𝐈𝐈𝐈

627 98 1
                                    

"Oi, Trafalgar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oi, Trafalgar. Jauh-jauh dari [Name]."

"Huh? Apa hak mu? Terserahku mau dekat dengannya atau tidak."

"Kau itu seperti playboy. Mana mungkin aku biarkan kau dekat-dekat dengan teman baikku!"

"Hah?! Berkacalah dasar preman!"

"Apa katamu?!"

[Name] menghela nafasnya kesal. Kini dia harus terjebak diantara dua laki-laki yang tinggi dan keras kepala. Kid di samping kiri, dan Law di samping kanan. Ini sudah membuat [Name] hampir menyerah dan kabur dari keduanya.

"Ayolah... kalian berdua berisik sekali. Aku terjepit disini," keluh [Name].

"Habisnya, si sialan ini terus saja bersikap menyebalkan! Aku tak mau dia ikut kita!" protes Kid sambil menunjuk kearah Law.

Law tersentak, menatap kesal balik kearah Kid. "Hah?! Harusnya aku yang bilang begitu! Kenapa [Name]-ya harus bersamamu setiap saat? Padahal aku ingin pulang bersamanya!" balas Law tak kalah kesal.

Brakk!

PLAKK!!

Mau tak mau, untuk menghentikan perdebatan dua orang keras kepala disebelahnya, [Name] memukul kepala mereka.

"Bisakah kalian tenang?" tanya [Name].

"... Bisa... Maafkan kami.."

***

"Paman! Tiga mangkuk ramen ya!"

[Name] berteriak memesan sesampainya di kedai ramen. Tak hanya ramen yang disajikan, ada juga gyoza, onigiri, wagashi, dan lainnya.

Kid mengguncang bahu [Name]. "Kenapa kau yang memesan padahal aku yang bayar?!" protes Kid.

"Kan memang biasa begini. Memang kau tau apa yang aku suka?" sahut [Name].

"... Itu..." Kid tergagap saat pertanyaan tersebut dilontarkan. "Kau hampir suka semuanya sih..." ucap Kid sweatdrop. Kid menatap tajam Law setelahnya. "Kau bayar sendiri, Trafalgar!"

Law berdecak mendengarnya. "Siapa juga yang mau dibayar olehmu? Kau kan suka ngutang," cibir Law.

"Apa katamu?!" geram Kid.

"Ini tempat makan. Tempat suci untuk seorang gadis yang sedang pertumbuhan. Kalau kalian mengacau, aku tidak akan memaafkan kalian!" ucap [Name] kesal. "Dan Torao! Berhentilah menaburkan garam dan memanas-manasi suasana!"

Law memasang wajah malas. "Terserah saja," gumamnya. "Paman, aku juga pesan sepiring onigiri."

"Aku gyoza!" pekik [Name].

"Aku mau tempura dan gyoza!" pekik Kid.

"Baiklah! Akan datang!"

[Name] duduk dengan Law dan Kid disampingnya. Dia baru menyadari, bahwa tidak ada Killer bersama Kid. Kid yang merasa teman baiknya kebingungan ini, lantas menatapnya.

𝐍𝐓𝐑 ; Trafalgar D. Water LawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang