Chapter 9.

655 79 8
                                    

Selesai membersihkan kekacauan yang terjadi, wang yibo pergi ke halaman belakang mendudukkan dirinya di sebuah kursi dengan secangkir teh dan roti.

Niat ingin membuat kimchi dan kue tapi setelah selesai berberes wang yibo menjadi lesu untuk melakukannya jadi hanya duduk di halaman belakang sambil memainkan ponselnya.

Gedubrakk~~

Wang yibo langsung masuk ke dalam saat mendengar suara seperti barang jatuh, mungkin ada pencuri pikir wang yibo.

Menyusuri setiap sudut ruangan mencari dimana asal suara tadi tapi tidak ada lalu ia masuk ke dalam kamarnya dan tidak melihat zhan, wang yibo sedikit panik lalu sebuah kepala seseorang muncul dari bagian lain sisi ranjang.

"Ah-hh ternyata dia jatuh dari kasur huff~ kupikir apa tadi" ucap wang yibo lalu menghampiri zhan.

"Hikss... iboo sakitt" rengeknya memegang kepalanya yang tersantuk.

"Eum sini-sini, mananya yang sakit. Ini?" ucap wang yibo lalu mengusap lembut kepala zhan.

"Sudah lebih baik" ucap wang yibo, mengusap air mata zhan.

"Iya, jeruk! Jeruk! Jeruk!" ucap Zhan lalu mengangguk dan tiba-tiba ia sangat menginginkan jeruk.

"I-iya iya, ayo kita makan jeruk di halaman belakang" ucap wang yibo mengajak zhan.

Zhan mengangguk menurut lalu mengikuti wang yibo dari belakang seperti anak kecil yang takut kehilangan ibunya di keramaian. Zhan lebih dulu pergi ke halaman belakang sebentar wang yibo sedang berada di dapur mengambil beberapa jeruk di lemari pendingin.

Dirasa cukup untuk mereka berdua, wang yibo langsung menyusul zhan yang sudah menunggunya di halaman belakang.

Sampai di halaman belakang, wang yibo langsung duduk di kursi yang ia duduki sebelumnya lalu mengupas jeruk yang ia bawa. Sedangkan zhan, ia sedang asik bermain dengan seekor kucing berwarna putih.

"Kemarilah! Ini jeruknya" ucap wang yibo memberikan kepada zhan jeruk yang sudah ia kupas.

Zhan duduk di lantai, didepan wang yibo lalu membuka mulutnya. Wang yibo yang paham hanya terkekeh pelan lalu dengan jahil ia memasukkan satu  bulatan penuh ke mulut zhan. Zhan mengeluarkan jeruk itu dari mulutnya dan menatapnya marah pada wang yibo yang sedang tertawa.

"IBOOO!! Huhh! Hikss... Huwaaaa ibo jahat hikss... Ayahh! Iboo jahat hikss" tangis zhan kencang tapi malah membuat wang yibo tertawa terpingkal-pingkal. Zhan dengan kesal langsung menarik tangan wang yibo lalu mengigitnya.

"Ahkk! Lepas, lepas zhan! Gigi mu tajam juga. Ya sudah, maaf ya maaf" ucap wang yibo.

"Hikss... Tidak! Humm, marah!!" ucapnya lalu berbalik membelakangi wang yibo dengan tangan yang terlipat di depan dada.

"Pffff~ marah kok bilang-bilang. Ya sudah ibo minta maaf yah, dimaafin gak? Kalau gak... Ke pasar malam nya gak jadi karena zhan nya lagi marah sama ibo" ucap wang yibo dan sukses membuat zhan menatapnya kembali.

"Pasar malam? Ibo mau makan pasar malam?" tanya zhan lalu mengambil satu tangan wang yibo dan mengusapnya lembut, dibagian yang ia gigit tadi.

"Ngapain tanya-tanya kan lagi, M-A-R-A-H" ucap wang yibo dan mengeja kata 'marah'.

"Huwaaa! Iboo! [Plak] huh! Ibo nakal" ucapnya lalu memukul tangan wang yibo.

"Heh! Kau berani memukul ku!" ucap wang yibo bercanda tapi siapa yang tahu bagaimana zhan meresponnya.

"Engh?! M-maaf iboo" ucapnya dengan badan yang mulai gemetar, ia pernah seperti itu sebelumnya kepada Feng naona dan pada akhirnya ia dikurung di dalam kandang anjing.

"M-maaf hiksss jangan kurung zhan! Iboo hikss... Maaf hikss.. jangan kurung zhan di kandang anjing hikss.... HUWAAA MAAF! ZHAN MINTA MAAF, IBO! HIKSS" tangisnya lalu memeluk kaki wang yibo erat.

"Tidak zhan. Suttt~ sudah diam nahh, tidak akan ada yang mengurung mu" wang yibo berusaha menenangkan zhan yang terus meminta maaf.

Sekitar beberapa menit akhirnya zhan bisa diam dan duduk manis sambil memakan jeruknya, seakan-akan tidak terjadi apapun sebelumnya.

"Iboo ke p-pasar malam hikss nya jadi?" tanya zhan sedikit terisak.

"Iya, iya jadi. Sudah jangan menangis lagi, mengerti?! laki-laki itu tidak boleh cengeng" ucap wang yibo membuat zhan mengangguk semangat.

"Bagus. Bagaimana yang tadi apa masih sakit?" tanya wang yibo.

Zhan langsung menarik celananya dan mengecek miliknya yang terhantam sawi tadi.

"Mungkin sedikit, rasanya aneh" ucap zhan, menatap wang yibo yang terdiam sambil memijat pelipisnya.

'Anak ini. Bukan itu yang aku maksud, aku bertanya tentang kepalanya yang tersantuk tadi tapi kenapa dia malah memeriksa miliknya dan itu dilakukan dihadapan ku' batin wang yibo frustasi.
.
.
.
.
.
Di pagi yang cerah ini, wang yibo bangun lalu duduk di atas kasurnya mengumpulkan kesadarannya sambil mengingat apa yang terjadi semalam. Ia ingat sekarang, zhan marah dengannya karena tidak jadi pergi ke pasar malam padahal dirinya sudah berjanji.

Wang yibo membereskan tempat tidurnya lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Sementara Zhan, ia masih terlelap tidur mungkin rasa kesal membuatnya lelah.
.
.
.
.
Siang ini wang yibo pergi ke ladang sendirian karena zhan tidak ingin ikut, sebenarnya ia ingin ikut pergi ke ladang tapi ia masih marah dengan wang yibo.

Zhan duduk di depan pintu menunggu wang yibo pulang, ia bosan sendirian dan ingin melakukan sesuatu tapi tiba-tiba sebuah suara membuatnya terlonjak kaget. Ponsel wang yibo berbunyi menandakan seseorang menelponnya.

Zhan langsung mengambil benda persegi itu lalu pergi keluar rumah untuk menyusul wang yibo yang berada di ladang. Zhan berlari mencari wang yibo, sulit baginya untuk menemukan wang yibo di ladang yang sangat luas ini.

Wang yibo yang dari kejauhan melihat zhan yang berdiri sambil melihat ke sekeliling langsung berteriak memanggilnya, Zhan yang mendengar suara wang yibo langsung berlari menghampirinya.

"Ada apa, ummm? Ini minum dulu" ucap wang yibo lalu memberikan sebotol air minum ke Zhan.

Zhan memberikan ponsel wang yibo lalu mengambil botol minum itu dan meminumnya hingga habis tak tersisa. Wang yibo mengambil ponselnya dan melihat beberapa panggilan tidak terjawab, wang yibo langsung mengirimi beberapa pesan lalu menyimpan ponselnya disaku bajunya.

Wang yibo menoleh ke zhan yang sedang duduk di atas tanah, tidak lupa dengan wajah masam nya. Wang yibo terkekeh geli lalu mengusap kepala zhan.

"Apa?!!" ia masih marah dengan wang yibo.

Wang yibo hanya menggeleng dan mungkin ia butuh bantuan gou cheng dan qi peixin sekarang. Jika ia membawa zhan mungkin akan sangat repot dan urusannya tidak cepat selesai.




TBC.

Jangan lupa vote+komen👌


𝑆𝑖𝑛𝑑𝑟𝑜𝑚 𝑃𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑃𝑎𝑛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang