
Lia mengangguk pertanda setuju. Ia mengekori Ken sampai tiba pada kursi yang ditunjuknya. Mereka duduk saling menghadap pada satu kursi yang tersedia.
" Sebenernya " tanya Ken untuk mengawali pembicaraan kali ini. Ia tau, pasti wanita ga akan memulai pembicaraan. Jadi, alangkah baiknya ia mengalah. Alis Ken terangkat satu, pertanda bahwa ia tak mengerti akan ajakan Lia untuk bertemu malam ini.
" Sebenernya, kalian berlima uda dapet pasangan belum untuk party 3 minggu lagi " ucapnya to the point
" Belum si, emang kenapa " jawab Ken sembari memajukan wajahnya
Sontak tangan Lia terkepal.tarik nafas.. buang, tarik lagi.. buang lagi. Sabar Li, jangan sampe lu tonjok tu muka, batinnya. " Bisa ga tu muka ga dimaju-majuin, enek yang ada liat muka lo. "
Ken memundurkan wajahnya dan menghadap ke atas, entah mengapa ia sangat menyukai alam. Seperti Nathan yang menyukai bulan juga bintang. " Ga usah ngegas dong Li, santaii " ujarnya dengan senyum yang mengembang menambahkan kesan jijik pada Lia
" Hilih, intinya udah pada punya pasangan belum. " tanyanya to the point lagi
" Belum, sama sekali. Gue tebak, lu ngajak ketemuan mau nawarin gue jadi pasangan lu kan " ucapnya dengan nada tengilnya
" Jangan geer lu, kalian berlima. Bukan lo aja, dan yahh. Lo jadi pasangan gua pada saat dansa ga lebih "
" Emmh " Ken menimbang-nimbang tawaran Lia. Sepertinya ini tak buruk juga, gumamnya lirih "Okei, gue terima tawaran lu "
" Deal " tangan Lia terulur untuk menjabat tangan Ken pertanda setuju