chapter 10

34 11 14
                                    

Cinta bukan terus hal yang menyenangkan melainkan butuh pengorbanan
(Arishfakhan)

Pagi menjelang siang karna jam menunjukkan pukul 10.30 sedangkan Arishfa dan Dev sedang membersihkan kamar mandi yang bau.

"Bau banget sih besok-besok pesenn ob yang banyak biar toilet ga sebau ini" ucap Dev.

"Makin bau kalau ngomong terus ga kerja" celetuk Arshu.

"Maaf yaa gue kesini cuma nemenin ga kerja dan liatin cewe egois siapa tau berubah pikiran"

"Ga akan!! cukup ya Dev Avu itu penting kalo lo mau rusak kehidupan seseorang mending rusak kehidupan orang lain aja, jangan Avu dia harus bahagia bukannya sengsara sama Riyaz"

"Baiklah dalam waktu dekat Lo akan nyerah lihat aja" menantang Arshu

"Yayaya cepat kemari atau lepas ikatannya"

"Tidak akan" ikuti Arshu mengambil ember dan menyiram lantai yang masih kotor, Arshu agak kesusahan karna Rambutnya di gerai.

"Lo ada ikat rambut? Biar rambut lo ga basah kena cipratan air" pinta Dev.

Cuekin Dev sambil melirik malas.

Dev melepas ikatan tangannya lalu
Mengambil ikat rambut di tangan Arshu lalu mengikat rambutnya.


"Eh!!!! Berani bangett yaa udahh jangan bertingkah baik udah gue tauuu lo itu cuma ada maunya ga usah oke!!"

"Apaan sihh ini tulus bantuin yaa emang mau rambutnya bau terus di jauhin sama pacar lo yang lagi sekarat,udah diem aja fokus aja bersihin" mengikat rambut Arshu.

Avu yang tengah membawa buku tugas anak-anak IPS B di suruh wali kelasnya tak sengaja melihat Arshu yang tengah berdiri di toilet.

"Eh itu Arshu". baru mau menghampiri dan langkah Avu terhenti karna melihat Dev yang begitu dekat dengan Arshu, Avu mulai bingung kenapa sepupu kesayangannya itu dekat dengan lelaki yang justru ketua Genk motor.

"Apa mereka pacaran tapi masa iya Arshu munafik dia mungkin sedang bersama saja merekakan satu kelas, tapi jika ia berarti Arshu egois dan jika benar mereka pacaran aku tidak mau mengenal Arshu lagi, dia seenaknya menyuruhku memutuskan Riyaz dan dia malah asik-asikkan sama Dev, aku harap dia bisa menjelaskan ini" gumam kesal Avu, Avupun buru-buru pergi ke kelas dan di saat itu Arshu melihat Avu.

"Kok Avu ga nyapa tumben banget biasanya ngeledekin gtuh" batin Arshu.

"Udah nona rambut lo sangat rapih" ucap Dev dengan bangga lalu mengikat lagi tangannya dengan tangan Arshu.

Melirik Dev "astaga!! apa Avu berpikir jika aku dan Dev aduh habis ini aku harus jelaskan ini semua" batin Arshu dengan wajah panik.

"Kenapa wajah lo begitu hah? Kaya ada yang tau rahasia lo" melihat Arshu ke arah kelas 12 B Dev langsung berpikir bahwa Arshu panik karna Avu melihat mereka.

"Bisa tidak lepaskan ikat tangan ini gue benar-benar nggak nyaman apa lo nggak malu kalo orang-orang berpikir yang tidak-tidak tentang kita" sinis Arshu.

"Tidak terkecuali kau menyerah dan merestui Riyaz baru gue lepasin" senyum manis.

Arshu pun berdecak kesal "ck!! Keras kepala sekali cepat lepaskan" mendorong-dorong Dev.

♥️my husband is my step brother♥️ {Revisi+Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang