Chapter 12.

620 79 31
                                    

Selesai masak wang yibo memanggil zhan tapi tidak mendapat respon, dengan kesal ia menghampiri zhan yang ternyata terlelap tidur di lantai yang beralas karpet berbulu. Wang yibo menghela nafas lalu mengambil ponselnya yang masih berada di tangan zhan dan masih memutar sebuah video kartun.

Wang yibo memeriksa histori youtube untuk melihat apa saja yang zhan tonton. Wang yibo selalu melakukannya ketika zhan sudah puas dan bosan menonton youtube. Tidak ada yang aneh, semua video yang ditonton sama seperti biasa kartun semua.

Wang yibo berjalan ke kamar untuk mengambil selimut dan bantal lalu kembali ke ruang tv. Meletakkan kepala zhan di atas bantal lalu menyelimutinya.
.
.
.
.
.
Wang yibo asik bermain game di ponselnya dengan tv yang menyala dan Zhan yang masih terlelap tidur. Jam makan siang hampir tiba, wang yibo meletakkan ponselnya dan pergi ke dapur.

Zhan terbangun dan tidak melihat wang yibo tapi matanya langsung tertuju pada benda pipih persegi di atas kursi. Ia tersenyum lalu mengambil ponsel wang yibo, matanya berbinar saat melihat banyak aplikasi game.

"Woahh~ banyak sekali game nya, coba ini atau ini umm mungkin yang ini dulu" ucapnya lalu menekan salah satu game.
.
.
Selesai masak wang yibo lalu pergi menghampiri zhan yang sedang asik bermain game di ponselnya. Wang yibo hanya berdiam diri menatap zhan yang tidak menyadari kehadirannya.

"HEMMM!!" wang yibo berdehem sedikit keras tapi sepertinya Zhan tidak dengar dan masih asik dan fokus pada game yang dimainkannya.

"HEMMM!!" lagi-lagi Zhan masih asik dengan ponsel wang yibo dan tidak menyadari kehadiran wang yibo yang berada didekatnya.

"YAK! kiri tahu kenapa jalannya ke kanan.... Tuhh jadi kalah kan uh! Siaaa- Ibo..." zhan sedikit terkejut saat menoleh dan mendapati wang yibo yang menatapnya.

"Ke meja makan sana, sini ponsel ibo" ucap wang yibo dan zhan langsung memberikan ponsel wang yibo lalu berlari ke meja makan, ya dari pada nantinya dia makin di marahi terus gak bisa nonton youtube lagi.
.
.
.
Dimeja makan zhan menatap dengan mata berbinar melihat hidangan di meja makan yang begitu menggoda dimatanya. Ia mengambil satu potong besar paha ayam tapi ia mengembalikan paha ayam itu saat melihat wang yibo masih menatapnya dengan alis terangkat.

Ia lupa cuci tangan, dengan cepat zhan pergi untuk mencuci tangan lalu kembali ke meja makan. Mengambil paha ayam yang tadi lalu memakannya dalam gigitan besar. Selama berada di rumah ayahnya, ia tidak pernah makan ayam dalam porsi besar.

Bukan tidak pernah tapi tidak ada yang memberinya kecuali ibunya (lao yunzi) tapi itu saat ia masih kecil. Tapi sekarang ada wang yibo yang akan selalu bersamanya, mungkin hanya untuk saat ini saja tidak tahu kedepannya bagaimana.

Sedangkan wang yibo sedari tadi hanya menatapi zhan yang makan dengan lahap. Senang rasanya, setiap ia masak banyak selalu tersisa sebelumnya walau terkadang temannya akan datang dan ikut makan bersama tapi tidak selalu.
.
.
.
.
.
.
Hari hampir sore wang yibo sedang beberes rumah sebelum pergi ke balai desa untuk membantu apa yang bisa ia bantu. Karena besok akan ada suntik vitamin yang selalu diadakan setiap satu tahun dua kali.

Sedangkan zhan, anak itu masih terlelap tidur setelah puas bermain game. Selesai beberes wang yibo langsung pergi untuk mandi lalu pergi ke balai desa tapi yang ia pikirkan bagaimana dengan zhan.

"Huhh~ merepotkan jika membawanya, titipkan ke siapa yah. Apa dengan bibi " ucap wang yibo sambil melepas pakaiannya.

"Iboo~" panggil zhan yang berada di ambang pintu sambil mengucek matanya.

Ia terbangun dan tidak mendapati wang yibo disebelahnya lalu dengan cepat ia bangun mencari wang yibo, takut jika ia di tinggal pergi lagi.

Bug~

"Aaaa!!" wang yibo terkejut setengah mati dan refleks langsung melempar ember plastik ke arah zhan lalu mengambil handuk dan memakainya.

Zhan yang tadinya masih sedikit mengantuk seketika rasa kantuknya itu menghilangkan saat sebuah ember mengenai kepalanya.

"Aduh~ maaf, lagian ngapain masuk ke dalam kamar mandi udah tahu ada orang" ucap wang yibo, ia juga salah karena lupa mengunci pintu.

Zhan tidak menjawab, ia malah diam sambil memegangi kepalanya lalu pergi ke luar kamar mandi. Wang yibo yang melihat zhan pergi langsung mengunci pintu kamar mandi.

"Tumben banget gak nangis biasanya udah kayak kena angin topan" ucap wang yibo lalu melanjutkan mandinya.
.
.
.
Selesai mandi wang yibo langsung menghampiri zhan yang berada di halaman belakang. Zhan duduk diam di lantai membelakangi wang yibo tapi seperti sedang melakukan sesuatu.

"Ngapain lagi coba. Zhan! Ngapain?" tanya wang yibo yang penasaran.

"Astaga zhan! Itu di apa'in mukanya, kok jadi kayak tuyul" ucap wang yibo menghampiri zhan yang wajahnya penuh dengan warna putih.

"Pfff~ ini kenapa hah? Mau cosplay jadi tuyul" ucap wang yibo lalu mencoba menghapus warna putih yang memenuhi wajah zhan yang seperti sedang memakai masker wajah.

"Hiksss gak di-hapuss hiks ibo" ucapnya karena tadi ia sudah berusaha untuk menghapusnya tapi tidak bisa.

"Ya gak bisa ini cat tembok, cat dinding tahu. Ngapain juga main cat terus dapat dari mana cat nya?" tanya wang yibo.

"D-dari itu hikss dari sanaa hikss... huwaaa gimana hapus nyaa" ucapnya sambil menunjuk pintu gudang.

'huhh~ kalau gini jadinya gak bisa pergi ke balai, harus telfon cheng dulu ini' batin wang yibo.

"Ya udah jangan nangis, lagian ngapain juga sore gini main'in cat. Ohhh jangan-jangan mau tiru'in yang di youtube itu ya!, kebanyakan nonton youtube jadi gini nih" ucap wang yibo yang masih mencoba menghapus cat dengan mengunakan ujung bajunya.

"Hihhhh~ temannya tuyull! Ahahaha" ucap wang yibo menakut-nakuti zhan lalu berlari masuk ke dalam.

"IBOO~ hikss boo" zhan melihat ke sekeliling halaman belakang yang tiba-tiba menjadi seram, ia langsung berdiri menyusul wang yibo.
.
.
"Yiboo" panggil gou cheng dari luar rumah.

"Baru saja aku mau melepon mu, aku tidak bisa ikut untuk membantu" ucap wang yibo berjalan mendekati gou cheng.

"Iboo~" panggil zhan.

"Bo! Kau pelihara tuyul" ucap gou cheng yang samar-samar melihat seseorang berwajah putih tebal di belakang pintu sambil mengintip sedikit.

"Huh! Sembarang, kalau memang iya rumah ku pasti sudah kayak istana. Itu zhan, biasalah lagi cosplay jadi tuyul dia" ucap wang yibo dan zhan yang mendengarnya menjadi kesal terus dikatakan tuyul.

"Pffff~ ahahaha ada-ada aja, ya sudah aku pergi" ucap gou cheng lalu pergi.

Setelah gou cheng pergi wang yibo masuk ke dalam lalu menutup pintu. Wang yibo melihat-lihat ke setiap sudut rumah mencari zhan yang tiba-tiba menghilang.

"Kemana anak itu hilangnya, sudah kayak tuyul benaran" ucap wang yibo tanpa ia sadari bahwa zhan ada di belakangnya dengan kain putih yang menutup dirinya.

"Iiiibboo~ duarr!!!"

"Aaaaa! Kucing anak kambing!!! Zhannn~" sungguh wang yibo benar-benar terkejut dan zhan malah tertawa terpingkal-pingkal.

'awas saja ku takuti balik nangis kau' batin wang yibo.





TBC.



Jangan lupa vote+komen👌




-

𝑆𝑖𝑛𝑑𝑟𝑜𝑚 𝑃𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑃𝑎𝑛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang