abang jangan pacaran

175 23 2
                                    

"Libur telah tiba, libur telah tiba, hore hore hore hatiku gembiraa" suara cempreng jungkook dan jimin terus saling bersaut sautan sepanjang perjalanan mereka.

"Apa gak ada kelanjutan liriknya lagi cil?" Yoongi yang mulai jengah dengan nyanyian jungkok dan jimin yang hanya mampu menanyikan lirik yang sangat pendek mulai membuka suara. Ia tetap konsentrasi dalam menyetir hanya saja jiwa jahilnya ingin keluar seketika melihat wajah bahagia jungkook dan jimin dari kaca spion mobilnya.

"Gak hapal abang" jungkook

"Iya pucet, ibu guru memberi tahu lagunya terlalu panjang tadi. Hanya bagian itu yang paling enak di dengar" jelas jimin lebih panjang.

"Abang jimin, panggil abang bukan pucet" seperti biasa jimin dan taehyung lebih menyukai panggilan menyebalkan itu untuk yoongi.

"Gak mau, pucet pucet pucet" jimin masih dengan kejahilannya.

"Okey, abang turunin disini aja ah... males nganterin anak nakal sampai rumah. Biarin aja di culik badut depan gang" yoongi perlahan menghentikan mobilnya. Ia kebagian menjemput jungkok hari ini, papa jimin yang sedang keluar kota dan kak ze yang harus bimbingan membuat jimin harus ikut bersama yoongi.

Jimin yang memang sangat takut dengan cosplay badut yang sering tampil di gang komplek mereka sontak langsung memeluk jungkook yang mengerjap lucu. Kaget dengan pelukan tiba tiba jimin.

"Jungook peluk nchim, si pucet jadi monterrr" teriak jimin semakin mengeratkan pelukannya ketika melihat yoongi keluar dari mobil dan membuka pintu belakang tempat ia dan jungkook duduk.

"Ayoo anak nakal turun disini aja" yoongi masih melanjutkan kejahilannya, ia menarik pelan tubuh jimin seakan hendak menurunkan jimin.

Jungkook hanya tertawa renyah, karena sudah hapal dengan kejahilan abangnya.

"Aaaaaa.... jungookk" teriakan jimin semakin kencang dengan tangan yang terus meraih dan mengencangkan pegangannya pada jungkok

"Arghh..."tiba tiba teriakan kesakitan jungkok dan tangisan setelahnya membuat aksi jimin dan yoongi terhenti seketika.

"Aw... sakiitt hikss" goresan panjang dari alis hingga bawah pipi jungkok menjadi bukti bahwa jimin tanpa sengaja mencakar wajah jungkook karena mempertahankan diri agar tidak diturunkan.

"Ya allah adek..." yoongi

"Jungookkk, maaf...., salah bang pucet bukan salah nchim" jimin mengelus lembut pipi jungkook.

"Sini abang liat dulu" yoongi merentangkan tangannya.

Jungkook bergeser dari posisinya mendekati yoongi. "Matanya kena gak dek?"tanya yoongi khawatir. Apalagi semua terjadi karena candaan yoongi juga yang mungkin sudah berlebihan.

"Kena abang, matanya adek sakit buat dibuka"jungkook mengerjap kan kelopak matanya beberapa kali.

"Maaf ya, abang becandanya kelewatan" yoongi mengelus surai jungkook.

"Huwaaaa"tiba tiba tangisan kencang jimin terdengar

"Kenapa chim?" Yoongi bertanya heran begitu pula dengan jungkook yang seketika menghentikan isakannya karena terkejut dengan tangisan jimin.

"Nchim yang salah, maaf jungook. Mata jungok jadi gak bisa dipake huuuuhuuuu. Chim minta maaf bang yoon... jangan kasih tau bunda ya, nanti chim gak di sayang bunda lagii huhuuu" rupanya jimin merasa bersalah.

Yoongi tersenyum geli melihat pipi merah jimin karena menangis.

"Mata adek masih bisa dipake nchim..., ini masih bisa liat kamu, cuma masih perih aja tadi kecolok jari bantet nchim" jawab jungkook polos.

jungook sayang pucetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang