sekolah pt 2

183 25 0
                                    

"Abangg..., ayoooo ihh buruan nanti adek telat" untuk kesekian kalinya jungkook berteriak kencang di depan pintu mobil yang sudah menyala dari pukul 6 pagi.
"Sabar sebentar jungok, ini bekal kamu belum dimasukin ke tas"yoongi berlari kecil dengan menenteng kotak bekal jungkook yang sengaja bunda siapkan dihari pertamanya sekolah.
"Bunda mana?"jungkook melepas tas dari punggungnya.
"Itu masih ngunci pintu dulu, kamu ini gak sabaran banget. Masih jam setengah tujuh dek,Kamu masuk jam 8. Jadi masih banyak waktu. Kenapa sih buru buru banget?" Yoongi terus mengomel sembari tangan yang fokus menyusun kotak bekal dalam tas jungkook.
"Tadi nchim sama tetet udah berangkat, ntar aku gak kebagian tempat duduk dekat mereka abang kalau datengnya telat" bibir jungkook sudah mengerucut kesal karena mengingat nchim dan tetet yang melambaikan tangan senang kearahnya dengan kedua orang tua mereka yang berkendara beriringan. Ia merasa ditinggalkan.
"Sudah sudah, hari pertama sekolah tidak boleh cemberut seperti itu. Ayo kita berangkat"potong ibu yang meraih tubuh gempal jungkook masuk ke mobil.
"Bun, nanti yoon selesai anter ke sekolah adek, yoon langsung izin ke rumah joni ya"yoongi membuka obrolan dengan mata tetap fokus pada jalan.
"Gak mau ikut nungguin adek dulu 1 hari ini?"bunda
"Abang gak mau lihat adek perkenalan di depan kelas? Kata nchim hari ini pasti kita bakal maju perkenalan satu satu ke depan kelas abang"jungkook ikut nimbrung

"Tau dari mana si tuyul bakalan perkenalan satu satu kedepan kelas hari ini, ngook?"
Jungkook mencebik"abang panggilnya adek atau jungkook dong, nanti temen temen adek ikutan panggil jungok gimana"
"Hahaha, iya iya. Si tuyul tau dari mana kegiatan hari ini dek?"yoongi mengulang pertanyaannya.
"Nchim dapet gosip dari bang hobi, kan sebelum masuk sd bang hobi sekolah tk dulu kata nchim"
"Oo gitu, liat nanti deh ya. Abang bilang dulu ke joni kerkol nya bisa di undur atau enggak."

Jungkok hanya menganguk dan kembali mengedarkan pandangannya melihat jalan yang ia lewati menuju sekolah. "Bang, kata nchim teman bang hobi dulu nangis pas perkenalan, cengeng banget ya bang"jungkook kembali membuka suara.
"Tau dari mana lagi itu tuyul?"
"Dari bang hobi, bang hobi suka cerita waktu tk ngapain aja gitu ke nchim trus nchim suka cerita ke adek sama tetet" jelas jungkook
"Itu dua makhluk kalau ketemu emang cocok banget ya, suka gibah"yoongi.
"Hush..., kamu ini gak boleh gitu yoon, anak orang itu"bunda
"Emang iya bun, yoon kadang suka mikir ntar kalau gede kayak nya jimin dan hobi bakal klop jadi ketua ibu ibu rumpi di komplek kita bun"yoongi tertawa diakhir disambut dengan gelengan dan kekehan kecil bunda.

"Adek boleh ikut juga gak bang?"
"Ikut apa?"
"Rumpi"
"Heh jangan. Kamu pikir ngerumpi itu bagus?"
"Emang gak bagus ya bang?, tapi bunda ikut"
Bunda terkejud mendengar ucapan jungkook,"siapa yang bilang bunda ikut rumpi?"
"Abang tadi bilang, ibu ibu rumpi. Bunda kan juga ibu ibu"jungkook menantap polos wajah bunda.
"Gak gitu juga konsepnya dek, kamu tau gak rumpi itu apa?"tanya yoongi
"Enggak, rumpi itu kayak ibu ibu yang sering ngadain senam bareng di komplek kita kalau hari minggu bukan?"
"Ai itu mah, ibu ibu pkk adek. Bukan ibu rumpi. Ibu ibu rumpi itu ibu ibu yang suka gosip sana sini."jelas yoongi.
"Ih gosip kan gak boleh kata ustad faiz.bunda gak boleh ya ikut ibu ibu rumpi. Kalau ibu ibu senam gak papa ikut biar sehat"jungkook mengelus lembut wajah bunda, ia menyamankan duduknya di pangkuan bunda.
"Iya, bunda gak akan ikut ibu ibu rumpi"bunda tersenyum sembari mengelus surai jungkook.

Jungkook mengedarkan pandangannya begitu memasuki ruang kelasnya, ia masih setia menggenggam tangan yoongi dan bunda. Suara hiruk pikuk anak anak terdengar begitu menggelegar, tak jarang beberapa anak berlarian di hadapannya. Tidak tau apa yang terjadi, tetapi jungkook sedikit berundur dan bersembunyi di balik kaki yoongi. Ia meremas keras celana yoongi yang ia genggam.
"Hei ada apa sayang"bunda mensejajarkan tinggi badannya untuk melihat raut wajah anak bungsunya yang sedikit memerah dengan mata berkaca kaca.
"Bunda kita pulang saja yuk"ajak jungkook
"Adek kok malah minta pulang,tadi semangat banget sampai teriak teriak di depan rumah. Kenapa?" Yoongi berbalik dan jongkook sembari mengelus lembut pipi jungkook yang sudah basah.
"Adek malu abang...hiks"jungkook sudah berhambur memeluk yoongi.
Seketika ketawa yoongi pecah, ia tak mampu menahan tawanya. Kemana jungkook yang pemberani, mengapa tiba jungkook menjadi sangat cengeng.
"Hei kenapa malu, mereka tidak melakukan apapun dek, bahkan melihat ke arah adek juga enggak"jelas yoongi. Yoongi mengedarkan pandangannya."hei 2 tuyul sini.."yoongi memanggil nchim dan tetet yang baru terlihat karena keduanya sebelumnya berada di bawah meja, tidak tau sedang apa.
Yang dipanggil mendekat dengan tawa riang.
"Jungookkk"tetet, nchim
"Eyy kenapa jungok nangis?"tawa nchim dan tetet seketika hilang, berganti wajah bingung. Enggan menjawab jungkook semakin mengeratkan lengannya yang melingkar di leher yoongi.
"Ajak jungkook duduk dekat kalian ya, dia masih malu untuk bergabung dengan yang lain bisa kan?"pinta bunda
"Bisa bunda, nchim sudah menjaga satu kursi diantara nchim dan tetet untuk jungkook"seru nchim dengan pipi gembulnya yang terlihat merona hari ini.
"Ayo jungok, kita duduk ke meja yang sana, itu meja kita bersama"nchim menarik lembut tangan jungkook. Jungkook perlahan melepaskan kaitannya pada leher yoongi. "Ayo, tadi tetet bawa lego banyak. Ada di bawah meja. Kita susun bareng yuk"tetet ikut menggandeng tangan jungkook yang lainnya. Perlahan 3 bocah itu menjauh dari pandangan yoongi mendekati meja mereka yang berada di pojok belakang.

jungook sayang pucetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang